MWR -1-

46.4K 902 18
                                    

Mata Ratu memincing kecil ke Zidan yang terlihat sibuk dengan buku-buku pelajaran nya yang terdapat di atas meja belajar nya.

"Ra, bikinin gw kopi."

Ratu berdecak kesal. Tapi tak ayal kakinya turun dari ranjang dan melangkah keluar kamar menuju dapur, membuat kopi untuk Zidan.

Selang beberapa menit, Ratu kembali ke kamar membawa secangkir kopi ditangan nya.

"Nih."

Zidan melirik sejenak, sebelum kembali memfokuskan tatapan nya ke buku dan laptop nya.

"Thanks."

Ratu mengangguk tersenyum, dengan tatapan yang masih tertuju ke pergerakan Zidan yang sedang fokus menulis.

Merasakan Ratu masih berada disamping nya, mata cowok itu berotasi sejenak ke arah Ratu yang memamerkan senyuman nya.

"Ngapain?"

"Lagi liat aja. Emang kenapa?" Tanya balik Ratu, yang paling tidak di sukai Zidan.

Mata Zidan kembali fokus ke aktivitas nya, mengabaikan keberadaan cewek di samping nya.

"Lu emang ngerti? Satu pelajaran aja nilai lu nol. Dan beberapa pelajaran nilai lu di bawah kkm."

Ratu terdiam. Saat mendapatkan kalimat yang seharusnya tidak di dengar kuping nya.

Pasalnya banyak proses yang Ratu lewatkan untuk mengembalikan tingkat percaya dan semangat belajar nya di masa sekolah yang sebentar lagi lulus.

Lulus.

Satu kata yang terkadang membuat Ratu tiba-tiba terbangun tengah malam. Memikirkan nilai-nilai buruk di rapot nya yang selalu membuat anggota keluarga nya kecewa dan marah dengan dirinya. Terlebih, sedikit lagi akan ada ujian kelulusan yang mengharuskan dirinya belajar dengan giat. Melawan rasa malas dan ngantuk di dalam diri yang selalu menyegrap.

"Yaudah, nanti lu ajarin gw."

Pulpen yang berada di kedua jari, Zidan jatuhkan dengan santai, di atas buku tulis yang penuh dengan coretan.

"Gw ajarin, tapi lu bayar pake," kedua mata Zidan naik turun, memperhatikan tubuh Ratu dari atas sampai bawah seperti menilai sesuatu yang membuat seseorang seperti ditelanjangi lewat tatapan. "Tubuh lu. Mau nggak?" Imbuh Zidan. Setelah menilai fisik Ratu yang menurutnya lumayan.

Ratu terbengong sejenak. Tak lama, suara tawaan pelan terdengar di kamar nya.

"Lu buka suara dan bayaran nya buka paha gitu? In you dream dude."

Satu sudut bibir Zidan tertarik, menampilkan seringai. "Oh ya? Bukan nya lu milik gw?"

Ratu berdecih sambil melipat kedua tangan di depan dada. Memperlihatkan keberanian dan kekuatan seorang cewek menghadapi cowok berotak selangkangan.

"Sejak kapan gw jadi milik lu? Kita kan cuma nikah doang." Tegas Ratu.

Zidan berdecih sembari mempusatkan mata nya ke cewek yang sudah menjadi istrinya tiga bulan yang lalu setelah banyak pertingkaian dengan kedua belah pihak keluarga.

"Tapi saat gw ngucapin ijab kabul, lu udah jadi istri gw detik itu juga."

Bukan nya menjawab, Ratu tersenyum simpul. Mendongakan wajah nya seperti orang angkuh dan sombong yang tengah berhadapan dengan orang lain.

"Gw memang jadi istri lu. But, tubuh gw, milik gw."

"Berarti lu membiarkan nilai lu jelek?"

Ratu terdiam sejenak. Lalu, menggeleng pelan menatap kosong jendela yang menampilkan perpohonan.

Melihat gelengan itu, seulas senyuman aneh terpampang di bibir Zidan. Menggabarkan cowok itu sedang merencanakan sesuatu yang bisa menguntungkan nya.

"Gini aja, gw bakal ajarin lu sampai ujian nanti. Nanti kalo hasil lu jelek, lu boleh minta apapun ke gw. Tapi kalo hasilnya memuaskan, gw boleh minta apapun ke lu. Gimana?"

Ratu mengerjap matanya pelan, menyingkirkan debu yang tiba-tiba datang ke arah mata nya. Membuat jari nya harus bergerak, mengucek pelan kelopak mata nya yang terasa gatal.

"Jangan di kucek bego."

Bukan nya memberhentikan jari nya, Ratu malah membelakangi Zidan, sambil mengucek sedikit cepat satu kelopak mata nya yang mulai terasa berair.

"Di bilang, ber air lah tolol." Cibir Zidan sedari tadi. Mampu menghasilkan bentuk sedikit kerucut di bibir mungil Ratu.

Zidan pun berdiri di depan Ratu, yang sudah menjauhkan jari dari area mata nya. Jika tangan nya tidak ikut berkontribusi dalam hal membantu.

"Deketan."

Tubuh Ratu menurut. Terbukti tubuhnya mendekat sedikit ke tubuh tinggi Zidan.

Zidan pun mulai mengusap air yang keluar dari mata Ratu, sebelum mendekatkan bibirnya ke mata yang terlihat sedikit memerah ketika terbuka. Lalu, meniup nya sampai terdengar suara, "Huft! Huft! Huft!"

"Udah?" Sambil mengucek pelan matanya, Ratu mengangguk.

Bibir Zidan tertarik sedikit, tersenyum tipis. "Jangan di kucek lagi." Peringat nya, yang masih berjarak dekat dengan Ratu.

Ratu mengangguk lagi, seraya membuka matanya sedikit.

"Udah mendingan?"

Mata yang mendapatkan pertanyaan melirik ke arah mana pun, sampai mata nya jatuh ke wajah yang berjarak tidak jauh dari nya.

Mendadak, Ratu terdiam. Membiarkan kedua mata nya mengeksplor wajah Zidan yang menurutnya lumayan ganteng. Iya, lumayan bukan sangat. Karena bagi seorang Ratu, yang sangat ganteng itu member EXO.

Zidan yang merasakan tatapan intens dari Ratu, mulai mendekatkan kembali wajah nya. Memberikan waktu buat Ratu untuk memperhatikan struktur wajah nya yang lumayan tampan.

"Yes or no?"

Walaupun masih menatap Zidan, Ratu tetap bisa merespon pertanyaan Zidan dengan satu alisnya yang terangkat.

"Kalo gw milih no?"

Zidan semakin mendekatkan wajah nya, membuat tubuh Ratu sedikit terpentok ke pinggiran meja.

"I will kiss you," jawab Zidan sedikit memiringkan wajah nya layaknya orang ingin berciuman.

"Kalo milih yes?"

"Keberuntungan ada di pihak kita." Menjauhkan sedikit wajah nya. Tapi tidak bisa membuat Ratu menghela nafas lega.

"So?"

Manik mata Ratu menjelajahi kedua mata Zidan yang tengah menatapnya. Berusaha mencari-cari sesuatu yang sepertinya di tutupi rapat-rapat sehingga tidak bisa di lihat.

"Yes."

🌷

Cerita MARRIED WITH RATU hadir kembali dengan pembawaan yang berbeda.

Sorry lapak kemarin aku unpublish, karena benar-benar nggak nyambung. Tapi sekarang, aku pastikan cerita ini bakal tamat dan selesai dengan semestinya. Karena aku menginginkan cerita ini benar-benar tamat sesuai keinginan aku.

Jadi semangatin aku ya gesss!! Soalnya alur nya udah jalan banget sampe ke ending. Tapi merangkai kata itu lebih susah daripada buat alur sampe ke ending!!

So, kalian bisa menghargai karya manusia dengan biasakan vote and comment.

See you next part!!!

MARRIED WITH RATUOnde histórias criam vida. Descubra agora