The Best Star IV

1.9K 292 78
                                    


Badai salju masih berlangsung dan langit terlihat semakin gelap meski waktu menunjukkan tengah hari. Manajer Changbin baru saja datang mengantar makanan ke kamar Felix dan dua pemuda itu kini duduk berjauhan di sofa hotel dengan beberapa makanan di hadapan mereka. Suasana disana cukup canggung. Baru tadi mereka berdebat dan berlatih akting bersama namun kini keduanya tampak aneh dengan tidak saling bicara. Jangankan bicara saling menatap pun tidak.

"Makan Fel."

"Hm? Ya," jawab Felix sebelum kemudian mengambil sepotong buah yang ada di hadapannya.

Keduanya benar-benar berada dalam situasi yang canggung sekarang. Bukan tanpa alasan mereka bertingkah seperti ini. Selepas berlatih akting tadi Changbin mencium bibir Felix dan keduanya tak masalah dengan itu karena menganggap itu hanyalah bagian dari latihan. Hanya saja.. Udara dingin di luar membuat mereka seperti hilang kendali. Suasana yang sepi didukung dengan langit yang gelap membuat setan dalam diri mereka berkuasa dan terjadilah sebuah kejadian dimana mereka hampir melakukan sesuatu yang berbahaya.

Sudah sampai di titik saling melepas pakaian, namun keberuntungan berpihak pada mereka ketika manajer Changbin menelepon untuk menanyakan makanan apa yang ingin mereka makan. Jika mereka sampai melakukannya entah bagaimana suasana sekarang.

Mereka tak bisa menyalahkan apapun atas apa yang hampir terjadi di kamar itu. Ketika mata mereka saling menatap dalam jarak dekat seperti tadi, rasanya seperti karakter dalam film menguasai diri dan mendorong mereka untuk melakukan kontak fisik yang sudah biasa dilakukan oleh karakter dalam film. Ah atau mungkinkah itu hanya alasan karena keduanya tidak mau mengakui perasaan yang sesungguhnya?

Changbin dan Felix hanya diam memakan makanan yang disajikan. Biasanya mereka selalu memiliki bahan obrolan ketika berdua tetapi perasaan canggung menghalangi keduanya untuk saling berinteraksi. Changbin yang seringkali menjahili Felix pun tak bisa melakukannya karena ia tidak ingin membuat keadaan menjadi semakin aneh.

"Biar aku pisahkan," ucap Changbin sembari menarik pelan piring berisi salad yang ada di hadapan Felix.

Felix hanya diam sembari mengunyah pelan makanannya sedangkan Changbin kini sibuk menyingkirkan tomat di dalam salad karena Felix tidak menyukainya. Sekilas keduanya terlihat biasa saja padahal sebenarnya mereka sedang matian-matian menahan rasa canggung yang semakin menyiksa.

Oh benar, harus ditekankan bahwa mereka tidak pernah berada dalam keadaan seaneh ini. Maksudnya mereka memang pernah beradegan ranjang untuk keperluan film, tapi proses rekaman mengandalkan pada permainan kamera dan mereka tidak benar-benar saling menyentuh dalam artian sensual. Keduanya hanya perlu berakting dan permainan kamera yang baik akan membuat mereka terlihat seperti sedang menghabiskan waktu panas berdua. Sedangkan yang tadi itu... Sungguhan. Mereka benar-benar hampir lepas kendali dan melakukan adegan panas. Jadi wajar kan jika mereka merasa secanggung ini?

"Changbin."

"Hm?"

"Ayo lupakan soal kejadian tadi," ucap Felix setelah lama bergelut dengan pikirannya.

"Ya, aku rasa juga begitu."

Keduanya mengobrol namun tak ada satupun dari mereka yang menatap lawan bicara. Changbin masih fokus pada saladnya sedangkan Felix bicara sembari menatap televisi yang mati. Apa yang mereka ucapkan seakan berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Kenyataannya melupakan tidak akan semudah itu bukan?

"Ini makanlah," ucap Changbin sembari meletakkan salad tadi ke hadapan Felix.

"Terima kasih," gumam Felix dengan pelan.

Lihat kan bagaimana sebuah kesalahan akan membuat hubungan persahabatan menjadi canggung? Entah apa itu memungkinkan bagi mereka bisa melupakan kejadian tadi secepat mungkin. Semoga saja apa yang terjadi tidak mempengaruhi hubungan baik antara keduanya.







Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang