23 - Pemandangan Yang Menyakitkan

114 13 3
                                    

Spam tokoh favorit kalian ya😘😍

"Satu sikap kamu mampu membuatku marah dan tak karuan, namun satu ucapan kamu juga mampu membuatku terbang tak tentu arah, Sederhana namun benar-benar berpengaruh. "-Athara Putra Rendi

"Kamu terlalu kuat, membuatku yakin jika kamu benar-benar seorang malaikat berkedok kapten basket."-Queen Nefa Mahendra

Pergi ke apartemen Rendi agaknya keputusan yang salah, karena sampai di apartemen cowok itu Nefa langsung disuguhkan pemandangan yang tak ingin ia lihat sama sekali

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Pergi ke apartemen Rendi agaknya keputusan yang salah, karena sampai di apartemen cowok itu Nefa langsung disuguhkan pemandangan yang tak ingin ia lihat sama sekali.

Pemandangan itu membuat tangannya terkepal kuat dengan jantung yang berdetak lebih cepat, hatinya juga ikut sakit saat melihat Rendi yang disiksa oleh orang yang tak Nefa kenal.

Ya, baru pertama kali sampai di depan apartemen Rendi. Nefa langsung disuguhkan oleh pemandangan Rendi yang dipukuli dengan brutal oleh seseorang lelaki paruh baya, tapi anehnya Rendi tidak membalas. Seolah Rendi membiarkan apa yang ingin pria itu lakukan padanya.

"Sekali lagi saya denger kamu berada di tempat haram itu! Saya bunuh kamu! Kamu memang anak sialan yang pantas mati!" Suara pria itu menggelegar, membuat Rendi menunduk takut dengan wajah yang sudah babak belur.

"Rendi!" Nefa berteriak mengagalkan pria itu yang ingin memukul Rendi lagi.

Semua orang yang ada di dalam menoleh ke arah pintu masuk, Nefa bisa melihat wajah terkejut Rendi namun segera cowok itu ubah jadi biasa saja ekspresinya. Nefa juga bisa melihat ekspresi marah pria itu saat melihat kedatangan dirinya.

"Kamu selamat kali ini, tapi lain kali saya pastikan kamu tidak akan se-beruntung sekarang!" Setelah menendang perut Rendi dengan keras, pria itu pergi dari sana diikuti oleh beberapa bodyguard dan satu asistennya.

"Ren." Nefa mendekat ke arah Rendi yang kini sudah terkapar lemas di lantai, wajahnya membiru dengan banyak bercak darah disana.

"Jangan sentuh gue!" Rendi menepis dengan kasar tangan Nefa yang ingin menyentuhnya, bayang-bayang ekspresi senang Nefa kemaren masih lekat di pikirannya dan itu masih membuat dirinya marah.

Nefa terdiam dengan keadaan jantung yang masih berdetak lebih cepat, matanya tak bisa lepas dari Rendi yang berusaha bangun dengan tangan yang memegang perutnya yang Nefa pastikan sangat sakit.

Menyadari jika Rendi tak bisa bangun sendiri, Nefa langsung membantu meskipun Rendi menolak, Tapi tetap saja Nefa memapah cowok itu hingga terduduk di sofa.

"Kotak P3K lo tarok dimana?"

Rendi mengabaikan pertanyaan Nefa, cowok itu malah memandang Nefa dengan cukup tajam.

"Tau darimana alamat apartemen gue?" tanya balik Rendi yang membuat Nefa langsung menatap Rendi dengan tatapan tidak percaya.

"Apa itu penting sekarang? Lo lagi luka bodoh! Malah mikirin darimana gue dapet alamat lo, so stupid!" Maki Nefa dengan kesal.

FLASHBACK || Antara Nefa Dan Rendi [SELESAI]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant