10 - Black Team

111 26 1
                                    

Bantu vote, komen dan share cerita ini ya😚🙏

Jangan pernah anggap remeh lawanmu, karena kamu tidak pernah tau orang seperti apa yang tengah kamu hadapi, Bahaya atau bahkan lebih mematikan dari dirimu sendiri.Queen Nefa Mahendra.

__Happy Reading__

Ramai, mungkin kata itu yang mewakilkan lapangan SMA Merah Putih sekarang, sorakan dan tepuk tangan terdengar dari segala penjuru tepi lapangan.

Mendukung idola mereka yang tengah bertanding basket di tengah lapangan, Rendi membuat gebrakan besar yang berhasil bikin pihak sekolah bangga pada lelaki tinggi itu.

Karena entah dorongan dari mana, Rendi berhasil mendatangkan tim basket SMA Nusa Bangsa beserta para muridnya, menawarkan perdamaian dalam bidang olahraga.

Menyatukan 2 sekolah yang sebelumnya selalu bersitegang jika menyangkut olahraga khususnya basket, bahkan kedua pihak sekolah pun pernah berpikir bahwa 2 sekolah dalam satu naungan itu tidak akan pernah damai.

Namun inilah yang terjadi, para murid dengan seragam berbeda itu sedang akur bahkan duduknya pun berbaur, tidak melihat perbedaan seragam dan ketegangan yang dulu pernah menyerang.

Menyorak dengan keras para pemain favorit mereka, apalagi para atlet yang sedang bertanding, terasa sekali persaingannya namun kekompakkan mereka juga terasa.

"Huaa Rendi! Lo keren banget anjir! Bangga gue jadi sepupu lo!" teriak Valerie dengan keras, membuat Rendi terkekeh mendengarnya. Apalagi posisi para anggota MG selain Nefa berada di pinggir lapangan. Makin terdengar dah tuh.

Sorakan makin menggelegar saat Reskan lompat ke gendongan Rendi karena berhasil mencetak poin, satu sekolah pun tau kalau kedekatan antara senior dan junior itu sudah sangat dekat.

Pertandingan pun berakhir, tidak ada yang menang atau kalah. Seri! Skornya memang dibuat sama oleh mereka. Menghindari keributan untuk perdamaian pertama.

Setelah selesai bertanding,  semua anggota basket dari 2 sekolah itu langsung berkumpul di tepi lapangan, mengistirahatkan diri sambil berkenalan lebih lanjut demi benar-benar mengetahui sikap teman baru mereka.

"Lo keren banget sih Bang, gak ayal kalo lo jadi kapten basket paling berpengaruh, di sejarahnya SMA Merah Putih," puji Morgan pada Reskan.

Reskan tersenyum, cowok itu memang kelewat jago dalam urusan basket. Persis seperti Rendi, jadi tak ayal jika Reskan baru masuk saja langsung ditawari posisi kapten oleh kapten sebelumnya. Karena memang Reskan sejago itu.

"Oh iya dong, gue emang paling jago dari seluruh atlet basket  sekolah ini," sombong Reskan sambil menepuk dada kirinya menggunakan kepalan tangan.

"Sombong lo nyet, inget! Masih ada gue yang mau geser posisi elu!" sarkas Rendi dengan wajah masam.

Reskan tertawa, skill Rendi dalam basket memang tidak bisa diragukan. Dan mungkin ucapan Rendi tadi akan benar-benar terjadi kedepannya.

"Iye Rendi, gak terima banget lu kalo ada yang muji gue." Tangan Reskan terulur untuk menoyor kepala Rendi yang berhasil bikin Morgan dan seluruh orang tertawa karena melihat wajah kesal Rendi.

"Tapi sayang Bang Ethan gak bisa ikut, kalo dia ikut pasti lebih seru," kata Morgan menyayangkan jika kapten basket sekolahnya tidak bisa ikut.

"Setuju gue, pasti kalau ada tuh anak tambah seru," timpal Reskan mengiyakan ucapan Morgan.

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Where stories live. Discover now