28.Menyadari Kesalahan

22.6K 1.4K 14
                                    

Flashback

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback....

Sofia yang sendirian dirumah langsung keluar dari kamar menuju ke pintu depan saat mendengar suara mobil. Gadis kecil itu sudah bersemangat menyambut kedatangan Ayahnya yang pulang kerja atau mungkin Ibu dan Adiknya yang kini tengah berkunjung ke tempat Neneknya.

Harapan Sofia sirna dan berubah menjadi sebuah kejutan menyakitkan, saat melihat Ayahnya keluar dari dalam mobil diikuti empat wanita dengan pakaian mini yang tengah membopong tubuh Ayahnya yang lemas karena efek dari alkohol yang ia minum tadi.

Ditempat yang sama, dimana saat ini Sofia menginjakkan kakinya. Gadis kecil itu hanya bisa diam melihat Ayahnya dibawa masuk ke kamar oleh empat wanita yang tidak ia kenal menuju ke kamarnya.

Sofia mulai berjalan menghampiri Ayahnya. Namun, baru didepan pintu kamar, Sofia sudah diperlihatkan dengan Ayahnya yang tengah mencium salah satu wanita dari empat wanita yang dibawa kerumah.

Wanita itu sedikit memberontak dan melepaskan ciuman mereka.
"Mas sadar, ada anakmu," ucapnya yang masih terdengar ditelinga Sofia.

"Aku pamit pulang,"keempat wanita itu berdiri dan melewati tubuh Sofia begitu saja saat keluar dari kamar Ayahnya.

Flashback off...

Ayah Sofia termenung sesaat setelah kepergian sang anak pertama. Pria itu kembali teringat hal-hal yang pernah ia lakukan dimasa lalu. Benarkah yang diucapkan Sofia? Bahwa semua yang terjadi pada kedua anaknya saat ini adalah karma karena perbuatanya dimasa lalu.

Sibuk dengan pikirannya sendiri, Ayah Sofia tak menyadari bahwa saat ini ada seseorang yang berjalan ke arahnya dengan membawa nampan berisi kopi dan juga kue.

"Ayah kopi,"ucap Selli sambil meletakkan nampan yang ada ditangannya ke meja yang berada dihadapan Ayahnya.

Selli meneguk ludahnya susah payah dengan perasaan yang tak tenang dan mata yang mulai memanas saat Ayahnya menatap dirinya. Bayang-bayang saat dirinya pertama kali pulang kerumah dengan keadaan berantakan, tapi malah disambut dengan pukulan dari Ayahnya hingga membuatnya masuk rumah sakit masih teringat jelas diotaknya.

Selli awalnya sudah menolak untuk menghantarkan kopi tersebut karena masih takut dengan amarah Ayahnya, tapi Ibunya memaksa hingga membuat wanita itu menuruti keinginannya dan berakhir seperti sekarang.

Selli menundukkan kepalanya karena terlalu takut untuk melihat mata Ayahnya secara langsung. Memar ditubuhnya masih terasa sakit sampai sekarang, dan ia belum sanggup jika harus merasakannya lagi. Jika saja tadi Sofia tak datang, sudah dipastikan ia akan masuk rumah sakit untuk kedua kalinya.

Salah Target [END]Where stories live. Discover now