part 26

15.4K 2.4K 591
                                    

Dukung terus cerita ini dengan Vote dan komen ya! Boleh di share juga, terimakasih 🙏

Dukung terus cerita ini dengan Vote dan komen ya! Boleh di share juga, terimakasih 🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca

***

"Gue boleh minjem mobil Lo?" tanya Vlora tiba-tiba.

Hal tersebut sontak saja membuat pemilik mobil itu terkejut. Dari tadi dia memang lebih memilih menjauh dari arena balap bersama teman-temannya. Tidak disangka akan ada perempuan yang berani mendatangi mereka.

"Buat apa?" tanya Laki-laki itu seraya turun dari kap mobilnya. Dia berjalan mendekati Vlora.

Gadis itu menunjuk ke arah arena balapan. "Gue mau ikutan. Boleh gue minjem mobil Lo? Atau kalo Lo mau, gue bisa bayar langsung."

Laki-laki itu tercengang dengan perkataan gadis di depannya. Begitu juga dengan teman-temannya yang ada disana.

"Nama gue Vlora, Lo bisa pegang KTP gue kalo gue bawa kabur mobil Lo," Vlora berbicara santai seraya menyodorkan kartu tanda pengenal di tangannya.

"Tapi gue gak bisa kasih pinjem ke sembarangan orang. Apalagi ini mobil kesayangan gue."

"Lo mau balapan sama si Gabriela?" tanya salah satu laki-laki disana.

"Cewek yang tadi menang balapan," ucap Vlora.

"Ya, nama dia Gabriela."

"Kasih aja ta. Gue juga mau liat ada cewek yang kalahin si Gabi."

"Oke," ucap laki-laki itu seraya melempar kunci mobil miliknya kepada Vlora.

"Thank you," gadis itu langsung masuk kedalam mobil. Lalu melajukannya ke dekat arena.

"Woy! Nama gue Genta," teriak Laki-laki itu di balas acungan jempol oleh Vlora.

"Lo serius minjemin secara cuma-cuma? Di dunia ini gak ada yang gratis bro. Apalagi dia cantik, bego banget Lo," ucap seorang laki-laki yang berkulit gelap. Sebut saja Darka.

"Maksud Lo?" tanya Genta.

"Udah, gak usah dengerin cowok brengsek itu. Mending kita liat cewek tadi." sahut temannya yang satu lagi. Prince.

Mereka bertiga langsung pergi mendekati tempat dimana Vlora berdiri.

"Vlo, fighting! gue percaya sama Lo," ucap Mika dengan tangan mengepal kuat. Tidak ada alasan untuk dia tidak mempercayai sahabatnya. Karena kalau di pikir-pikir lagi, Gadis itu sangat multitalenta. Mungkin, dia saja yang belum tau semua tentang Vlora.

Vlora hanya mengangguk seraya tersenyum singkat. Dia kembali pokus kedepan menunggu bendera yang akan segera di jatuhkan.

Dua perempuan itu saling bertatapan satu sama lain sebelum akhirnya menginjak pedal gas masing-masing.

SAVAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang