Part 34 Hadiah Ulang Tahun Andi

124 9 0
                                    

Andi membuka matanya ketika hari sudah pagi. Dan hal pertama yang tertangkap netra Andi adalah wajah cantik Alya yang sedang tersenyum ke arahnya.

“Happy birthday Ndi,” ucap Alya. Ia duduk di tepi ranjang dengan wajah menghadap sempurna ke arah Andi.

“Terima kasih Al.” Andi bangun dan duduk bersandar pada sandaran tempat tidur.

“Maaf karena hal-hal yang terjadi akhir-akhir ini, aku sampai melupakan ulang tahunmu. Tapi kamu jangan khawatir. Sebagai gantinya, aku akan melakukan apa pun yang kamu minta.”

“Really?”

Alya mengangguk.

“Apa pun?”

“Apa pun.”

Andi menegakkan posisi duduknya. Ia menggenggam kedua telapak tangan Alya dan menatap penuh harap ke arahnya, “aku ingin seorang anak Al. Aku ingin seorang anak yang akan melengkapi kebahagiaan kita.”

Alya diam. Senyumnya perlahan memudar. Ia menarik halus tangannya dari genggaman tangan Andi. “Ndi ... Itu ....”

Andi kembali membawa telapak tangan Alya ke dalam genggamannya. Ia tersenyum, “aku hanya bercanda Al, aku tahu kok kamu belum siap untuk itu. Sebenarnya yang mau aku minta adalah menghabiskan hari ini bersama kamu. Bagaimana?”

Alya mengangguk.

Andi mendekap Alya, senyum palsunya perlahan memudar. Siapa pun yang melihatnya akan tahu kalau Andi sedang kecewa.

***

Andi naik ke atas motor sportnya dengan Alya yang sudah standby duduk di jok belakang. Sebelum menyalakan motornya, terlebih dahulu Andi menarik tangan Alya agar memeluknya dari belakang.

“Kita mau ke mana Ndi?” tanya Alya.

“Nostalgia,” jawab Andi.

Andi menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Ia tidak ingin terburu-buru sampai ke tujuan, pun tidak ingin berlama-lama berkubang dalam kemacetan. Ia hanya ingin menikmati setiap detik kebersamaannya dengan istrinya tersebut.

Kebersamaan mereka mengingatkannya pada saat-saat hubungan mereka masih berstatus pacar. Entah mengapa saat-saat itu lebih indah dan berkesan dalam pandangan Andi. Bukannya Andi tidak merasakan akan semakin dinginnya hubungan mereka. Namun Andi hanya menahan diri agar tidak memantik api yang hanya akan menimbulkan pertengkaran.

“Udah lama ya Al, kita gak jalan bareng?” tanya Andi di tengah perjalanan.

“Heem,” jawab Alya di belakang punggung Andi.

“Makasih ya Al, udah luangin waktu buat jalan sama aku.”

Ucapan Andi terdengar seperti orang asing yang berbicara kepadanya. Dan Alya tidak suka akan hal itu.

Motor yang Andi kendarai masuk ke kawasan taman rekreasi indoor tak jauh dari pusat kota. Menurut informasi, taman rekreasi ini adalah taman rekreasi indoor terbesar se Indonesia. Letaknya berdekatan dengan sebuah Mall cukup terkenal di kota ini. Juga ada hotel bintang lima untuk para wisatawan yang dari luar kota, luar pulau, bahkan luar negeri.

Alya memandangi salah satu wahana favoritnya yang bisa ia lihat dari tempat parkir. Sebuah wahana yang sangat memicu adrenalin, Yamaha Racing Coaster.

Secara umum, Yamaha Racing Coaster ini sama dengan roller coaster. Perbedaannya adalah roller coaster bergerak maju memutari lintasan lalu kembali ke titik awal. Sedangkan Yamaha Racing Coaster ini bergerak maju lalu mundur kembali ke titik awal.

Kecepatan Yamaha Racing Coaster ini mencapai 200 km/jam dengan tinggi lintasan sekitar 50 meter. Jalurnya pun berliuk-liuk bahkan ada yang naik dengan kemiringan 90 derajat. Sungguh benar-benar akan membuat jantung terasa copot.

“Ayo masuk Al,” ajak Andi seraya menautkan tangannya dengan tangan Alya. Mereka kemudian berjalan bergandengan tangan seperti dulu, ketika mereka masih berpacaran.

