Aku sudah tau, akan ada hal buruk yang terjadi di hari ini.
Tidak. Sejak aku di lahirkan memang itu sudah menjadi hal yang buruk untukku.
.
.
.
.
Di ruangan besar dengan meja panjang itu telah terjajar para investor perusahaan yang siap memberikan dana saham nya dengan beraneka ekspresi yang tergambar, namun yang terlihat mengganggu juga menyebalkan adalah di saat ( Your Name ) melintasi seorang pria tinggi dengan rambut brutte, pemuda berkumis tipis itu seolah-olah menggunakan hidungnya untuk menciumi baju yang ia kenakan.
Untung saja ada satu kursi kosong tepat di samping Erwin yang sudah memamerkan deret putih ala iklan pasta gigi, seperti om-om Pedofil. Tapi setidaknya itu lebih baik daripada meletakan bokong di sisi orang yang baru ( Your Name ) kenal dengan nama Mike itu.
Dirinya tak mengetahui untuk perihal apa di panggil dalam rapat penting itu, lagipula kram di perutnya semakin menjadi dan jika saja ia tak mempunya cukup rasa malu maka gadis itu akan berguling-guling di atas lantai dingin sambil memeluk diri menghilangkan rasa sakit.
" Aku akan memberikan 200 juta " - Mike
" Lebih tinggi, aku 1 miliyar " - Nile
" Minggir kalian semua, aku akan memberikan 2,5 miliyar! " - Oluo
Ketiga lelaki itu tampak sibuk memamerkan jumlah uang yang bisa mereka tanamkan, Levi hanya diam dengan wajah datar di posisinya sedangkan Petra tampak mencatat sesuatu di buku laporan kegiatan. Suara Erwin yang terdengar setengah berteriak berhasil membuatku jantungan karena melamun sepanjang rapat, namun itu berhasil mengendalikan keberisingan dari Mike, Nile juga si pengigit lidah bernama Oluo.
" Bagaimana denganmu, Hanji? " - Erwin
" 1 Triliun, itu yang akan ku berikan " Seorang wanita berkacamata yang tak pernah ku sangka sosok keberadaannya terlihat tersenyum lebar, mataku membulat sempurna bukan karena terkejut akan nominal uang yang dirinya gelontorkan. Melainkan satu fakta konkrit yang tak dapat ku acuhkan begitu saja.
Hanji Zoe, dia Sepupuku.
