20.Rumah Baru.

21.8K 1.6K 6
                                    

Sudah dua bulan Sofia tinggal bersama Fatir diLampung, hingga akhirnya  hari ini  mereka memutuskan untuk pindah ke Jakarta karena rumah baru mereka sudah selesai dibangun

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sudah dua bulan Sofia tinggal bersama Fatir diLampung, hingga akhirnya hari ini mereka memutuskan untuk pindah ke Jakarta karena rumah baru mereka sudah selesai dibangun. Selama perjalanan Sofia hanya tertidur, Fatir sendiri tak berniat membangunkan wanita itu karena tak mau mengganggu tidurnya.

Sampai didepan rumah mereka, Sofia belum juga bangun, membuat Fatir akhirnya menggendong wanita yang berstatus Istrinya itu menuju ke kamar mereka.

Fatir yang sudah cukup lelah akhirnya hanya menaruh barang-barang bawaannya dan Sofia tanpa menatanya terlebih dahulu. Biarlah besok saja ia menatanya yang terpenting sekarang Fatir harus merendamkan tubuhnya diair agar tubuhnya kembali segar.

Setelah selesai mandi Fatir baru teringat bahwa mereka belum memiliki persediaan makanan. Lalu bagaimana jika nanti mereka berdua kelaparan? Fatir melirik ke arah kasur, dimana Sofia masih tertidur dengan pulas. Karena Fatir tak mau membangunkan singa betina yang sedang tidur, akhirnya ia memilih untuk belanja sendiri.

Tak lama setelah Fatir keluar dari rumah, Sofia terbangun dan kebingungan mencari keberadaan Suaminya. Wanita itu mengelilingi rumah yang baru saja ia lihat untuk pertama kalinya, guna mencari keberadaan Fatir. Namun nihil, pria itu tak ada dirumah. Karena kesal akhirnya Sofia hanya mendudukkan dirinya diruang tamu sambil memainkan ponselnya. Tadinya Sofia sudah berniat menelfon Fatir, tapi ponsel pria itu sudah ada disampingnya saat tadi ia baru bangun tidur.

CEKLEK...
Pintu terbuka menampilkan sosok Fatir yang terkejut karena Sofia sudah ada dihadapannya dengan tangan bersedekap, seolah siap mengintrogasinya.

Fatir tersenyum tipis kemudian melanjutkan langkahnya untuk mendekati Sofia dengan kedua tangan penuh dengan belanjaan.

"Habis belanja," singkat Fatir seolah menjelaskan sebab ia pergi dari rumah.

Fatir melewati tubuh Sofia begitu saja menuju ke dapur dan menata keperluan yang baru saja ia beli. Sofia yang dilewati begitu saja, berjalan menyusul Fatir dan ikut membantu pria itu menata semua yang ada didalam tas belanjaan.

"Kok gak bangunin gua sih?"tanya Sofia setelah semuanya sudah tertata dengan rapih, dan hanya tersisa sate dan soto untuk mereka makan saat ini.

Fatir menoleh sekilas lalu mengambil panci kecil guna memanasi kembali soto yang baru ia beli.

"Kamu masih tidur tadi,"singkatnya membuat Sofia mendecak.

Sofia menata sate dan juga nasi ke piring sembari menunggu Fatir memanasi soto.
Fatir yang sudah selesai memanasi sotonya langsung membawa ke meja makan, disusul dengan Sofia yang selalu mengekor dibelakangnya.

"Makan dulu, habis itu mandi. Ngomelnya besok-besok lagi,"canda Fatir membuat raut wajah Sofia semakin tak enak diliat.

Fatir terkekeh melihat ekspresi Istrinya. Tapi bersyukurnya, meski Sofia ngambek atau marah, wanita itu tak pernah mogok makan seperti wanita lainnya, jika tidak mungkin saat ini Fatir sudah kesusahan membujuk wanita itu untuk makan.

Salah Target [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora