Langkah awal

93.1K 13K 620
                                    


Ace tersadar akan ucapanya yang tak sengaja membocorkan hubunganya dengan Gaia, tapi tak bisa dipungkiri hatinya senang karna mereka sekarang tahu kalau Gaia itu miliknya. Tanpa memperdulikan sekitar Ace langsung menarik tangan Gaia membawanya pergi, dan Gaia hanya menurut saja karna ada hal yang harus dibicarakan dengan Ace.

Ace membawa Gaia ke taman belakang sekolah, lalu dia menyudutkan Gaia di dinding tembok. Dia menatap tajam Gaia lama dan ditatap malas oleh empunya. Ace malah terlena dengan iris mata abu abu milik Gaia yang indah namun terlalu dalam untuk diselami, seolah dia telah mengunci rahasia besar didalamnya. Dia hendak membelai wajah Gaia namun segera ditepis oleh empunya. Ace tersadar akan kelakuannya dan kembali menatap tajam Gaia.

" Lo pikir sikap Lo akhir akhir ini bakal buat gue suka balik sama Lo, gak akan Gaia. Jadi Lo gausah repot repot bersandiwara hanya untuk narik perhatian gue!." Ucap Ace mengintimidasi, ia ingin melihat wajah marah dan sedih Gaia saat ini, namun yang dilihat kini hanya tatapan datar seolah apa yang diucapkan Ace hanyalah omong kosong.

" Bagus! Jangan sampai Lo jilat ludah sendiri Ace. Kalau sampai itu terjadi, gue gak akan pernah perduli." Ucap Gaia dengan tatapan yakin yang malah membuat Ace naik darah.

"Cih masih berdrama rupanya. Lo sengaja caper ke Gabriel lalu ke cowok tadi biar gue cemburu iya? Itu malah membuat Lo terlihat semakin murahan Gaia!." Ucap Ace menyunggingkan senyum sinis. Gaia terkekeh pelan lalu menatap Ace dalam.

" Jadi Ace cemburu?" Ucap Gaia serak lalu sebelah tanganya membelai pipi Ace lembut membuat Ace memejamkan mata menikmati sentuhan tangan Gaia. Gaia tersenyum miring melihat reaksi Ace.

"Pertunangan konyol ini nggak membuat Lo bisa seenaknya sama gue!." Ucap Gaia lagi kali ini dengan tajam dan menekan. Ace tersentak lalu membuka matanya kembali, entah kenapa hatinya tercubit mendengar pernyataan yang baru diucapkan Gaia.

"Itu yang pernah Lo ucapkan ke gue! Jadi Lo gak perlu urusin hidup gue Ace." Ucap Gaia membuat Ace mematung, dia masih ingat ucapanya yang pasti menyakiti Gaia kala itu sebelum dia kecelakaan. Gaia tersenyum remeh menatap Ace lagi.

"Jangan sampai kata kata kasar Lo jadi boomerang buat Lo!" Ucap Gaia pelan menyeringai. Lalu perlahan dia melangkahkan kakinya meninggalkan Ace yang kini menatapnya diam dengan pandangan kosong. Kemudian dia berhenti sejenak tanpa menoleh.

"Dulu Lo kurang beruntung batalin pertunangan karna gue sebagai penghalang, kali ini gue akan permudah jalan Lo!." Ucap Gaia tenang tanpa menoleh kearah Ace dan dia meneruskan jalanya meninggalkan Ace dengan senyum kemenangan.
Ace ditempatnya mengepalkan tangan erat, dia mengeraskan rahangnya menahan amarah sampai urat lehernya terlihat jelas. Dia memandang Gaia dengan tatapan yang sulit diartikan.

______________________________________

Gaia membuka pintu kelasnya dan mendapati seluruh murid menatap dirinya. Mampus, Lo bakal kena hukum. Itulah arti pandangan sebagian murid padanya. Lalu Gaia beralih menatap guru yang kini menatapnya tajam.

" Jam berapa ini Gaia? Kenapa baru datang sekarang!." Ucap Bu Erna menatapnya tajam.

"Maaf Bu saya terlambat!." Ucap Gaia sopan. dia selalu diajari mommy nya untuk mengucap tolong, maaf dan terimakasih disaat yang tepat. Dan karena saat ini Gaia yang salah dia harus meminta maaf. Ekspresi wajah Bu Erna sedikit melunak menatap Gaia lalu dia menghembuskan nafas pelan.

"Baiklah kalau begitu sebagai hukuman sekarang kamu kerjakan 10 soal yang saya tulis dipapan, dan kalau salah satu saja maka satu kelas harus lari keliling lapangan 10 kali!." Ucap Bu Erna tegas membuat seluruh murid melotot dan menatap Gaia mengancam.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang