29

315 59 4
                                    

"Laki-laki itu adalah zombie."

"Apa?"

"Jangan bercanda lagi!"

"Mana mungkin!?"

Sunoo menghela nafas. Ia memakai kacamata baca yang sepertinya adalah bagian dari dirinya sehari-hari. Pemuda itu pun sudah berganti kostum. Pakaian yang sebelumnya kumuh sekarang berganti menjadi kemeja hitam dan celana jeans berwarna senada.

"Yah, aku tahu kalian gak akan percaya semudah itu." balasnya lagi.

Tapi tak ada jawaban apapun. Bahkan Giselle yang sepertinya penasaran belum bersuara sejak tadi.

"Tapi menurutku, itulah alasan kenapa dia bisa mengendalikan zombie seperti ucapan kalian tadi. Cuma zombie yang paham masalah zombie lainnya." jelas Sunoo.

"Tunggu, kau mau bilang kalo semua zombie punya pikiran dan memikirkan masalah mereka begitu?" tanya Jeongin sedikit pusing.

Tapi tentu saja Sunoo menggeleng."Teori seperti itu tidak bisa dibuktikan. Zombie kan cuma tahu makan daging saja."

"Tapi tadi kamu bilang begitu!" seru Haruto.

Sunoo lagi-lagi menggeleng untuk membantah.

"Kak Giselle, apa kau mendengar kalau aku bilang seperti itu?" tanyanya pada Giselle.

Giselle berdecak."Mana kutahu! Aku pusing." lalu gadis itu duduk disofa disamping Suwoon.

"Kak Giselle, coba blueberry nya! Rasanya enak!" ujar bocah imut itu seraya menyodorkan keranjang buah berry pada Giselle.

Giselle tersenyum lembut, tangannya terangkat untuk mengelus surai hitam si bocah.

"Aku tidak mau, kamu saja yang habiskan." lalu ia melirik Ningning. Mata bulatnya berbinar menatap berry-berry itu. Hal ini pun membuat Giselle gemas dan tertawa.

"Tapi kamu bisa berbagi dengan kak Ningning, dia kelihatannya lapar." ujar Giselle yang langsung diangguki Suwoon. Bocah itu mendekat pada Ningning dan mengajaknya makan bersama.

Keduanya duduk bersama sambil memakan berry dilantai. Sudah ditawari duduk disofa, tapi mereka menolak.

"Oh iya Sunoo." Giselle kembali beralih pada Sunoo, Jeongin dan Haruto yang kini mulai berdebat.

Gadis itu memutar bola matanya malas, dan menarik pundak Jeongin juga Haruto bersamaan membuat keduanya terkejut. Hampir saja terjatuh.

"Diantara kau dan Theodore, siapa yang lebih dulu bertemu dengan laki-laki itu?" tanyanya.

Sunoo ikut terkejut akan kemunculan wajah Giselle yang tiba-tiba.

"A-aish! Kak Giselle seperti hantu! Untuk pertanyaanmu, yang pertama bertemu dengan orang itu adalah aku. Saat melihatnya mengalahkan para bandit dengan cara menggigit tubuh mereka aku langsung berpikir jika dia benar-benar zombie. Tapi..." Sunoo menjeda sebentar, dan bergidik ngeri.

"...tapi, setelah mengalahkan mereka, ia mengambil beberapa pakaian dan memakainya layaknya manusia normal. Karena itulah, aku jadi sering keluar rumah dan mengawasinya. Hingga akhirnya aku bertemu langsung dengannya saat ia mengambil beberapa bangkai bandit tempo hari."

"Paman itu mengumpulkannya, lalu memotong-motong tubuh mereka dan memberikannya sebagai makanan untuk zombie yang ia kurung. Kalian pasti sudah melihat jeruji besinya kan? Aku pernah dimintai bantuannya untuk melakukan hal-hal itu, ukhh..." tiba-tiba wajah Sunoo berkeringat.

Ia juga terlihat semakin pucat.

"Hei, kau tak apa?" tanya Jeongin khawatir. Ia mendekat dan menepuk bahu Sunoo. Dan syukurnya, Sunoo terlihat baik-baik saja.

Virus of Zee[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang