CHAPTER 6: SIENNA

523 71 16
                                    

3 PM

"Sienna!" Seru asisten chef.

"Yes Chef! I'm done!" balas Sienna mengantarkan makanan yang sudah selesai dibuatnya untuk diantarkan.

"Fyuuh~" 

Gadis itu mengusap keringatnya dengan punggung tangannya setelah selesai menyelesaikan masakannya. Ia lalu menenggak botol minumannya sembari beristirahat sejenak.

"Jadi sebenarnya Kamu nggak tahu apa yang terjadi di ruangan itu?" Tanya Judith, yang juga tengah beristirahat sejenak. 

Sienna sudah menceritakan semuanya dan Ia membahasnya kembali karena sebelumnya mereka tak punya banyak waktu untuk berbincang, "Kan aku udah bilang. Aku lihat temenku tersungkur di hadapannya dengan baju seragamnya yang yang udah terbuka, seperti dibuka paksa."

"Tapi kan belum tentu juga Pak Pierre yang melakukannya? Kecuali kamu lihat sendiri dia sentuh atau raba teman kamu itu," Balas Judith. 

"Ya, tapi wajahnya nggak menunjukkan raut bersalah sama sekali! Bahkan ketika dia resmi dikeluarkan dari sekolah, dia masih sempat-sempatnya senyumin aku dan teman temanku!" Ujar Sienna tak mau kalah. 

"Tapi gimana kalau seandainya Dia bereaksi begitu karena dia merasa nggak bersalah?"

Sienna mendengus sebal, "Terserah Kamu ajalah...memang orang berwajah ganteng atau cantik akan selalu mendapatkan pembelaan!" 

"Bukan gitu maksudku! Kamu harus lihat semua hal dari dua sisi yang berbeda!" Ujar Judith, "Kalau apa yang kubilang benar, bukannya itu berarti kamu jadi penyebab dia dikeluarkan dari sekolah?"

Sienna terdiam memikirkan ucapan Judith. 

"Jika Judith benar, then..it means...am I the villain here?" Gumam Sienna dalam hati. 

***

8 PM

"Duluan yaaa!" Pamit Sienna dan Judith bersamaan. 

Keduanya menyelesaikan shift mereka hari itu dan berjalan menuju lobby hotel.

"Oh?? Hujan!" Seru Judith. 

Mereka berdiri di depan lobby hotel, "Ah gimana ini? Aku nggak bawa payung!" Sungut Judith merogoh tasnya. 

"Eum! Akupun--" 

"Oh? Judith? Sienna?" tegur suara lainnya. 

"Oh...Chef Josh-"

Sienna melirik sahabatnya yang sontak tersipu malu ketika melihat kehadiran Joshua di sana. 

"Kalian belum pulang?," Ujar Joshua menyerahkan kunci mobilnya pada petugas valet parking yang bergegas mengambilkan mobilnya. 

"Kami nunggu hujan reda," Balas Judith.

Joshua mendongak melihat kondisi langit malam itu, "Tapi kayaknya nggak ada tanda hujan akan berhenti dalam waktu dekat?"

"Ahahaha! B-benar juga!" Seru Judith tertawa canggung. "Apa kita pesan taksi aja?" 

"Kalian tinggal bersama?" Tanya Joshua yang sudah cukup familiar bahwa Judith dan Sienna seperti sepaket, dan jarang terpisahkan.

"Nggak, Judith tinggal dekat sini," Ujar Sienna. 

Di saat bersamaan, mobil milik Joshua pun muncul di hadapan mereka. Petugas valet parking mengembalikan kunci mobil Joshua.

Pria itu terdiam seraya berpikir sejenak. "Kalian mau numpang mobilku?"

Judith dan Sienna lekas berpandangan satu sama lain. 

"A-Apa nggak merepotkan anda?" Tanya Judith basa-basi meskipun dalam hati Ia tentu saja tak mau melepaskan kesempatan ini.

Villain [COMPLETE]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt