Paws, I Love You IV

1.1K 231 56
                                    


Rutinitas pagi Changbin kini berubah. Jika biasanya ia hanya sarapan dengan sereal, sekarang ia harus disibukkan menggoreng ikan untuk siluman kucing yang masih tidur dengan nyaman di ranjangnya. Iya, Changbin harus mengalah tidur di kamar tamu karena Felix bersikeras menguasai ranjangnya. Kurangajar kan?

Pagi-pagi sekali Changbin sudah berteriak heboh di dapur ketika minyak panas meledak-ledak. Changbin memang baik hati dengan menggorengkan ikan untuk Felix padahal pemuda manis itu sudah neninggalkan banyak luka cakaran di tubuhnya. Kurang idaman apa sih dirinya?

"Meow."

Changbin menoleh dan mendapati kucing putih menyebalkan yang kini sedang mengeong di samping kakinya. Untung dalam bentuk kucing, jadi Changbin tidak perlu menanggapi karena tidak tau apa arti meongannya.

"Meow.."

Felix mengeong makin keras tapi Changbin tetap cuek dan justru berjalan ke arah kulkas untuk mengambil buah sebagai sarapannya. Paginya terasa sempurna karena Felix hanya mengeong tanpa bicara menyebalkan seperti ketika menjadi manusia.

Changbin bersiul senang sembari memindai isi kulkas untuk memilih buah apa yang ingin ia makan. Akhirnya tangannya mengambil anggur dan pisang, namun tepat ketika ia menutup pintu kulkas, buah-buahannya jatuh karena ia terkejut melihat Felix dengan tubuh telanjang sudah berdiri di sampingnya dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Kenapa kakak mengabaikanku?" Ucap Felix dengan alis yang menukik sebal.

"Bajumu mana?!" Tanya Changbin dengan tak kalah galak karena ia hampir dibuat jantungan.

"Ada di kamar."

"Pakai!"

"Sulit kak, begini saja lebih mudah."

Changbin mendengus kemudian lelaki itu segera mengangkat ikan yang sedang ia goreng sebelum kemudian menarik tangan Felix masuk ke kamarnya. Lelaki itu mengambil asal baju dan celananya kemudian melemparnya ke arah Felix yang justru menghindar membuat pakaian itu berserakan di lantai.

"Pakai itu!"

"Memakainya sulit," ucap Felix dengan pipi yang menggembung lucu.

"Makanya biasakan. Aku tidak akan memberimu ikan jika kau tidak segera memakai pakaianmu," ucap Changbin yang kemudian keluar dari kamar untuk mandi dan bersiap-siap berangkat kerja.

Hari Senin yang biasanya membosankan kini berubah jadi kerusuhan di rumah Changbin. Padahal ia sempat senang ketika melihat Felix dengan bentuk kucing, tapi ternyata siluman itu masih tak lelah mengganggunya.

"Kakak mau kemana?" Tanya Felix yang kini sedang menjilati selai cokelat di meja makan.

"Kerja," jawab Changbin dengan singkat.

Changbin yang sudah rapi dengan kemeja kerjanya kembali dibuat emosi karena Felix memakan selai langsung dari wadahnya, tapi mau marah juga percuma karena Felix bukanlah manusia. Changbin duduk di hadapan Felix kemudian lelaki itu mengambil satu pisang dan memakannya sembari memperhatikan Felix yang kini kembali menjilati selai cokelat. Felix sudah memakai pakaiannya tapi kaosnya terbalik membuat leher pemuda manis itu agak tercekik.

"Bajumu terbalik," ucap Changbin memberitau dengan tenang. Ia sudah lelah marah-marah pada Felix, padahal baru dua hari pemuda manis itu tinggal di rumahnya.

"Aku boleh ikut kakak pergi?" Tanya Felix tanpa menghiraukan ucapan Changbin.

"Tidak boleh, diam saja di rumah."

"Kenapa tidak boleh?"

"Ada anjing galak di kantorku, memangnya kau berani?" Tanya Changbin menakut-nakuti meski yang ia maksud anjing galak adalah atasannya.

Three Words 5 [ChangLix]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang