27.Karma?

21.2K 1.3K 14
                                    

Flashback

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Flashback...

Semua anak sekolah dasar sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Kecuali satu anak perempuan yang sedang menunggu jemputannya. Sibuk memerhatikan jalanan dengan harapan orang yang menjemputnya segera datang, gadis kecil itu sampai tak menyadari kehadiran seorang pria paruh baya yang mendekat ke arahnya.

"Sofia nunggu jemputan ya?"tanyanya duduk disamping gadis kecil yang bernama Sofia itu.

"Iya Pak Guru," jawab anak itu seadanya.

"Nunggunya dikantor aja yuk, biar gak kepanasan," bujuk pria paruh baya itu membuat Sofia nampak berpikir sebelum akhirnya mengangguk setuju.

Sofia mendahului pria yang ia panggil Pak Guru itu untuk masuk ke kantor, sedangkan pria itu hanya mengikuti Sofia dari belakang. Tanpa Sofia sadari, pria itu mengunci pintunya dari dalam tak lama setelah Sofia masuk.

Dengan polosnya Sofia duduk disalah satu kursi Guru sambil mengayunkan kedua kakinya dan melihat-lihat sekitar.

Guru tadi melangkahkan kakinya mendekati Sofia lalu duduk tepat disamping anak tersebut. Sofia yang merasa tak terganggu hanya diam saja. Hingga tiba-tiba tangan kanan pria paruh baya itu masuk ke rok merah hatinya dan melepaskan celana dalamnya.

"Pa--Pak Guru??"bingung Sofia menatap polos gurunya yang kini tengah sibuk dengan kegilaannya.

Tubuh Sofia bergetar ketakutan saat tangan dari pria paruh baya itu hendak memegang kemaluannya. Dengan sekuat tenaga Sofia menyingkirkan tangan pria yang ia panggil Pak Guru dan berlari ke arah pintu, tapi sayang pintunya terkunci dan kuncinya ada ditangan pria bejat itu.

"Ibu!! Tolongin saya!! Siapapun tolongin saya,"teriak Sofia sambil menggedor-gedor pintu.

Pria paruh baya tadi hanya tersenyum tipis dan mendekat ke arah Sofia. Sampai sudah ada dibelakang Sofia, pria itu mengelus leher mulus milik gadis kecil yang baru berusia delapan tahun itu. Sampai...

TIN..TIN..

"Sofia..!!"teriak seorang pria dari luar membuat Sofia semakin kencang menangis.

Dengan terpaksa Guru itu membuka pintunya. Hal itu tentu membuat Sofia langsung berlari ke arah orang yang ia kenal.

"Loh kenapa nangis?"tanya pria yang menjemput Sofia membuat gadis kecil itu tambah mengeraskan suara tangisnya.

"Itu tadi Sofia gak ada temen, jemputnya telat makanya nangis,"bohong Guru tersebut, tanpa curiga sedikit pun pria yang menjemput Sofia itu hanya mengangguk paham.

"Iya tadi Ayah kamu bilang gak bisa jemput makanya Om yang jemput. Sstt..udah gak usah nangis, maaf ya,"pria itu mengelap air mata Sofia dan menggendong tubuhnya agar bisa naik ke atas motor.

Salah Target [END]Where stories live. Discover now