0 9

121 34 10
                                    

•••

« hyunjae »

Aku mengatur langkah dengan berhati hati mengikut track yang telah ditanda menggunakan reben putih pada dahan pokok . Risau kami tersalah masuk jalan and sesat aje . Suasana track hanya disinari dengan lampu picit sahaja . Itu pun aku sorang aje yang bawak .

" Watch your step . " pesanku pada Yeena yang berjalan di belakang apabila terpijak permukaan jalan yang licin dan berlumpur .

" Haih- , stop membebel . Kau ni bising macam nenek Chanhee . " bebel Yeena .

" Mulut tu jaga sikit , ni bukan tempat kita . " aku mengingatkan dia . Sempat aku menoleh ke arahnya .

" Geez- , tahula . Tak payah nak ajar aku . " sahutnya malas .

Sepi seketika di antara kami . Hanya kedengaran kasut yang bergesel dengan tanah . Disertai dengan bunyi ranting ranting kayu patah . Liar mataku mencari reben putih .

" Geunde- , kenapa kau sibuk sangat dengan group aku . Kau facilitator aje . Kenapa bajet sangat nak jadi leader ? Bukannya menang apa apa pun . " gadis itu cuba memulakan perbualan dengan cara biadap .

Aku curi senyum . For the first time dia nak bercakap dengan aku . Entah kenapa berbunga rasa hati ni .

" Aku pun tak hamaklah . Memang aku facilitator , but if something happen , yang kena marahnya aku . Bukannya group kau tu . " balasku dengan nada jengkel .

" Ceh- . " dia berdecit .

Aku meneruskan langkah sehingga bayang reben putih tidak kelihatan . Keliru aku dibuatnya .

" Wait- , kita dah lalu jalan ni tadi kan ? " aku berhenti melangkah . Entah kenapa kawasan ini seakan akan familiar . Jejak reben putih takde pulak .

" Don't tell me yang kita dah sesat . " gadis itu turut memberhentikan langkah .

" Takpe- , kita try U-turn balik . " aku cuba mengawal perasaan . Gila tak gelabah ? Mahunya tersesat ni . Tak sempat kahwin aku .

Setelah beberapa minit kami melangkah , aku tidak lagi menjumpai tanda reben pada track . Mata aku liarkan ke sekeliling . Penuh dengan semak samun dan belukar . Seolah olah jalan ini tidak pernah diterokai orang .

" Hyunjae- , aku rasa kita masuk makin dalam la . " perlahan Yeena bersuara .

Aku dapat mengesan getaran pada suara gadis itu . And dia panggil Hyunjae ? Aku kemamkan bibir . Cuba tahan diri supaya tidak terlalu excited dalam keadaan begini .

" Aku rasa aku dah ikut track tu . Kenapa jadi macam ni pulak ? " aku menggaru kepala beberapa kali .

" How about kita patah balik- " aku pusingkan badan . Mataku bertembung dengan sepasang mata milik Yeena .

" Think carefully please , aku taknak mati dekat sini . " desaknya . Riak takut dapat kubaca padanya . Bebola matanya memandang ke kanan dan kiri bersilih ganti .

" Shh- jaga bahasa kau please . " aku menegurnya . Pantas Yeena mendiamkan diri .

Mata cuba mencari tanda reben itu semula , tetapi tiada . Langsung tiada jejak . Nafas aku tarik sedalamnya , cuba mengawal diri supaya tidak panik . Kalau aku panik , Yeena apatah lagi . Keadaan semakin hening membuatkan gadis itu berada semakin berada dekat denganku .

" Kau okay ? " aku menyuluh wajah Yeena yang mula pucat .

" A- a- aku- " dia mula tergagap

Lampu suluh yang sedang aku gunakan terpadam . Terus suasana trarck bertkar gelap gelita. Ah- why now ? Kepala mula terbayangkan jembalang jembalang . Derhaka punya otak . Unggas dan burung hantu saling bersahutan menjadikan suasana semakin menyeramkan .

fanfic.Onde as histórias ganham vida. Descobre agora