Serpihan 07 | His Confession

520 74 38
                                    

Terkadang, aku ingin bertahan menjadi rahasia. Daripada terungkap namun akan menjadi kesalahan terbesar.

-Vincenzo Cassano-

Cha Young termenung, mencoba merunut kejadian paling akhir yang dialaminya sebelum ia berada di sini karena suatu hal yang tak disangka, datang dengan cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cha Young termenung, mencoba merunut kejadian paling akhir yang dialaminya sebelum ia berada di sini karena suatu hal yang tak disangka, datang dengan cepat.

Tiga jam yang lalu, ia dan Vincenzo masih menikmati lamat-lamat kebersamaan sebelum dering panggilan yang masuk pada ponsel Vincenzo, membuat mereka berakhir di sini. Menemani tubuh yang sudah terbujur kaku.

Tae Ri, ia telah tiada.

"Cha Young eonnie.." panggil Tae Ri dari atas ranjang dengan suara pelan.

Ada derit kasur yang terdengar pelan. wanita bersurai panjang kecoklatan yang sedang menuangkan air hangat ke dalam cangkir itu menoleh dan bertanya bingung.

"Ada apa?"

Namun Tae Ri memilih untuk diam dan hanya melambaikan tangannya agar Cha Young berjalan mendekat. Cha Young meletakkan gelasnya dan menghampiri Taeyeon dengan langkah pelan.

"Kau butuh sesuatu?" ujarnya kembali bertanya.

Tae Ri hanya tersenyum tipis dan mendongakkan kepalanya dengan tatapan menerawang.

"Kemarin aku bermimpi tentang Eomma." Ia membuat jeda sebentar untuk menarik nafas panjang dan membiarkan Cha Young yang masih memandanginya dengan penasaran.

"Eomma bilang dia merindukanku," imbuh Tae Ri menjelaskan. "Dia ingin aku datang menemuinya."

Cha Young terdiam, nyaris terkejut dengar ucapan gadis itu. Dan tiba-tiba di gelapnya malam seperti ini, gadis itu bercerita tentang Eommanya? Membuat Cha Young mulai merasa was-was dan khawatir.

"Kau memimpikannya karena sedang rindu dengan eommamu." Ujar Cha Young dengan tenang.

"Dia sudah berada di dunia yang berbeda dengan kita. Jika aku ingin bertemu dengannya, berarti aku yang harus menyusul ke dunianya, kan?"

"Tae Ri."

Gadis itu tertawa lemah, menampakkan bibirnya yang kering dan giginya yang kecil.

"Kau terlalu serius, Eonnie." Sahutnya berusaha menenangkan. Rahangnya yang semakin tirus menandakan kalau pengobatannya tidak berdampak banyak.

"Kau harus tidur." Cha Young menarik selimut gadis itu agar bisa beristirahat dengan lebih nyaman. "Ini sudah terlalu larut."

Namun pergerakan Tae Ri menghentikan kegiatan Cha Young yang sedang menata bantal dan selimut. Ia menarik pergelangan tangan Cha Young dan menggenggamnya erat. Suara nafasnya terdengar lebih berat sebelum ia mengeluarkan kalimat dari mulutnya.

Crush In Rush [REVISI]Where stories live. Discover now