33

260 51 11
                                    

"Kak Giselle! Jejaknya darahnya mengarah ke gang itu!"

"Ayo kita cek!!"

Kedua anak manusia itu melangkah lebih pelan, Jeongin di depan. Ketika mendekati mulut gang, mereka berhenti. Jeongin mengintip lebih dulu dan terkejut karena ternyata Ningning benar-benar ada disana.

"Kak! Ningning disini!" seru Ningning mendahului Jeongin yang baru saja hendak berteriak.

Giselle dan Jeongin pun segera memasuki gang itu. Gadis itu lebih dulu memperhatikan sekitar. Mayat zombie, mayat Sun--tunggu!

"Sunoo mati?!" tanya Jeongin tak percaya dan langsung mendekati tubuh laki-laki itu.

Ningning pun segera menggelengkan kepalanya.

"Tidak! Sunoo masih hidup, dia hanya...pi-pingsan tadi." jelasnya gugup.

Giselle pun menghampiri Ningning dan memeriksa keadaan gadis itu dengan teliti."Kalian tidak apa-apa kan? Tidak ada yang terluka?"

Terlihat jelas Giselle begitu khawatir. Bahkan meski Suwoon dan Ningning sudah menggelengkan kepalanya masing-masing, Giselle masih terlihat pucat dan khawatir.

"Kalian tau bagaimana khawatirnya aku?" tanyanya parau.

Giselle duduk di depan Ningning dan Suwoon dengan lemas.

"Aku takut terjadi sesuatu pada kalian, aku harus bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi?"

"Ta-tapi Sunoo, Sunoo menjaga kami kok kak!"

"Dia menjaga kami dengan baik."

Mata Ningning berbinar meyakinkan. Namun Giselle terluka lebih dalam, dan memikirkan kemungkin yang sempat ia takutkan, Giselle semakin terluka.

Ia melirik Sunoo yang masih terpejam. Benar, orang yang harus Giselle lindungi tak hanya Ningning, Suwoon atau Jeongin, karena sudah ada Sunoo juga disini.

Giselle kembali menatap Ningning. Dia benar-benar khawatir setengah mati. Hal ini juga didasarkan oleh mereka yang sama sekali tidak membawa senjata. Jelas saja kekhawatirannya tidak terkendali.

Lalu Giselle juga teringat Yangyang. Jika mati esok hari dan bertemu dengan lelaki itu di dunia yang berbeda nanti, bagaimana Giselle akan bisa berbicara dengannya?

"Kau tau... bagaimana jika nanti aku bertemu kakakmu, apa yang harus aku katakan?"

" 'Aku tidak bisa melindungimu'? "

"Atau 'aku tidak bisa menjagamu'? dan 'maaf'?"

Ningning dan Suwoon menunduk."Kak Giselle jangan bicara seperti itu." cicitnya.

Suwoon pun langsung berdiri dan berhambur ke pangkuan Giselle agar gadis itu tak lagi bersedih.

"Kak Giselle mau kemana memang?"

"Kak Giselle mau menyusul kak Yangyang?"

"Kemana kak??"

"Aku juga mau ikut!"

Bocah itu merengek-rengek membuat hati Ningning teriris. Jeongin bahkan tiba-tiba meneteskan air mata. Kalau Giselle, sudah tidak bisa dijelaskan kondisinya.

Rapuh, seperti kaca tipis yang akan hancur hanya dengan sentuhan jari.

Giselle menangis. Menangis dengan tersedu.

"Kemana aku harus mencarinya?"

"Kemana?? Apa bisa aku menemukan orang yang sudah mati??"

"Apa aku harus mati sekarang agar bisa bertemu Yangyang lagi?!?" isaknya keras.

Virus of Zee[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang