Kebebasan

238 35 61
                                    

Kota pusat benar-benar kacau! Pusat penelitian pun sudah habis rata dengan tanah karna ulang NigthD, sedari tadi dia tidak bisa mengendalikan dirinya tapi satu hal yang pasti dari nya yaitu dia terus mencari rumah sakit tempat Beni dan Exelicks berada, dia berkeliling kota melompat dari bangunan ke bangunan mencari rumah sakit yang biasanya mereka dipilih, seluruh penduduk kota heboh karna pusat penelitian roboh mebuat para makhluk hidup yang di teliti di dalamnya keluar dan mengikuti NigthD dimanapun NigthD berada, kecelakaan di mana-mana kota benar-benar kacau balau, akhiqnya NigthD melihat rumah sakit itu di menoleh ke belakang nya melihat banyak makhluk penelitian yang mengikutinya, NigthD naik ke sebuah gedung pencakar langit dan memerintahkan suruh mahluk itu untuk menunggunya di sana, NigthD melompat turun dari gedung itu dan saat dia sampai di tanah dia kembali menjadi manusia biasa.

"Peqmisi, apa disini ada pasien beqnama Exelicks?" Tanya NigthD kepada seorang dokter yang menjaga administrasi itu

"Sebentar, ah! Ruangan VVIP nomor 15! Dan a.." dokter itu membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang dia lihat, orang yang semua orang kita sudah tiada telah kembali

"Teqima kasih!" NigthD meninggalkan dokter yang masih tercengang itu, namun saat di tengah jalan menuju kamar inap Exelicks! Dari kejauhan dia melihat MoenD dan Mefelz yg sedang bertengkar kecil

"Dafa sama Dafi tu bagusnya jadi polisi! Biar gajinya gede!!" Seru Mefelz sambil menatap MoenD kesal

"Gak ada! Dimas bilang Dafa sama Dafi harus jadi petinju pro!"

"Kok ngatur! Orang anak gw!!"

"Kalian ngapain sih?" Tanya NigthD yang heran dengan 2 manusia ini

"INI LOH NIGTH.. ME!. n.. Nigth" Mefelz dan MoenD langsung terdiam saat melihat NigthD yang sedang tersenyum sambil menatap mereka seakan-akan tidak terjadi apa apa selama 12 tahun ini 🗿

"Om! Nenek su.."

"Beni? Anaknya kaa-chan udah gede" Beni tidak sengaja melepaskan Napan yang sedang dia bawa, NigthD.. tersenyum sambil berdiri di hadapannya seakan-akan tidak terjadi apa-apa, wajah Beni memerah air matanya perlahan menetes dari matanya

"Kaa.. kaa-chan.." NigthD merentangkan tangannya membuat beni langsung berlari memeluknya seperti masa lalu di mana saat dia pertama kali berjalan di tanah dan NigthD lah yang menyambutnya, Beni terisak 12 tahun dia menunggu dan berharap semua harapan dan doa nya tidak pernah sia-sia! Mefelz dan MoenD masih terdiam tapi air mata mereka mulai menetes perlahan mereka semua merindukan NigthD bagaimana cara dia memarahi dan mengejek mereka

"Beni! Kok kamu banting Napan nya sih!" Qirana yang baru saja keluar dari ruangan Exelicks langsung terkejut melihat NigthD yang sedang memeluk Beni

"Mama! NigthD pulang loh, mama gak mau peluk?" NigthD menatap Qirana yang hanya diam berdiri di ambang pintu putranya yang sudah dia anggap tiada..

"N.. night.. ma..mama!" NigthD menarik Qirana, Mefelz dan MoenD kedalam pelukannya dia merindukan orang-orang ini

"Udah, NigthD kalian udah balik kok!"

"ENAK BANGET KAA-CHAN NGOMONG BEGO!!! 12 TAHUN KAA-CHAN KIRA 12 DETIK!! BODO! BODO!! KAA-CHAN BODO! BENI GAK SUKA" NigthD terus mempererat pelukannya di tubuh Beni, seakan-akan tidak ingin melepaskan putranya itu lagi

"Udah, jangan nangis.. nanti Abang Exelicks kebangun" tetapi bukannya berhenti Beni semakin menangis menjadi-jadi

"GAK MAU! BENI MAU KAA-CHAN?! GAK MAU ORANG LAIN!!" Qirana, MoenD dan Mefelz melepas pelukan mereka dan melihat Beni yang sangat tidak bisa terlepas dari NigthD

"Anak cengeng! Hahaha" Beni memukul dada NigthD pelan tapi hanya di balas kekehan kecil NigthD yang mempesona (aww rindu kan mu pada sama moment sweet gini ✊🏻😡-Rawn)
.
.
.
.
.

Listen to me S2 (Fanfic B×N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang