21. Sisi Lain Fatir

23.8K 1.5K 21
                                    

Selepas kepergian Desi, Sofia segera kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya yang tertunda karena kedatangan tamu tak diundang, sedangkan Fatir langsung masuk ke kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas kepergian Desi, Sofia segera kembali ke dapur untuk menyelesaikan masakannya yang tertunda karena kedatangan tamu tak diundang, sedangkan Fatir langsung masuk ke kamar mandi.

Tepat saat Fatir keluar dari kamar lengkap dengan pakaian kerja. Makanan sudah siap dimeja makan.

"Makan dulu,"peringat Sofia sambil mengambilkan nasi kepiringnya dan piring milik Fatir.

Fatir duduk dikursi tanpa menjawab Sofia.
"Gak papakan aku tinggal kerja?"tanyanya membuat Sofia menoleh sekilas sebelum mendudukkan dirinya dikursi.

"Iya,"jawab Sofia sambil menuangkan air minum ke gelasnya.

"Nanti mungkin Bude yang kerja diapartementku sebelumnya udah mulai ker--"

"Mmpph--" ucapan Fatir terpotong saat tiba-tiba Sofia berdiri dari tempat duduknya sambil menutup mulutnya, wanita sedikit berlari ke kamar mandi membuat Fatir panik dan menyusulnya.

Hoek...hoek...
Sofia hanya mengeluarkan cairan bening saat memuntahkan isi perutnya, karena nyatanya wanita itu belum makan dan saat ingin makan malah muntah seperti sekarang, sedangkan Fatir dengan telaten memijat tengkuknya.

"Udah?"tanya pelan Fatir saat Sofia mengelap mulutnya dan membantu menegakkan badannya. Dengan lemah Sofia mengangguk. Saat hendak berjalan meninggalkan toilet, tiba-tiba Fatir menggendongnya ala bridal style menuju ke kamar mereka.

Sampai dikamar Fatir merebahkan tubuh Sofia kemudian mencari minyak kayu putih, pria itu membuka baju Istrinya lalu mengolesinya menggunakan minyak tersebut.

"Makanannya aku bawa ke kamar ya,"Fatir melangkah ingin meninggalkan kamar untuk mengambil makanannya dan Sofia, tapi suara Sofia menghentikan langkahnya.

"Lo makan duluan aja, gua nanti,"ucap Sofia membuat Fatir mendecak.

"Dipaksain makan, itu perutnya belum keisi makanan sama sekali."

"Mual Tir"

"Ya tetep dipaksa"

"Tap--"

"Udah diem!"potong Fatir langsung keluar dari kamar menuju meja makan.

Sekarang Fatir jadi tak yakin akan meninggalkan Sofia dengan keadaannya yang seperti sekarang. Fatir tahu jelas bagaimana rasanya menjadi Sofia, karena ia lebih dulu mengalaminya sebelum Sofia.

CEKLEK...
Sofia menolehkan kepalanya saat pintu terbuka menampilkan sosok Fatir yang membawa nampan berisi dua piring dan dua air minum.

"Makan dulu, aku suapin,"Sofia menggeleng, tapi Fatir tetap menyendokkan nasi ke arah mulut Sofia.

"Makan Sof!"peringat Fatir dengan nada datar. Sofia yang mendengar suara Fatir langsung menciut dan menuruti keinginan Suaminya itu. Entah kenapa Sofia menjadi takut, padahal sebelumnya ia lebih galak dari Fatir, tapi apa ini? Hanya dengan dua kata saja Fatir mampu membuat Sofia menjadi penurut.

Salah Target [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang