Chapter 29

4.6K 450 510
                                    

⚠️Warning⚠️
-typo merajalela
-gaje
-maaf apa bila ada penulisan kata yang salah
-tidak bermaksud menyinggung siapapun

||~Happy Reading~||
(つ≧▽≦)つ
____________________________________________________________________

"Kau sudah bangun Indo?" Tanya salah satu dari mereka yang menghampiri pemuda tersebut yang tak lain adalah Indo.

Indo pun membuka matanya perlahan, putih...lalu blur...dan barulah ia bisa melihat dengan jelas, Indo lalu mendudukkan dirinya dan mengucek perlahan matanya.

Apa yang ia lihat pertama kali? Para organisasi yang sudah duduk dihadapan nya yang mungkin menunggu nya untuk bangun.

Indo:"Ka-kalian menunggu ku!?" Tanya Indo sedikit terkejut.

UN:"Tidak! Kami tidak menunggu mu kok, hehehe iya kami tidak menunggu mu..." Jawab UN sedikit gugup.

Indo:"Heh! Sungguh!? Kenapa kalian tidak membangunkan ku saja! Akh! Ma-maaf kan aku!" Ucap Indo sambil sedikit membungkukkan badannya.

WHO:"Akh! Tidak! Tidak apa-apa, habisnya kau tertidur sangat pulas tadi, jadi kami tidak tega membangunkan mu..." Ucap WHO sambil tersenyum lembut.

Indo:"Heh! Akh...aku benar-benar minta maaf..."

ASEAN:"Tidak apa" ucap ASEAN sambil mengelus kecil surai berwarna merah putih nya.

NATO:"Ehekm! Baiklah kalau begitu, berhubungan dengan Indonesia yang sudah bangun 'dari tidur syantiknya' mari kita bahas soal hukuman untuk EU." Ucap NATO yang langsung to the points.

Ya, sebenarnya dia sudah lelah karena menunggu Indo bangun dari tidur nya, Hm... sekitar sudah 5 jam mereka menunggu indo bangun, hah~ sungguh setia para organisasi ini.

Indo:"Em...kenapa tidak tuan UN saja yang memberi hukuman nya?" Tanya Indo.

UN:"Akh! Tidak! Tidak! Tidak! Kali ini bukan aku yang akan memberikan hukuman tapi kau! Dan tidak boleh menolak! berikan saja hukuman yang pantas untuknya, apapun itu yang ada dalam pikiranmu berikan saja!" Ucap UN menolak tegas permintaan Indo.

Indo:"Eum...tapi..."

Indo benar-benar tidak tau hukuman apa yang pantas untuk EU, jujur saja ia belum pernah menghukum seseorang sebelumnya, ya...itu karena Indo orangnya tidak tegaan.

FBI:"Jadi?! Indonesia, apa keputusan mu?" Tanya FBI.

Indo yang di tanya seperti itu pun langsung terdiam, ia lalu melirik EU yang sendari tadi menatap nya sambil tersenyum lembut, entah bagaimana ia bisa tersenyum seperti itu tapi jujur saja ia sedikit tidak nyaman dengan senyuman nya itu.

Indo pun mulai berpikir sejenak, setelah dilihat-lihat dari kondisi EU seperti nya ia tidak bisa memberikan hukuman yang terlalu berat, ia pun langsung muncul ide dan akan mengatakan nya namun baru saja mulutnya mangap UN langsung berbicara.

UN:"Hukuman nya tidak boleh di kurung lagi oke!?" Ucap UN dengan santaynya.

Indo:'Bagaimana dia tau kalau aku akan memilih hukuman itu (・_・;)' batin Indo yang tidak percaya bahwa UN dapat menebak hukuman yang akan ia berikan pada EU.

Indo pun menurunkan jarinya dengan ekspresi wajah yang sedikit kesal dan kecewa, ia lalu mulai memikirkan lagi hukuman yang akan di berikan untuk EU.

Sihir Sang Pangeran-CH【𝐄𝐍𝐃】Où les histoires vivent. Découvrez maintenant