12 #여자이나까

94 10 1
                                    

Backsound #12

Ben ㅡ Because I am a Woman

Title: Imperfect (Pt. 1: Because I am a Woman)

***

"Hal yang paling ngebuat gue bahagia dalam hidup ini adalah mencintai dan mengagumi seseorang selama tujuh tahun lamanya. Lo tau siapa orangnya, kan? Jeffrey Rajaswara. Dan tujuan hidup gue saat ini hanyalah untuk ngedapetin dia. Emang gue bodoh, karena gue udah dibutakan oleh cinta. Tapi ada separuh dari dalam diri gue yang hilang kalo gue gak mikirin dia, meskipun hanya satu detik."

"Mulai, gilanya mulai kumat. Sakit jiwa, lo! Please, Nana! Bangun dari tidur panjang lo! Dia itu cowok paling perfect dan jadi idaman semua cewek-cewek cantik di fakultas kita. Lo ngaca dulu, deh. Gak usah ngarep buat jadi milik dia, nanti jatuhnya sakit."

Kamu hanya mencibir perkataan sahabat terdekatmu di kampus, Mahen, karena selalu mematahkan perjuangan cintamu ketika sudah membahas masalah Jeffrey, sosok lelaki paling populer nomor satu di fakultas ekonomi, fakultasmu. Kamu akui jika banyak mahasiswi lain yang juga menggilai Jeffrey, sama sepertimu. Tapi kamu tidak peduli, siapa tahu ada keajaiban muncul hingga kamu kelak bisa berkesempatan untuk dekat dengannya.

Toh, sah-sah saja untuk mengagumi Jeffrey selama janur kuning belum melengkung. Lagi pula, kamu juga bersaing secara sehat untuk mendapatkan atensi Jeffrey, meskipun kamu lebih sering mendapatkan penolakan darinya. Memang, kamu merasa sangat jauh dari kata cantik dan menarik, jadi tidak heran jika Jeffrey terkesan risih padamu. Kalau saja kamu mau mulai merawat diri sendiri, mungkin saja keajaiban dunia bisa terjadi.

"Na, lo punya kaca yang gede di kos, kan? Coba lo ngaca, biar lo sadar kalo wajah lo itu buluk. Gue saranin sebagai sahabat lo yang baik, nih. Mulai pake skincare biar wajah lo terawat. Lo udah bukan anak kecil lagi, lo itu udah dewasa. Pelan-pelan aja belajarnya, nanti kalo lo glowing, gue juga tetep gak yakin sih kalo Jeffrey bakal ngelirik lo."

"Sialan lo!"

Kamu merasa kesal, lalu memilih untuk mengabaikan Mahen dengan sibuk melihat foto-foto Jeffrey yang kamu ambil secara diam-diam pada ponselmu. Mahen yang memang juga duduk di sebelahmu itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, lelah untuk menasihati dirimu yang sudah jatuh terlalu dalam oleh pesona Jeffrey.

Meskipun kalian satu fakultas, tapi sayangnya Jeffrey tidak mengambil kelas yang sama denganmu, sehingga kamu hanya bisa menatapnya lewat ponsel untuk saat ini. Jika sudah selesai kuliah, baru kamu akan langsung mencari Jeffrey hanya untuk bisa menatap wajah idolamu itu. Ya, meskipun harus dengan berbagai macam cara karena ada banyak mahasiswi lain yang juga melakukan hal yang sama sepertimu.

"Na, ini kita udah mau skripsian, loh. Lo gak ada niatan buat mulai fokus ngerjain skripsi, gitu? Kalo lo gak cantik, seenggaknya lo harus lulus dengan nilai yang memuaskan, cumlaude malah lebih bagus. Siapa tau lo nanti bisa diterima kerja di perusahaan ayahnya Jeffrey, meskipun mustahil."

Kamu yang tadinya masih enggan menanggapi ocehan Mahen, kini malah melirik ke arah sahabatmu itu dengan mata berbinar. Kamu baru ingat jika kamu masih bisa bertemu dengan Jeffrey di perusahaan ayahnya setelah lulus kuliah nanti, tentu kamu tidak akan melewatkan kesempatan tersebut.

ET CETERAWhere stories live. Discover now