Chiko

79.1K 13.6K 976
                                    

  Suasana di mansion keluarga Robert saat ini cukup ramai. Malam ini keluarga besar Chiko itu sedang berkumpul bersama dalam rangka merayakan ulang tahun Jordan yang ke 19 secara kecil-kecilan. Mereka terlihat akrab dan bersenang-senang, berbeda dengan Chiko yang sudah beberapa kali menghela napas. Dia tak yakin acara ini berjalan lancar.

Chiko menuruni anak tangga dan menuju ke ruang utama, seketika pandangan seluruh keluarganya mengarah padanya.

"Kenapa anak itu ikut!? aku tidak mau satu ruangan dengan pembunuh,"
ucap Marta, tantenya dengan nada sinis. Sekali lagi Chiko menghela napas dan mencoba acuh karena dia sudah terbiasa dengan itu. Dia lalu duduk di sofa sebelah mamahnya.

"Jangan gitu lah mbak, Chiko juga anakku. Dia berhak ikut di acara kakaknya," ucap mamah Chiko menyaut tak terima. Dia sebenarnya muak dengan keluarga besar suaminya yang selalu menyalahkan Chiko.

"Jangan lupakan karena dia, Selya bunuh diri,"
sahut Maya, tante Chiko yang lain seolah dia sangat terganggu dengan kehadiran Chiko.

"Harusnya dia dipenjara,"
ucap Marta ibu dari Selya. Chiko mengepalkan tangannya erat, dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Dia selalu diasingkan oleh keluarganya karena dianggap sebagai penyebab sepupunya bunuh diri tanpa tahu kenyataannya. Papah Chiko menatap anaknya tajam dan memperingati.

"Jangan buat masalah Chiko," ucap sang papah menatap tajam Chiko. Chiko berdecih sinis.

"Cih, gue nafas aja masalah buat kalian."
Chiko langsung keluar mansion. Mamahnya menatapnya tidak tega sedangkan keluarga besarnya kembali melakukan aktivitas masing-masing seolah tidak terjadi apapun.

Chiko berjalan keluar dengan wajah datar dan tangan terkepal erat. Dia butuh pelampiasan amarah. Mungkin dia akan mengobrak abrik markas geng Bruizer yang selalu mencari masalah dengannya. Dia hendak menyalakan mesin motornya namun diurungkan saat Jordan datang dan berdiri disebelahnya dengan tatapan mengejek.

"Hai adik sialan, terimakasih atas kado yang kau berikan, melihat wajah kesal mu itu sudah membuatku puas. Kau tak mau mengucapkan selamat di hari ulang tahunku?"
ucap Jordan mengejek. Dia merasa senang karena tadi dia melihat sendiri bagaimana keluarganya mencemooh Chiko.

Chiko menatap datar Jordan, semua kesialan yang dialaminya itu karena bajingan didepannya ini.
"Gue tunggu tanggal matinya," ucap Chiko datar

"Sialan."

Jordan menatap Chiko kesal namun tak lama kemudian dia tersenyum miring.
"Gue pernah lihat Lo bawa cewek kerumah, dia terlihat lebih cantik dan menarik dari Selya."

Deg!

Chiko tersentak kaget lalu mencengkeram kerah baju Jordan erat.
"Jangan Lo berani sentuh dia, atau gue akan melewati batas dan lupa bahwa kita saudara,"
ucap Chiko menatapnya tajam yang malah membuat Jordan semakin tertantang.

"Gue semakin tertarik, siapa ya namanya?
Ah iya, kata mamah namanya Gaia. Iyakan?"

Bug!

Chiko mengerang marah dan langsung melayangkan pukulan pada wajah Jordan hingga dia terjatuh. Dia menatap Jordan permusuhan, Dia tidak akan membiarkan kejadian 2 tahun lalu kembali terulang. Chiko mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi tanpa arah tujuan.

Setelah beberapa saat dia berhenti disebuah mansion malah membuat Chiko terheran. Setelah berputar putar dijalanan, tempat berhenti nya malah di rumah Gaia. Chiko menarik sudut bibirnya saat menatap sebuah jendela lantai atas yang terbuka yang terletak dekat pohon mangga. Dia memarkirkan motornya didekat pohon mangga lalu memanjatnya. Chiko hanya mengandalkan semoga tebakannya benar tentang pemilik jendela kamar itu.

MENCURI PERAN (Terbit)Where stories live. Discover now