(17)✅

3.4K 264 40
                                    

Dengarin lagu diatas,fix nangis:) 👆

:
:

Udah seminggu kepergian Rosie namun kondisi Jennie tetap sama. Jennie terus mengunci dirinya dikamar bahkan dia udah berhenti dari pekerjaannya itu.

Kepergian Sean udah membawa seperuh jiwanya dan sekarang Rosie juga udah membawa separuh jiwanya membuatkan hidup Jennie seakan mati"Hiks Rosie sayang"isak Jennie memeluk boneka pemberian dari anak nya itu"Hiks mommy mau kamu sayang"

Secara tiba tiba Jennie melempar boneka itu dan memukul cermin yang ada dikamarnya"Rosie jahat! Rosie tega tinggalin mommy!"teriak Jennie histeris

Brukkk

Pintu kamar Jennie dibuka dengan kasar oleh Limario yang datang bersama yang lain. Irene sama Lisa bergegas memeluk Jennie yang terus meronta ronta"Lepasin aku! Aku mau Rosie!"teriaknya histeris

"Udah Jen. Ikhlasin Rosie!"seru Irene yang udah mula terisak. Hati kakak mana yang tidak sakit setelah melihat kondisi adeknya seperti itu?

"Andwae! Bawa Rosie kesini! Hiks aku mau Rosie!"teriak Jennie

"Hiks cukup eonnie"isak Lisa

Jisoo menghampiri mereka dengan membawa suntikan penenang. Dia langsung aja menyuntik Jennie dengan bantuan Irene dan Lisa yang memegang Jennie dengan erat"Hiks Rosie"Jennie mula melemah dan dia akhirnya pingsan didalam pelukan Irene

Limario langsung menggendong Jennie dan membaringkan Jennie diatas kasur"Apa yang harus kita lakuin?"lirih Irene

"Jennie depresi eon. Dia tidak bisa menerima kepergian Rosie. Sepertinya eonnie harus membawanya ketemu sama psikitaris"sahut Jisoo

Lisa mengambil boneka Rosie dan memeluk boneka itu seakan itu adalah Rosie"Hiks Rosie. Aunty kangen kamu"isak Lisa

Limario langsung membawa adeknya itu kedalam pelukan"Ikhlasin dia ya"bisiknya

:
:

"Mommy"

Mata Jennie mengerjab berkali kali namun sedetik kemudian dia terlonjak kaget setelah menyadari sosok yang ada dihadapannya itu"Rosie!"serunya yang langsung aja memeluk Rosie"Hiks mommy kangen kamu. Kenapa kamu tega tinggalin mommy hiks"isak Jennie

Rosie tersenyum"Rosie tidak pernah tinggalin mommy kok. Rosie akan terus dihati mommy. Tapi sekarang Rosie tidak boleh bersama mommy lagi karna Rosie udah tinggal bersama daddy"

Sean menghampiri mereka"Hai wifey"

"H-hubby?!"Jennie langsung memeluk suaminya itu

Sean melepaskan pelukan itu dan menangkup pipi Jennie"Jangan khwatir ya. Aku janji akan jagain Rosie"

"Hiks andwae,aku mau bersama kalian"isak Jennie

Sean menghapus air mata Jennie"Suatu hari nanti kita pasti bisa bersama. Aku sama Rosie akan tungguin kamu. Sekarang kamu harus kembali dan melanjutkan hidup kamu"Sean menjeda kata katanya.

Dikecupnya bibir istrinya itu dengan penuh cinta"Saranghae"

"Hiks nado"sahut Jennie

****

Jennie membuka matanya dengan nafas ngosan ngosan. Ditatapnya jam dinakas yang menunjukkan pukul 10 malam"Hiks hubby,Rosie"isaknya pelan

Dia bergegas keluar dari mansion dan memasuki mobilnya. Akhirnya mobil itu meluncur laju menuju ke area pemakamam. Dia kangen sama sosok suami dan anaknya itu makanya dia ingin ke makam.

Drttt drttt

Dengan lajunya Jennie mengendarai mobilnya. Dia sama sekali tidak mempedulikan ponselnya yang tertera nama Irene itu. Dia sama sekali tidak mempedulikan keselamatannya. Hanya ada Sean dan Rosie didalam pikirannya saat ini.

Namun secara tiba tiba rem mobilnya bolong. Jennie berusaha menekan rem namun tetap tidak berfungsi. Didepannya itu terlihatlah sebuah jurang yang berhubung kelautan.

Jennie hanya mampu pasrah dan menutup matanya.

Brakkkkk

Mobil itu menabrak pembatas dan langsung jatuh kedalam jurang dengan kepala Jennie yang udah mengeluarkan banyak darah itu.

:
:

Sesak. Itulah yang dirasakan oleh hati Jisoo saat ini. Dia harus berada di situasi yang sama namun kali ini berbeda karna korban kali ini adalah Jennie"Kamu harus bertahan Jennie-ya"lirih Jisoo

"Jisoo-ya"panggil Seulgi. Jisoo menatap kearah sahabatnya itu. Seulgi menggeleng dengan lemah.

"Panggil yang lain"lirih Jisoo

Seulgi meminta seorang suster memanggil keluarga Jennie yang berdiri dihadapan ruangan ICU

"A-apa yang terjadi?"tanya Irene

Jisoo menunduk lemah"K-kondisi Jennie kritis"lirihnya pelan

Irene sama Lisa sontak menutup mulut mereka dengan kedua tangan mereka"Hiks Jennie-ya"isak Irene mengusap kepala Jennie.

Dada Jennie terangkat dan badannya mula kejang kejang. Dia kesulitan untuk bernafas seakan oksigen tidak ingin memasuki paru parunya"K-kamu benaran mau bersama keluarga kamu itu hurm?"lirih Irene"Baiklah. Eonnie mengizinkan kamu pergi. Berbahagialah"

Titttttttt

Setitis air mata mengalir keluar dari sudut mata Jennie bersamaan dengan hembusan nafas terakhirnya.

Jennie,


















akhirnya pergi menyusul suami dan anaknya meninggalkan dunia yang memberinya banyak luka ini.






Kepergian Jennie cukup memberikan kejutan kepada para penggemarnya. Banyak yang merasa sedih atas kisah cinta yang dialami oleh Jennie bahkan kisah cinta Jennie bersama Sean itu sama seperti kisah cinta Romeo dan Juliet.

Taehyung,sosok ini benar benar merasa bersalah atas apa yang terjadi. Dia menyalahi dirinya sendiri namun semuanya udah terlambat.

:
:

"Mommy!" Rosie berlari kearah Jennie disusul Sean

"Rosie!"sahut Jennie menggendong anaknya itu

Sean langsung memeluk istri dan anaknya itu dengan erat"Sekarang udah tidak ada yang bisa memisahkan kita"ujarnya

"Aku bahagia"ujar Jennie dengan tangisan harunya.

Dan akhirnya kisah cinta mereka terus berlanjutan untuk selama lamanya bersama dengan sosok Rosie yang memberikan mereka kebahagiaan.






The End✅

Ngetik sambil dengarin lagu itu bikin nangis ya:(

Terima kasih buat dukungan kalian atas cerita aku ini. Maaf kalo endingnya tidak seperti yang kalian inginkan.

Next story,Chaesoo. Setuju?

  Tekan
   👇

My Little Rosie✅Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu