CHAPTER 35: SUPER GIRL

508 49 2
                                    

2 AM 

Drrt-- 

Drrt--

Suara handphone bergetar memecah ketenangan malam itu di kamar tidur Pierre.

"Hnggh--" Sienna bergerak malas dalam dekapan Pierre, yang tertidur di belakangnya dan memeluknya dari belakang.

"Pierre.."

"Hm?" Balas pria itu malas. Ia membenamkan wajahnya pada rambut Sienna.

"Handphone kamu…"

"Huh?" Pierre perlahan membuka kedua matanya, "I-itu handphoneku?" 

"Eum…"

"Tahu dari mana?"

"I turned off mine," ujar Sienna.

"Haish…" Pierre melepaskan pelukannya dan terbangun duduk bersandar di tempat tidurnya, "Haish...Joshua-- halo?"

"Heh--"

"Gila lo ya nelepon jam segini?" Protes Pierre  sembari kembali berbaring di kasur, "Ganggu aja…"

"Lagi ngapain emang?"

"Bukan urusan lo, kenapa?"

Terdengar helaan nafas di seberang telepon, “I met Naomi tonight,” Pria itu terdengar merendahkan suaranya ketika Ia menyebut nama Naomi,  “Di hotel kita.”

“Haish…what’s new? Dia memang bisa keluar masuk hotel dengan bebas selama bokap gue masih menjabat. Biarin saja sampai gue resmi nanti,” Balas Pierre  malas. 

“Bokap lo? Apa hubungannya?"

Pierre melirik Sienna sejenak. Gadis itu tertidur pulas membelakanginya. Ia menarik selimut, menutupi pundak gadis itu yang terekspos, "Sebentar."

Pierre menjepit handphonenya di antara telinga dan pundaknya lalu dengan susah payah meraih celananya yang tergeletak di samping tempat tidurnya sebelum memakainya dan dengan hati-hati terbangun dari kasur, berjalan keluar kamar,  “They’ll get married," ucapnya mengistirahatkan dirinya di sofa ruang tamu.

“HAH??” Seru Joshua terkejut, “ Serius?"

"Ngapain gue bercanda soal beginian?"

"Kenapa baru ngomong sih?!"

"Ini aib keluarga gue, Josh. Why should I tell anyone about this?"

"Sienna tahu ini?"

"Nggak lah...gue mau dia tau sendiri saat acara nanti. She needs to know what kind of person Naomi is. Gue mau dia lihat dengan matanya sendiri."

"Ah I see...tapi…"

“Kenapa?.” 

“Tadi gue ketemu dia  sama pria yang lebih muda darinya?"

"Hah? Serius?!"

"Yup, lo bisa tanya Judith kalo nggak percaya."

"Judith?"

"Sohibnya Sienna."

"Ah...ya udah gini aja, Temuin gue besok! Ini udah terlalu larut buat ngomongin ginian, otak gue udah susah buat proses semuanya."

“Okay” Balas Joshua mematikan sambungan telepon. 

***

Joshua mematikan teleponnya dengan Pierre. Ia terdiam berpikir sejenak sebelum akhirnya meletakkan handphonenya di samping tempat tidur. Ia menoleh ke belakang dan bernafas lega sebelum kembali berbaring dan menarik selimut.

“Kamu habis telepon siapa?”

“Hm? I thought you were sleeping?” Gumam Joshua terkejut.

“I was…til I heard you mentioning that girl.”

Joshua tertawa pelan sebelum merubah posisinya memeluk gadis itu yang tertidur membelakanginya. 

"Pierre," Gumam Joshua perlahan memejamkan matanya.

"Pak Pierre kenal dia?"

"Eum…"

"Tapi kamu nggak ngomong soal aku ribut sama dia kan?"

Joshua tertawa pelan mendengar pertanyaan gadis itu, "Nggak...tapi emangnya kenapa kalau aku cerita?"

"Malu-maluin! Kesannya aku bar-bar banget!"

Joshua kembali tertawa mendengar ucapan, "Eum...nope, I don't think so. I think that was cool."

"I-Is it?"

"Eum...you looked sexy like that," gumam Joshua mengecup pundak gadis itu, yang terekspos sama sepertinya, "Sekarang tidur...Super Judith--" ledeknya sambil mengeratkan pelukannya pada Judith. 

Villain [COMPLETE]Where stories live. Discover now