34 - Mau Gak Jadi Prioritas Gue?

62 4 0
                                    


“Ketika sebuah hubungan berhasil bersatu, disitulah kebahagiaan sederhana berbalut cinta akan tercipta.”—FLASHBACK

“Aku mencintaimu hingga berani melakukan hal gila untuk berhasil mendapatkanmu.”—Athara Putra Rendi.

“Kamu melakukan hal tak terduga yang berhasil membuatku bahagia dan merasa sangat spesial.”—Queen Nefa Mahendra.

Nefa memutar bola mata malas saat anggota My Generation berteriak keras dalam mobil, sebenarnya bukan berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nefa memutar bola mata malas saat anggota My Generation berteriak keras dalam mobil, sebenarnya bukan berteriak. Tapi ikut bernyanyi lagu yang mereka dengarkan. Suara-suara fals itu membuat Nefa menutup telinganya. Seketika Nefa merasa menyesal karena sudah mengambil keputusan untuk berangkat dengan anggota My Generation.

Entah kerasukan setan mana hingga pagi-pagi sekali mereka sudah ada di rumahnya dengan alasan ingin berangkat bersama dengan Nefa, aura yang di pancarkan ke-empat sahabatnya juga terlihat indah. Seolah akan terjadi hal besar yang akan membuat mereka bahagia.

Nefa bernafas lega saat mobil yang dikendarai oleh Keysa sudah sampai ke area parkir SMA Merah Putih, Nefa merasa bersyukur karena telinganya terselamatkan dari suara-suara fals yang sangat menganggu itu.

"Eh, apa nih?" Kening Nefa mengernyit saat seseorang tiba-tiba menghampiri dirinya lalu memberikan setangkai mawar bewarna biru muda. Gadis yang Nefa tau anak Cheerleader itu tersenyum manis ke arahnya.

"Ini buat siapa?" Nefa bertanya pada anggota My Generation, karena gadis tadi sudah melenggang pergi dari hadapan Nefa.

"Lah gak liat? Buat lo lah, kan dia ngasih ke lo." Viktoria menjawab dengan senyuman tertahan.

Melihat Nefa yang tampak berpikir, Valerie lalu menengahi dan mengajak Nefa untuk segera pergi darisana. "Gak usah bingung-bingung, mending kita pergi, disini panas oi!"

Nefa mengikuti tarikan pada tangan kanannya, saat baru saja ia menginjak koridor utama SMA Merah Putih lagi-lagi seseorang memberikan setangkai bunga mawar bewarna biru muda di sertai senyuman manis dari sang pemberi.

"Dia suka sama gue?" Nefa bertanya saat melihat yang memberikan dia mawar adalah seorang cowok dari anggota sepak bola.

"Dih pede! Kagak lah!" Laurine langsung membalas ngegas, gila saja! Ada seseorang yang menyuruh cowok itu untuk memberika bunga pada Nefa, dan akan gawat sekali jika Nefa terpesona pada cowok tadi. Bisa gagal rencana yang sudah disiapkan untuk gadis galak itu.

Nefa mendelik ke arah Laurine, tak terima di teriaki. "Santai aja kali! Gue cuman nanya!"

Nefa lanjut melangkahkan kaki ke arah ruang Black Team, dan sepanjang itu pula beberapa anak-anak yang Nefa temui selalu memberikan bunga mawar warna biru pada Nefa. Membuat Nefa benar-benar di buat bingung karena itu.

Suasana koridor utama juga sangat sepi, hanya anak-anak yang memberikannya mawar yang Nefa lihat. Kemana siswa SMA Merah Putih lainnya?

"Gue ulang tahun ya?" Nefa bertanya dengan nada lelah karena sudah sekian kali menerima bunga mawar dari orang berbeda hingga di pelukannya sudah banyak sekali bunga bawar bewarna biru.

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang