That Day | Jaesahi✔

🏷Five

🏷

That Day

Bagian Lima : keputusan.

"Apa benar kau omega Jaehyuk?"

Asahi menghentikan langkah nya, memandang datar dua orang yang kini menatap nya dengan tajam.

Jihoon menggengam tangan sang Omega "Hyunsuk tenang lah.."

"Asahi boleh berbicara sebentar?" Lanjut nya

Seperti biasa, Asahi hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.

Kini mereka berada di depan kampus. Di tengah-tengah jalan. Bodo amat dengan pandangan orang lain di sekitar mereka

"Kau menolak Jaehyuk sebagai mate mu?"

"Tidak"

Hyunsuk maupun Jihoon menyerit "Lalu?"

"Aku hanya menghindari nya" sambung Asahi acuh

"Apa-apaan kau?!" Hyunsuk menatap gamang ke arah Asahi. Dia mengepalkan tangan nya kuat.

Bagaimana bisa pemuda di depan nya ini terlihat santai sekali padahal mate nya tengah berjuang menahan sakit akibat ulah nya?

Jihoon sendiri tertawa pelan, "Kalau begitu putuskan hubungan kalian" jawab nya tenang. Pembawaan Jihoon benar-benar tenang untuk seorang kakak.

Hyunsuk mendelik tak suka. Jika benar Asahi memutuskan hubungan mereka, maka mereka berdua akan mati. Mati dalam artian berbeda tentu nya.

"Hei! Kau apa-apaan?!"

"Jaehyuk terlalu baik untuk omega yang egois seperti dia" ujar Jihoon dengan nada menyindir nya.

Omega di depan nya ini terlalu mementingkan ego nya. Dia terlalu egois hingga membuat Jaehyuk kesakitan. Lebih baik mereka benar-benar tak ada ikatan, dan kedua nya akan mati.

Tak apa. Jihoon lebih tersiksa melihat Jaehyuk yang mengerang kesakitan.

"Berhenti menjadi egois Asahi. Kau belum mengenal Jaehyuk seperti apa sifat nya. Kau tak akan tahu sebelum mengenal nya. Jangan menyimpulkan apa yang tidak kau ketahui"

"Ingat Asahi, jika Jaehyuk mati. Kau akan mendapatkan kesakitan nya. Kau akan kosong untuk selama nya."

"Pikirkan baik-baik. Adik ku Jaehyuk membutuhkan mu." Tungkas nya, dia menggandeng tangan Hyunsuk yang terkepal kuat lalu membawa nya berlalu meninggalkan Asahi yang terdiam dengan pikiran kalut nya.

"Aku harus apa.." ucap nya lirih

•
🏷
•
🏷
•

Asahi menghela nafas nya, menatap dosen di depan sana dengan pandangan malas nya.