Part 3

31K 4.6K 713
                                    

Selamat membaca

****

Vlora menatap gedung di depannya yang bertuliskan STM BSC. Seringaian tipis muncul di bibir manisnya. dia menutup kembali helm cross yang di pakainya dan langsung melajukan motornya masuk kedalam parkiran sekolah.

"Sini Vlo!" Teriak laki-laki yang tidak jauh dari parkiran.

Vlora melangkah mendekatinya. Setiap langkahnya selalu masuk kedalam pandangannya Orang-Orang di sekitar. bahkan tidak sedikit orang yang ingin berteman dengan gadis itu. tapi Vlora terkenal dengan kepribadiannya yang sulit di dekati.

"Yang lain mana?" Tanya Vlora santai.  Dia harus membiasakan diri menghadapi Orang-Orang di zaman ini.

"Belum Dateng." Jawab Samuel atau sering di sebut bogel.

Suara nyaring knalpot terdengar memasuki kawasan sekolah. Itu adalah kumpulan pentolan sekolah yang di pimpin oleh Zeid, Atau sering di sebut Tuhap.

Semua laki-laki yang jumlahnya 4 orang itu turun dari motor masing-masing. penampilannya sungguh jauh dari kata rapi. Ada yang Bajunya tidak di kancingkan menyisakan Kaos berwarna hitam saja. Ada juga yang memakai jaket dan Hoodie. Dasi ada yang lilitkan di pergelangan tangan. Tas mereka sampingkan di bahu. rambut acak-acakan.

Mereka semua berjalan ke arah Vlora dan bogel. bukan, bukan wangi parfum yang masuk ke dalam penciuman Vlora. Melainkan bau asam yang bercampur dengan keringat.

"Lo semua gak mandi? Badan Lo semua bau bangkai." Vlora menutup hidungnya dengan Ekspresi jijik."Ini Senin bro. Baju Lo semua pada gak di cuci? Mana kotor lagi."

Tuhap mengangkat bahunya cuek. "Gak ada yang urus kita."

Vlora mengangkat sedikit sudut bibirnya. Dia berjalan mendahului mereka meninggalkan parkiran. nyatanya, teman-temannya di STM rata-rata orang-orangnya broken home semua. Mungkin faktor itulah yang membuat mereka keras, nakal, bringas tidak suka di atur. Sama halnya dengan Vlora.

****

Vlora berjalan menuju kantin. Banyak yang melirik meja teman-temannya. Tentu saja, Circle mereka rata-rata orang-orang Good looking and good rekening semua. Minusnya hanya di akhlak saja.

"Vlo, gue mau nanya. Kok gue pernah liat orang ngikutin lo mulu ya?" Akmal namanya, tapi sering di sebut Wajit.

Vlora meminum es teh nya. saat mendengar ucapan Wajit, dia langsung mengalihkan pandangannya ke arah laki-laki itu. "Anak buah bokap gue."

"Si Arthur sialan itu?" Tanya Tole santai.

"Dia tetep bokap gue."

"Nasib gue sama lo gak beda jauh Vlo. Bokap gue nikah lagi, nyokap gue di RSJ." Ujar Tuhap.

"Lo mending masih bisa liat nyokap lo. lah nyokap gue udah nyatu sama tanah." Wajit berucap dengan menenggelamkan kepalanya lipatan tangan di atas meja.

"Lo masih mending jit, bisa liat bokap lo. Lah gue, dua-duanya udah di panggil sama tuhan." Ucap Brandon, atau sering di sebut Benjo.

"Lo semua gak usah berkecil hati gitu. gue aja yang di buang orangtua biasa aja." Tole tersenyum tipis. tapi mereka tahu itu adalah senyum miris.

"Dark banget hidup kita." Ujar Wajit pelan.

Mereka adalah salah satu Orang-Orang yang tersakiti di dunia ini.

Drttt!

Suara ponsel milik Tole mengalihkan perhatian mereka. tanpa berlama-lama, laki-laki itu langsung mengangkat sambungan teleponnya.

SAVAGEحيث تعيش القصص. اكتشف الآن