Jiwa Kebapak-bapakan

57 9 0
                                    


Melihat senyumannya

Ia bukan tampak seperti seorang bos galak yang gemar membuat karyawannya menambah helai uban, melainkan sebagai sosok pria hangat dan juga penuh canda.

Eh? Apa yang ku bicarakan sih?!

.
.
.
.
.

Suasana temaram yang begitu menenangkan, seharusnya ia berada di sana untuk merilekskan tubuh dan juga pikiran namun kali ini sang gadis justru sibuk menambah beban mental dengan memata-matai salah satu direktur perusahaan pernikahan yang tingkat keganasan nya bahkan melebihi barakuda dan aligator Amazon.

Sejak seharian ini Levi Ackerman hanya berkutat di dalam tiap sudut sel otaknya, seolah ada yang pria itu sembunyikan begitu dalam dan rapat. ( Your Name ) adalah gadis petualang yang memiliki gangguan obsesif komplusif, rasa keingintahuan yang begitu tinggi kadang kali membuat dirinya tak tenang sebelum berhasil menemukan sebuah jawaban. Walau tak pernah ingin di sandingkan dengan karakter Dora, rasa penasaran yang membumbung tinggi akan memberikannya kecemasan.

' Siapa tau, Levi menemui salah satu preman dan memintanya untuk mencegat ku di gang dekat Apartemen karena balas dendam '

Pikirannya penuh dengan persepsi negatif, lagipula apa yang bisa di dasarkan pada seorang bos diktaktor yang gemar membuat tekanan darah pegawainya mendadak tinggi?

Matanya memicing takkala seorang wanita berambut hitam panjang memberikan sapaan kepada Levi, langkah mereka berdua saling berhadap-hadapan dengan bayi yang kini berada di pelukan sang pemuda.

' Tunggu? Apa itu anaknya? Atau wanita itu baru saja menjual bayinya kepada Levi? '

Setelah pembicaraan mereka berakhir, Levi dan manusia mungil di dekapannya kini berjalan santai sambil mengarungi jalan setapak dengan rerumputan ilalang tinggi seolah berdansa. Wajah ( Your Name ) mendadak memerah saat bayi itu terlihat melepas tawa dengan Levi yang terlihat asik menyiarkan jokes bapak-bapak andalannya.

 Wajah ( Your Name ) mendadak memerah saat bayi itu terlihat melepas tawa dengan Levi yang terlihat asik menyiarkan jokes bapak-bapak andalannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah kemana wajah sombong dan juga angkuhnya itu, Levi Ackerman luluh di hadapan bayi itu.

Jadi ini yang di katakan jadwal pentingnya itu?

Jauh dari lubuk hatinya, ( Your Name ) ingin sekali berada di antara mereka berdua. Bergabung bersama dengan keceriaan yang terhinggap serta menciumi gemas kedua pipi gembul itu dengan penuh afeksi. Kedua kaki Levi terhenti, gadis itu mengerit bingung sambil menutup mulutnya dan menahan nafas. Jantungnya benar-benar terpompa kencang, jujur saja ia takut di pergoki karena diam-diam men-stalking atasannya sendiri.

" Bisa bahaya kalau dia menyadari keberadaan ku, mau dimana muka ini ku letakan besok kalau sampai dia mengungkit dan mengumbarnya ke seluruh gedung perusahaan. Bisa-bisa hancur harga diriku! " Gumam sang wanita nyaris tanpa suara.

Suara tangis bayi terdengar nyaring, ( Your Name ) hampir terjungkal di posisi persembunyian nya karena masih tegang juga terkejut. Levi tampak kewalahan membuat anak di pelukannya kembali tenang, tak ada seorangpun yang melintas di antara mereka. Setidaknya itu yang patut sang bos syukuri untuk saat ini.

Terasa terketuk pada pintu hatinya di saat wajah lelah sang atasan berbenturan dengan suara bising tanpa henti membuat wanita berumur 23 tahun itu memutuskan untuk bergerak mendekat dan memberi bantuan. Levi tentu saja terkejut, ia bahkan hampir melayangkan tinjuannya pada ( Your Name ) karena mengira ada tante-tante girang yang mendekati dirinya.

" Apa yang kau lakukan padanya? Kenapa dia sampai menangis seperti ini?! " omel sang gadis sambil mengelus bagian pelipis bayi itu dengan perlahan.

" Kalau aku tau mungkin saja aku sudah menghentikan tangisannya sejak tadi, apa yang kau lakukan di sini? Menganggu ku? "

" Aku hanya kebetulan lewat karena ini berada di area Apartemen ku, dan jangan terus-terusan berfikir yang tidak mengenai ku. Aku hanya berniat menolong saja, lagipula kemana istrimu itu? "

" Istri? " - Levi

( Your Name ) menghela nafas panjang saat berhasil membuat bayi itu kembali tenang. Menatap Levi dengan sorot mata jengah, mendelik kesal karena atasannya itu bertingkah konyol karena menanyakan hal yang seharusnya tak perlu di pusingkan.

" Iya, Istrimu. Bayi ini anak mu kan? "

" Dia ini keponakanku " - Levi

" Eh? Ke... ponakan? "

" Bodoh! Tentu saja, aku belum punya istri "

Dan yang bisa ( Your Name ) lakukan setelahnya hanyalah menutupi wajah dengan kedua telapak tangan, menyembunyikan raut nya yang seolah akan meledak sambil menggumam kan rapal kata Idiot di dalam otaknya.

Benar-benar memalukan.

Heart's ProposalWhere stories live. Discover now