Bertukar posisi

71K 11.8K 1.1K
                                    

Gaia baru sampai di halaman rumahnya setelah beberapa jam perjalanan dari bandara  menaiki taksi. Dia masuk kedalam mansion yang terlihat sepi. Ini masih pukul sepuluh pagi, kedua orang tuanya masih bekerja dan semua kakaknya masih menuntut ilmu. Gaia membuka pintu kamarnya, dia duduk di samping tempat tidurnya. Tiba-tiba dia merasakan hawa dingin disampingnya, dia perlahan menengok kesamping dan melebarkan matanya ketika melihat arwah pemilik tubuh sedang duduk santai disampingnya.

"Sejak kapan Lo disini?" Ucap Gaia setelah beberapa saat keterkejutannya.

"Dari tadi malam, tapi Lo gak ada. Btw gue sekarang harus manggil Lo Gaia atau Raquel?" Ucap arwah itu yang melayang di depan Gaia.

"Gue udah terbiasa dengan nama Lo, jadi panggil gue Gaia aja. To the poin, Lo ada urusan apa kesini?" ucap Gaia sedikit mendongak menatap arwah itu.

"Kalau gitu Lo bisa panggil gue Alexa," balas Alexa kemudian menghela napas panjang. "Gue gak bisa pergi ke akhirat, selama ini gue berada di dunia lain lebih tepatnya di rumah penulis novel dalam wujud arwah. Gue lihat novelis itu membaca novel berjudul Prince of School dengan frustasi, karena buku itu tiba-tiba mengeluarkan cahaya emas kemudian tulisannya mendadak berubah, alurnya berubah sesuai dengan kejadian yang Lo alami disini. Penulis itu takut sekaligus emosi dan merobek setiap lembar halamannya, namun beberapa detik kemudian lembarannya menyatu kembali seolah novelnya tidak bisa dirusak. Dia terlalu kaget kemudian pingsan." Jelasnya lagi dengan ekspresi seolah menemukan hal magic.

Gaia sedikit terkejut dengan penjelasannya karena sebelumnya Alexa tidak pernah memberitahunya kalau dia bertemu novelis itu didunia nyata.

"Apa semua novel mengalami perubahan alur?" Tanya Gaia setelah berpikir lama.

"Tidak. Dari sekian banyak novel, hanya novel itu yang alurnya berubah. Ah iya gue baru ingat naskah novel dikomputernya juga mengalami perubahan alur. Sebelumnya dia bisa memperbaiki alur yang berantakan disebuah komputer, membuat Lo merasa sakit tanpa sebab dan menjadikan dunia berpusat pada Ace. Namun sekarang komputernya mendadak rusak dan tak bisa diperbaiki lagi" jawab Alexa jujur

"Bagus. Lo harus bawa novel itu kedunia ini bagaimanapun caranya," balas Gaia serius. Alexa mengangguk setuju kemudian menghilang. Gaia jauh lebih pintar darinya, untuk sekarang dia akan menyerahkan takdirnya pada Gaia.

__✿__

Pagi ini Gaia sarapan dengan tenang seperti biasa. Berbeda dengan ketiga kakaknya yang menatapnya intens, mereka masih tak percaya dengan pencapaian Gaia yang mendapat juara satu olimpiade. Apalagi Anna yang sedari tadi gelisah karena perubahan Gaia yang sekarang semakin membuatnya takut.

"Putri mamah sudah besar, mamah bangga sama kamu," ucap Alma sambil mengelus rambut Gaia dengan sayang. Gaia tersenyum tipis.

"Papah kasih mobil sebagai hadiah," ucap Jackson sambil menyodorkan kunci mobil pada putrinya. Gaia tersenyum riang menggambil kunci mobil.

"Papah yang terbaik," ucap Gaia dibalas Jackson dengan senyuman hangat.

"Papah terlalu memanjakan dia, cuma menang olimpiade doang dikasih mobil" ucap Gio ketus.

"Kalau kamu mau mobil juga, papah bisa belikan," balas Jackson santai. Gio hanya diam tak menjawab. Gaia tersenyum smirk kepada Anna yang terus melihatnya dengan benci.

"Lo mau mobil juga Na? dari tadi mata Lo lihatin kunci mobil terus, jadi pengen gue colok," ucap Gaia membuat Anna gelagapan karena menjadi pusat perhatian.

MENCURI PERAN (Terbit)Where stories live. Discover now