0 6

139 34 27
                                    

•••

« yeena »

Menyesal ? Ya aku menyesal gila nak mati tak bonceng Hyunjae naik motosikal . Sekarang dari kepala sampai kaki sudah basah kuyup . Dengan lemah , aku membuka pintu rumah perlahan lahan .

" Choi Yeena . " Chanhee tercegang melihat keadaanku yang sudah basah kuyup .

Aku hanya buat isyarat get lost . Sumpah takde mood nak bergaduh . Aku sejuk , aku lapar . Jangan sampai aku makan Hyunjae dinner nanti .

" Tunggu kejap , aku ambilkan towel . " Chanhee terus menghilang .

Aku merengus kecil . Hyunjerk tak guna . Dalam hati sudah sumpah seranah lelaki tak guna tu . Secara mengejut sehelai towel disuakan kepadaku . Aku terus merampas towel darinya .

" Aku dah cakap- " ucapnya .

Aik- since when suara pondan Chanhee jadi jantan ni . Aku mengangkat kepala . Pandanganku bertembung dengan Hyunjae .

" Be happy yaa- pretty . Jangan marah , nanti cepat tua- . " ucap Hyunjae dengan sinis .

Dia terus berlalu dengan senyuman sinis di bibir . Bukan main selamba dapat kenakan aku sebegini .

" Yaaah- ! " aku tempik sekuat hati . Tuala biru yang dia bagi aku baling ke arahnya . Tak kena pulak .

" Stop masuk campur life aku ! " jerit aku dengan rasa benci yang mendadak .

" Hey- Yeena . Apa memekak ni ? Malu la jiran dengar . " bebel Chanhee sambil menuruni tangga .

" Tengok la kawan laknat kau tu ! Suka sangat cari pasal ! " berombak dadaku .

" Yah- , aku dah offer kan tadi . Kau sendiri yang tolak . Kononnya jalan kaki lagi healthy . So sekarang ni salah aku jugak ke ? " balas Hyunjae dengan nada selamba .

Mendidih darah aku apabila mendengar balasan dari Hyunjerk . Tajam aku tenung Hyunjae . Memang aku nak meletup jugak sekarang ni .

" Dah- keringkan rambut kau ni . " Chanhee menghulurkan towel kepadaku . Pantas dia leraikan keadaan .

Aku terus merampas towel daripada tangan Chanhee . Dengan langkah yang menghentak lantai , aku terus masuk ke bilik air tetamu . Sial betul !

--❦︎--

« hyunjae »

Aku curi senyum . I can't handle myself . Dia comel . Dapat aku lihat wajahnya mula kemerahan disebabkan terlalu marah . Rambutnya yang basah mengurai panjang melepasi bahu . Lain macam rentak jantung bila dia tenung aku tadi .

Adakah ini chenta ?

" Yah- Hyunjae . " Chanhee menepuk pehaku sebelum duduk di sebelahku .

" Wae- ? " sahutku ringkas .

" Apa jadi sebenarnya ni ? Kenapa Yeena marah semacam dengan kau ? " soal Chanhee .

Aku menghela nafas sebelum bercerita . " Balik tadi aku ada offer dekat dia , nak tak balik sekali . Sebabnya aku tertengok notification yang petang sampai malam hujan . Dia taknak naik sekali dengan aku , aku pun tinggal la dia . Kot kot dia prepare payung . Manalah aku nak tahu . "

" Lah- patutlah . "

Bunyi pintu bilik air dibuka membuatkan perhatian Chanhee teralih . Dia merenung Yeena yang sedang berjalan melewati ruang tamu .

" Choi Yeena , kejap lagi turun makan . " pesannya .

" Taknak ! " bentaknya .

Gadis itu terus berlari naik ke bilik bersama beg sandangnya yang sudah basah . Dengan gaya rambut yang disanggul , sumpah aku tak dapat larikan pada dari terus menatapnya .

fanfic.Where stories live. Discover now