Ch. 20 Unexpected Event

379 39 43
                                    

Pagi hari sebelum jam latihan pagi di camp, para atlet memasuki kantin untuk mengisi perut mereka. Mengisi tenaga setelah latihan adalah hal yang paling wajib dilakukan agar tenaga mereka terisi kembali.

"Yo Eijun. Kau mendapatkan daging hari ini?" Kata Niki pada rekan timnya tersebut.

"Apa?? Aku takkan membiarkan dagingku direbut olehmu atau yang lain kali ini"

Tatapan Sawamura mengintimidasi, menandakan dia akan bertarung jika daging miliknya akan dia lindungi dengan segenap jiwanya agar kejadian tempo lalu tak terulang kembali.

"Yakk.. aku bukan Willard ataupun Diaz yang gila daging. Kau bisa makan sepuasmu" jawab Niki sambil memakan makanannya tenang di samping Sawamura.

Sambil memakan sarapan mereka, Niki sedikit melirik kearah Jeremy yang dengan tenang memakan sarapannya.

"Jer, bisakah aku bertanya sesuatu padamu?" Tanya Niki pada Jeremy singkat.

"Apa?"

"Co-coach memberi tahuku bahwa gerakan kakiku dan laju lariku tak seimbang saat inning enam keatas. Sedangkan rotasi putaranku saat aku melempar sedikit berubah dari sudut biasanya. Apa kau tahu bagaimana cara aku memperbaikinya?".

Pertanyaan yang tak terduga dari Niki yang biasanya lebih memilih mencari jalan keluarnya sendiri dibanding meminta bantuan. Karena hal itu menarik, Sawamura yang mendengarnya jadi menyimak pembicaraan diantara mereka.

Meski begitu, apa yang di jelaskan Jeremy kepada Niki entah bagaimana sama sekali tak dimengerti oleh Samamura.
'Gerak torso.. sudut lemparan.. pijakan.. hukum levitalitas..akkkkkkhhhhhhhhhhh'

"Aku akan gilaaa"

Jadi sedari tadi entah di dalam batinnya atau di mulutnya, Sawamura sudah muak dengan teori dan diskusi Jeremy dan Niki soal Baseball. Pembahasannya terlalu tinggi. Apa mereka benar-benar anak yang baru lulus SMA? Eww..

Menatap aneh kearah Jeremy dan Niki membuat keduanya menatap datar kepada Sawamura.

"Bisakah kau jelaskan dengan lebih simple lagi? Kalian sedang membicaran teori fisikawan mana? Tunggu... apa kita masih membicarakan baseball saat ini?"

Sambil terus menggerutu di meja makan, Sawamura mencari rekan yang dapat membantunya.

"Willard.., Capt, help me pleaseeeee!!!--- aw aw aw"

"Kau berisik bocah!! Mengganggu sarapanku"

Sambil memegang kepala Sawamura dan sedikit merematnya, membuat Sawamura begidik ngeri karna mengusik Singa yang sedang kelaparan.

"Eh? Maaf, dan tolong lepaskan tanganmu, kepalaku hampir meledak"

Segera, setelah Will melepaskan cengkraman maut dari Sawamura, ia dapat kembali bernafas lega.

"Kenapa kau sangat berisik pagi-pagi sekali?"
Ucap Ethan yang melangkahkan kakinya ke meja makan Sawamura dan Jeremy.

"Dia memang selalu berisik kak. Aku heran kenapa Jeremy mau menjadi pasangan bocah itu" tambah Diaz yang mencari ribut dengan Sawamura.

"Kaliaaaannn... Jangan berkerumun di mejaku!!!"

Sawamura menjadi lebih emosi akibat rekan-rekannya terutama Diaz yang memancing keributan di waktu sarapan. Tuhan, sungguh, Sawamura hanya ingin menjalankan Camp ini dengan tenang. 

Sambil melihat kesekitaran, Jeremy hanya menggeleng. Dia bahkan sudah terbiasa dengan keributan dan drama percek-cokan antar anggota tim mereka. Tapi lucunya, dia juga memperhatikan ada beberapa anggota tim A yang ikut nimbrung dengan diskusi mereka.

Diamond no Ace FanfictionWhere stories live. Discover now