Setelah membayar tiket, mereka masuk dan mengantri di wahana favorit Alya, Yamaha Racing Coaster. Andi tersenyum, Alya tidak berubah. Setiap datang ke tempat ini, pasti wahana ini akan selalu menjadi pilihan pertamanya. Mereka beruntung karena datang di hari kerja, sehingga tidak begitu banyak antrian. Berbeda halnya jika mereka datang saat weekend. Akan butuh waktu hingga satu jam untuk mengantri wahana ini.

Antrian sudah menipis, saatnya bagi Andi dan Alya untuk naik ke wahana ini. Seperti biasanya, Alya selalu ingin duduk di kursi paling depan. Namun, ketika Alya akan naik, seorang anak remaja menyerobotnya. Hal itu sukses membuat Alya kesal. Dengan bujukan Andi, akhirnya ia mau kembali ke antrian untuk naik pada putaran berikutnya

“Sudahlah Al, itu cuma bocah.”

Alya merajuk. Entah mengapa Andi suka itu.

Andi dan Alya akhirnya bisa naik wahana itu pada putaran berikutnya. Alya setengah berlari menduduki tempat duduk yang ia incar sedari tadi, tidak ingin ada orang yang menyerobotnya lagi.

Naik wahana ini, membuat sifat kekanak-kanakan Alya terlihat lagi. Ia tidak segan-segan berteriak saat wahana tersebut menghempaskan mereka yang menaikinya ke bawah. Segala beban yang ada di  pikirannya sejenak menghilang.

Setelah naik wahana Yamaha Racing Coaster, Alya dan Andi naik wahana berikutnya yang juga dipilih Alya. Adalah Giant Swing yang kali ini dipilih Alya untuk menguji adrenalinnya.

Giant Swing atau Ayunan Raksasa ini memiliki ketinggian sekitar 14 meter. Tempat duduk pengunjung dalam ayunan dibuat melingkar sehingga saat berayun semuanya bisa merasakan ketinggian yang sama. Ayunan akan bergerak kiri – kanan selama 3 menit, sekilas mirip kora-kora gerakannya, tapi wahana ini lebih ekstrim.

Wahana berikutnya yang menjadi tujuan mereka adalah wahana Negeri Raksasa. Negeri Raksasa merupakan wahana berupa tower setinggi 20 meter. Dari atas ketinggian ini, pengunjung akan dihempaskan jatuh ke bawah sesuai percepatan gravitasi. Lalu, setelah itu akan dinaikkan lagi ke puncak, kemudian dijatuhkan lagi.

“Kamu sepertinya bersenang-senang Al?” tanya Andi. Ia bisa melihat Alya tertawa lepas hari ini. “Udah yah, aku udah pusing.”

“Sekali lagi yuk ...,” tawar Alya.

Andi menggeleng, “aku beneran udah pusing Al, udah mual malah.”

“Hemmm ... Ya udah, kita naik wahana yang ringan-ringan aja gimana?” tanya Alya.

“Wahana apa?” tanya Andi.

Alya menarik tangan Andi menuju ke wahana yang ia maksud.

“Wahana Jelajah?” Andi membaca tulisan yang tertera di hadapannya.

Alya mengangguk dengan semangat.

“Kita kan gak bawa baju ganti Al.”

“Di sebelah kan ada Mall, bukan masalah besar.” Alya mendorong Andi untuk masuk ke wahana tersebut.

Wahana Jelajah mengajak kita menyusuri hutan Amazon / Afrika melalui aliran sungai. Kita akan menaiki perahu untuk melihat berbagai pemandangan layaknya di hutan rimba belantara. Bahkan, di bagian akhir kita akan menuruni sebuah air terjun dengan ketinggian sekitar 13 meter.

“Tuh kan baju kamu basah Al,” ucap Andi ketika mereka keluar dari wahana.

“Gak papa, yang penting kita bersenang-senang. Yuk kita beli baju. Aku yang traktir.” Alya menarik tangan Andi memasuki Mall yang menyatu dengan taman rekreasi tersebut. Pilihan Alya jatuh pada sepasang kaos couple berwarna putih bertuliskan 'LO' pada baju Andi, dan 'VE' pada baju Alya.

Usai berganti pakaian, mereka melakukan sesi photobox . Setelah itu Alya mengajak Andi nonton bioskop sebelum makan malam.

Ini sebenarnya siapa sih yang berulang tahun. Batin Andi.

Hai Readers ...

Dari kemaren kita emosi terus yah, kali ini aku mau ngajak kalian liburan dulu ke TSM yang ada di Bandung. Kita have fun dulu sebelum besok bertemu mas Tedi lagi.

Happy Reading.

Pernikahan Pasangan Populer (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang