2. ☁️

38.7K 4.1K 562
                                    

Setelah kejadian yang memalukan, Jaehyun akhirnya dengan terpaksa memberikan piyama nya, kepada Taeyong, karena Jaehyun tidak mau meminjamkan baju selain itu, Taeyong hanya orang asing.

Dan dengan kurang ajarnya, Taeyong malah mandi, di kamar mandi pribadinya! Padahal Jaehyun sudah memberi tahunya untuk mandi di kamar mandi dekat dapur.

Dengan cengiran yang menyebalkan, Taeyong menghampiri Jaehyun, yang berdiri di depan pintu menunggunya selesai. Taeyong yang menyuruh Jaehyun untuk menunggunya, karena takut jika di tinggal sendirian.

Taeyong merentangkan kedua tangannya, bergerak ingin memeluk Jaehyun, tapi Jaehyun melangkah mundur dengan wajah terkejut, membuat Taeyong menghentikan langkahnya.

"Apa yang kau lakukan?"

Taeyong hanya berdecak pelan. "Aku ingin memeluk mu sebagai tanda terima kasih."

Jaehyun hanya mendengus dan berbalik, menuju dapur di ikuti Taeyong yang mengekor di belakangnya.

"Kenapa kau menolak di peluk oleh pria tampan seperti ku?" Tanya Taeyong yang sedang berusaha menyamakan langkah besar Jaehyun, sedikit kesusahan karena Taeyong juga memegangi celana piyamanya yang kepanjangan.

"Padahal, wajahku seperti serpihan berlian, tapi dia tetap menolakku." Gumam Taeyong pelan, tapi Jaehyun masih bisa mendengarnya.

Jaehyun menoleh menatap Taeyong yang berjalan di sebelahnya. "Jika kau itu serpihan berlian, lalu aku ini apa? Bongkahan batu mulia permata?"

"Pfftt." Taeyong menahan tawanya saat mendengar perkataan Jaehyun. "Tidak, kau lebih terlihat seperti batu kali."

Taeyong menghentikan tawanya, saat Jaehyun menatapnya dengan datar.

Saat sampai didepan meja makan, Taeyong bahkan langsung duduk tanpa menunggu Jaehyun yang menyuruhnya.

"Makanlah sepuasmu. Aku akan mandi, hanya sebentar dan jangan kemana-mana."

Taeyong hanya merespon dengan mengancungkan jempolnya, dan mengangguk dengan mulut yang masih penuh makanan. Jaehyun hanya menggeleng kecil, dan meninggalkan Taeyong.

Namun, sudah tiga puluh menit, Jaehyun belum juga kembali, dan Taeyong masih menikmati makanannya. Bahkan Taeyong sudah makan dua porsi, kapan lagi makan enak dengan gratis pikir Taeyong.

Dan Taeyong tidak menyadari seseorang yang sudah berjalan mendekat dengan kaki yang dihentak-hentakkan, dan wajah yang terlihat menahan kesal, tapi saat orang itu sampai di depan meja makan, wajah kesalnya berganti dengan wajah terkejut, melihat Taeyong yang makan dengan tenang dan sangat berantakan.

"Hei! Kau siapa?! Apa yang kau lakukan disini?"

Taeyong mendongak dan menatap seseorang yang sudah berteriak didepannya, Taeyong tidak suka diganggu saat makan. "Bibi, bisakah kau diam? Aku sedang makan, kau tidak lihat?"

Wanita yang dipanggil bibi oleh Taeyong mendelik tak terima. "Apa-apaan dengan panggilan mu itu hah? Aku masih muda, bocah."

"Ada apa ini?" Jaehyun datang dan bertanya dengan heran, karena mendengar keributan kecil.

Melihat Jaehyun yang sudah berdiri disampingnya, lantas membuat wanita tadi langsungnya bergelayut manja pada lengan Jaehyun. "Jaehyun-ah."

Jaehyun melepaskan tangannya dengan kasar. "Menjauhlah, kau mengerikan Chaeyeon."

Chaeyeon melotot tak terima dan memukul kepala Jaehyun dengan kuat membuat Jaehyun sedikit meringis. "Dasar tidak sopan! Aku ini kakakmu, seharusnya kau memanggilku dengan sebutan Nuna."

"Oh, dan dari mana kau mendapatkan kucing gelandangan ini?" Chaeyeon menunjuk Taeyong yang sedang asik makan dengan jari telunjuknya.

Meow~

Dan dengan bodohnya, Taeyong malah menirukan suara kucing sungguhan, saat Chaeyeon menyebutnya sebagai kucing gelandangan. Saat Chaeyeon menoleh, dengan santainya Taeyong menjilati jari-jarinya dan menaikkan satu kakinya pada kursi, dan tersenyum tanpa dosa dengan bibir hingga pipi yang sudah penuh dengan noda saus bekas makanan.

Chaeyeon menurunkan jarinya yang masih menunjuk Taeyong, dan menggeram pelan. Astaga, kenapa dia lucu sekali?!

Dengan tergesa, Chaeyeon berjalan menghampiri Taeyong dan menampar pipi Taeyong yang sedikit berisi.

Plak

"Aw! Kenapa kau menamparku Bi?! Kau tidak sopan!"

"Lakukan sekali lagi, dan aku akan menamparmu lagi."

Meoww~

Plakk

"Aw!!"

Chaeyeon mengepalkan kedua tangannya, "Kau menggemaskan!" Tanpa sopan, Chaeyeon mendekap kepala Taeyong dengan erat, membuat Taeyong kesulitan untuk bernafas, mengabaikan wajah belepotan Taeyong yang mungkin bisa mengotori bajunya. Menggoyang tubuhnya kekanan dan kekiri sebelum melepaskan pelukannya.

"Siapa namamu?" Tanya Chaeyeon dan mengusap pipi Taeyong yang terlihat memerah bekas tamparannya.

"Lee Taeyong, atau Bibi juga bisa memanggil ku kucing gelandangan. Meow."

"Baiklah, Taeyongie. Jangan mengeong lagi, atau aku akan menamparmu."

"Kau harus tinggal denganku! Kau akan diperkosa, jika tinggal bersama Jaehyun." Bujuk Chaeyeon, dan manakut-nakuti Taeyong.

Taeyong mengalihkan pandangannya dari Chaeyeon, dan menatap Jaehyun.

Mengangguk pelan. "Tak apa, aku rela diperkosa."

"HAH?!!"

TBC

Segini dulu ya, nanti aku lanjut lagi secepatnya!

Terimakasih sudah memberikan vote dan komen.

See youu!!

TAEYONGIE - JAEYONG Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora