Ch. 12 D-1 Starting

330 46 13
                                    

Hari ini adalah hari pertama Sawamura tiba di asrama camp pelatihan. Hal pertama yang ia ketahui adalah bahwa camp ini dipenuhi oleh orang-orang yang ambisius. Jika tidak, maka mereka tidak akan berada disini sebelum camp di buka. Teringat perkataan teman pertamanya Jeremy, Sawamura segera meletakkan barang-barangnya di kamarnya dan pergi ke tempat yang di bicarakan Jeremy.

"Gym dan lapangan 1 kah".
Sawamura yang dengan semangat, pergi dari asrama dan berlari mencari tempat tersebut. Gym adalah hal pertama yang Sawamura pikirkan. Jika itu lapangan 1 maka Sawamura harus berjalan cukup jauh dari tempat ia berada saat ini. Jadi ia memutuskan untuk melihat orang-orang yang ada di Gym terlebih dahulu.
"Yosha" kata Sawamura.

Gym itu berada tidak jauh dari gedung asrama. Sawamura yang sepertinya tidak terlalu kesusahan menemukan tempat tersebut, langsung mengetahui bahwa ruangan yang cukup besar itu adalah ruangan Gym disini.

Sambil terus mendekat ke arah ruangan tersebut, ia lalu sampai di depan pintu Gym. Pintu itu terdapat kaca tembus pandang, jadi Sawamura bisa melihat isi ruangan meski belum menginjakkan kaki di dalam. Apa yang ada di hadapan Sawamura tidak lain adalah sebuah pemandangan yang sering ia jumpai.

"Woooowww, apa ini? Apa mereka benar-benar anak anak yang baru lulus dari SMA?".

Hal yang mengejutkan Sawamura saat melihat pemain lain yang sedang berolahraga ialah 'otot'. Dimana mana dia melihat otot yang besar dengan badan yang besar.
"Woow, disana, otot biceps itu, dan otot paha mereka benar-benar mengagumkan. Huwoo, bahkan punggung mereka terlihat begitu hebat".

Meskipun otot bagi para atlet adalah hal yang biasa. Tapi otot para pemain yang ada di Camp tersebut jauh di luar perkiraan Sawamura. Karena tubuh orang luar lebih besar dari orang Asia, mereka terlihat lebih menakutkan.
Sawamura yang masih mengagumi pemandangan otot di luar pintu itu merasakan keberadaan sesuatu di balik punggungnya. Bayangan tubuh besar tiba-tiba menutupi tubuhnya. Sosok misterius itu kemudian mengambil kerah baju Sawamura dari belakang dan mengangkatnya. Tubuh anak SMA Jepang itu terangkat seperti dia hanyalah sebuah mainan untuk anak kecil yang ringan. Kaki Sawamura bahkan sudah tidak bisa lagi merasakan pijakan yang berasa di bawahnya. Dia benar-benar terangkat ke udara.

"Aneh"

Itu adalah kalimat pertama yang Sawamura katakan. Kenapa juga si bodoh itu tidak langsung sadar dengan apa yang sedang ia alami saat itu terjadi.

Anak misterius yang saat ini mengangkat tubuh Sawamura akhirnya mengatakan sesuatu.

"Anak kecil tidak seharusnya bermain-main disini".

Saat suara itu terdengar, Sawamura langsung sadar bahwa dia sekarang sedang diangkat oleh anak bertubuh besar. Sawamura yang kaget memberontak agar anak tersebut segera melepaskan tangannya. Tapi anak bertubuh besar hanya merasa lucu melihat kelakuan Sawamura yang ada di tangannya.

"Kau lucu. Dimana orangtuamu"

Anak laki-laki besar itu tertawa hangat seolah-olah dia sedang bermain-main dengan anak kecil. Ah tidak. Lebih dari anak kecil. Bukankah Sawamura lebih terlihat seperti anjing Pomeranian?

"Hei, cepat turunkan aku"

Sambil berkata begitu, Sawamura menggigit tangan anak laki-laki besar itu. Anak laki-laki besar itu kemudian menurunkan Sawamura dengan hati-hati. Kesan pertama yang buruk adalah apa yang dipikirkan anak muda Jepang tersebut.

"Apa yang sedang kau lakukan. Aku bukan anak kecil yang sedang bermain. Mengangkat tubuh seseorang bukanlah hal yang sopan saat pertama kali bertemu. Grrr".

Sepertinya anjing Pomeranian Jepang ini sedang marah karena harga dirinya yang di bilang kecil. Mungkin tubuhnya kecil, tapi ada sesuatu yang lebih besar daripada itu bukan?.

Diamond no Ace FanfictionWhere stories live. Discover now