[BOYS LOVE] 🐺 FILLING IN LOVE 🔞🐺 [END]

BONCHAP AGIE NIE😏🤙

🔞🔞🔞

Disini ada adegan ekhem ekhem 🌚🌚
Kalian yg gak mau baca atau dibawah umur bisa skip,ini part juga gak terlalu penting siee😊

Kalo yang mau baca yaudah
Dosa ditanggung yg baca dan yang meresapi🙏

Happy reading cayang~

.
.
.
.
.

Rafka baru aja bangun dari tidurnya dia membuka matanya perlahan lalu mengerjap-ngerjapkan matanya, dihadapannya langsung tertampang wajah tampan Varrel yang masih terlelap sambil memeluk pinggangnya.

Tangan Rafka membelai wajah simetris itu jari lentiknya menyibak poni blonde milik Varrel.

Lalu tiba tiba pikirannya teringat,dia langsung melihat kearah jam yang tertempel di dinding.

"Gibran sekolah! Gue belom masak sial." Rafka memindahkan lengan Varrel dari pinggangnya dengan perlahan lalu turun dari ranjang,berjalan kearah kamar mandi.

Hanya cuci muka,setelah itu dia langsung keluar dan berjalan menuju dapur,menuruni tangga dahulu.

Kamar Rafka dan Varrel itu dilantai paling atas,lantai tiga.

Sesampainya di dapur dia membuka kulkas dahulu melihat apa yang bisa di masak,lalu mengambil beberapa sayuran dan beberapa potongan daging,setelahnya dia mencuci itu semua dahulu.

"Enh... Ayam krispi aja deh."

Lagi enak enak masak tiba tiba ada sepasang tangan kokoh memeluk pinggangnya.

Rafka menghela nafas kecil dia tau ini siapa,"Varrel?"

"hM." Varrel membenamkan wajahnya di ceruk lelaki manis, menghirup aroma anggur itu,dengan mata terpejam.

"Varrel awas gak!"

"Ngantuk sayang."

"Ya tidur aja di kamar!"

"Gak ada yang bisa di peluk."

"Gue mau masak Varrel."

"Gak usah masak,mending bikin adek buat Gibran."

"Ha?!"

"Ya sayang,Gibran udah SMP kelas satu masa gak ada adek."

"Emang kamu gak mau punya anak lagi?"

"Apa si! Kok pake kamu kamuan!"

Varrel menghirup dalam dalam aroma tubuh Rafka,dan mengendusnya,membuat Rafka geli.

"Oke oke!"

Varrel langsung senyum senang,Rafka membalikkan tubuhnya menatap Varrel.

"Tapi Gibran belom dibikinin sarapan,masak dulu ya."

"Dia aja masih molor,bagenin aja bolos sehari."

"Sesat!"

Varrel terkekeh kecil, mendekatkan wajahnya ke wajah Rafka mencium bibir mungil itu, melumatnya pelan,dengan mata terpejam,Rafka ikut memejamkan matanya tangannya ia kalungkan ke leher Varrel.

Varrel menghisap bibir bawah dan atas bergantian,tanpa disuruh Rafka membuka mulutnya,membuat lidah panjang Varrel masuk kedalam rongga mulut Rafka.