BAGIAN 23

13 8 3
                                    

Senja disore itu menemani seorang wanita muda menelusuri trotoar. Langkah kakinya lunglai tidak bersemangat. Kaki indahnya dibiarkan tanpa alas kaki. Sepatu heels yang entah sejak kapan sudah berpindah tempat dijinjingan tangannya. Riasan yang beberapa jam lalu membingkai cantik diwajahnya sudah luntur dan sebagian sudah terhapus.

Beberapa orang berlalu lalang tidak digubrisnya. El terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Kejadian ini kembali terulang seperti kejadian beberapa waktu silam. Saat El memutuskan untuk keluar dari rumahnya. Ada kecewa, sedih dan kesal menjadi satu didadanya.

Bedanya, kali ini El tidak tau penyebabnya. Hal itu semakin membuat rongga dadanya terasa menyempit. Ingin teriak sekencang-kencangnya. Namun tidak tau apa yang membuatnya begitu marah.

Masih terus melangkah tanpa tujuan yang jelas, El tidak menyadari seseorang berlari kearahnya. Pria berjas navi yang ada ditempat yang sama beberapa jam lalu dengan El.

"El!!!!" Panggil Diaz masih berusaha menghampiri El.

Reflek El berhenti mendengar suara Diaz. Ia membalikkan badannya saat dirasa Diaz sudah berada tepat dibelakangnya. El menatap Diaz yang masih mengatur nafasnya yang putus-putus karna berlari terlalu jauh.

"Diaz, kau..." El langsung menghentikan perkataannya saat Diaz tiba-tiba menariknya kedalam pelukan hangat pria itu.

El memejamkan matanya. Menikmati rasa nyaman dekapan Diaz. Air matanya meluncur begitu saja saat kejadian beberapa jam lalu kembali melintas diingatannya.

Flashback on:

Hari ini acara perayaan kesuksesan Derryl si model yang beberapa lalu menjadi pembicaraan banyak orang. El yang ditunjuk sebagai EO acara tersebut sudah standby ditempat. El dan pekerjanya sudah menempati tempat yang disediakan pemilik acara.

Acara itu berjalan lancar tanpa kendala. Hal yang dikhawatirkan El juga tidak terjadi. Billy hadir diacara tersebut. Tapi beruntungnya, El sama sekali tidak bertemu dengan pria itu.

Baru saja El bernafas lega karna tidak bertemu Billy. El malah bertemu Chitra yang ternyata juga diacara tersebut.

"Hai El, kita bertemu lagi" Sapa Chitra kelewat senang.

El hanya tersenyum tanpa mau bersusah-susah membalas sapaan Chitra.

"Ku dengar kau yang menjadi EO acara ini? Kau tau, aku suka konsepnya. Nanti kau bersedia kan menjadi EO untuk perayaan 7 bulanan kehamilanku?" Tanya Chitra penuh harapan.

"I-iya tentu"  Mau tidak mau El mengiyakan saja.

Baru saja El ingin pergi meninggalkan Chitra. Namun sosok Billy keluar dari dalam rumah tempat acara berlangsung.

"Billy!" Teriak Chitra memanggil Billy.

Lalu tanpa rasa bersalah, wanita dengan perut yang mulai membuncit itu melambaikan tangan meminta Billy menghampirinya. Rasanya saat itu El ingin menghilang saja. Tapi tidak ada kesempatan untuknya pergi dari sana.

"Ada apa?" Tanya Billy sedikit ketus setelah sampai didepan Chitra dan El.

"Ck kau ini, mentang-mentang sudah sibuk sekarang tidak mau bergaul dengan kita lagi" Jawab Chitra.

"Ma'af kau tau aku sibuk, jadi tidak ada waktu untuk orang-orang tidak penting" Kata Billy dengan pongahnya.

El tertegun mendengar perkataan Billy. Orang-orang tidak penting katanya. Siapa disini yang tidak penting. Owh ingatkan El untuk memberi pelajaran pada pria pongah didepannya ini.

Love For EleanorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang