3 #더 사랑하는 쪽이 아프다

419 54 315
                                    

Backsound #3

Ailee Ft. Pro C (Moos & Buffy 'former of Madtown') Love Hurts

Tokoh-tokoh lain dalam cerita ini:

1. Yoon Doojoon 'Highlight' as Damar; ㅡkakak tingkatmu di kampus.

2. Lee Junyoung (Jun) 'U-Kiss' as Juna; ㅡSahabat karibmu yang baru kembali dari Jepang.

3. Ji Hansol 'Newkidd'; as Raka ㅡCinta pertamamu semasa sekolah.

4. Johnny 'NCT 127'; as Doni ㅡSeorang chef sekaligus teman kecilmu.

Title: Sweet Psycho

***

"Terima kasih, kak Damar. Seharusnya kak Damar tidak perlu repot-repot mengantarkan saya pulang."

"Tidak perlu berbicara seperti itu, aku merasa senang karena bisa mengantarmu pulang. Lagi pula hari juga sudah malam, tidak baik wanita pulang sendirian malam-malam seperti ini."

Kakak tingkatmu yang bernama Damar itu tersenyum sambil mengusak pelan rambutmu, membuatmu tiba-tiba terkejut dengan perilakunya dan langsung mengarahkan pandanganmu ke arah kanan atas, takut-takut jika 'dia' memergoki dirimu sedang dibelai oleh lelaki lain.

Napasmu tercekat, dan kamu pun hanya bisa menggigit bibir bawahmu karena apa yang kamu takutkan benar-benar terjadi. Dari jendela apartemenmu, kamu bisa melihat seseorang sedang tersenyum miring, dan setelah itu lelaki tersebut menutup tirai dan menjauh dari jendela.

Kamu bergegas berlari masuk ke dalam apartemenmu setelah berpamitan dengan Damar, dan suara rendah seseorang langsung membuat bulu kudukmu meremang ketika kamu baru saja menapakkan kakimu masuk ke dalam apartemen.

"Siapa dia?"

Kamu menunduk dalam-dalam sambil menggeleng pelan, takut jika lelaki itu akan marah meskipun kamu sudah berusaha menjelaskannya dengan jujur. Kamu pejamkan kedua matamu ketika lelaki tersebut semakin mendekat kepadamu, dan kamu terkejut ketika tangan kekarnya merengkuhmu ke dalam pelukannya.

"Kenapa diam? Apa sesulit itu untuk mengatakan dia siapa, hmm?"

"Buㅡbukan begitu, aku hanya takut kamu tidak akan memercayai ucapanku. Dia hanya seniorku di kampus. Aku sudah menolaknya ketika dia menawariku tumpangan, tetapi dia terus memaksa. Maafkan aku."

Lelaki tersebut melepaskan pelukannya, lalu menatapmu dalam-dalam sambil tersenyum tipis. Kamu heran, tumben sekali lelaki yang notabene-nya adalah calon suamimu sendiri ini tidak marah seperti biasanya.

Kamu pun memilih ikut tersenyum, merasa ada kelegaan di dalam hatimu karena sepertinya calon suamimu ini benar-benar sudah berubah.

"Jeff..."

"Hm?"

"Kamuㅡ tidak marah?"

"Mengapa aku harus marah? Aku sudah berjanji untuk berubah, bukan? Tetapi memang ada satu hal yang harus kamu lakukan agar aku tidak benar-benar marah denganmu. Sekarang pergilah mandi, buang baju yang kamu kenakan ini, dan keramaslahㅡagar sentuhan lelaki itu tidak menempel pada rambutmu. Aku tidak suka melihat lelaki itu mengusak rambut tunanganku seperti tadi."

ET CETERAWhere stories live. Discover now