Terpendam

6 3 3
                                    

Moreno

 
 
Hai lagi…..

Apa kabar kamu?

Aku alhamdulillah sehat…
#enggak ada yang nanya juga deh😅

Okey, jadi ini aku bikin Pov nya dari Reno, biar tahu sudut pandangnya babang Reno..

Biar juga kesannya itu mereka enggak tiba-tiba aja saling sayang, barusan menjalin hubungan tapi Reno udah mau ngajak serius aja, kan keburu banget kayaknya.

Padahal sebenernya Reno udah suka Andiesa dari lama, cuma kehalang sama waktu dan kondisi aja karena dia kerjanya di LN..

Part ini akan ada beberapa flashback ke tahun saat Andiesa masih duduk dibangku SMP, jadi masih remaja labil gitu ya si Diesa..

Tapi tetep gemesin kok…


Kayak aku… #plak😂😂😂😂
 

Kidding gaeessss…
 

 
*****
 

 
5 tahun yang lalu…

“Ka, aku tunggu nanti sore dilapangan” ucapku pada Arka, saat aku berpapasan dengannya diperjalanan menuju tempat pelatihanku, sedangkan Arka akan berangkat ke sekolah.

Arka masih duduk di akhir kelas XII, tinggal menunggu pengumuman kelulusan, sedangkan aku sudah lulus kuliah, sedang bekerja disalah satu hotel bintang 5 sebagai assistant general manager dan saat ini sedang mengikuti sekolah pelayaran.

Iya, akhirnya aku mendaftar di sekolah yang dari dulu sudah aku inginkan, agar bisa bekerja di kapal pesiar seperti cita-citaku sejak kecil.

“Ok.”

Arka sudah berlalu dengan motor sport yang baru minggu lalu dia dapatkan, katanya hasil dari menabung dari sisa uang jajan dengan sedikit tambahan dari ayahnya.

Ah, Arka memang sebaik itu sebagai anak laki-laki seumurannya. Yang biasanya anak lain sering berbuat kenakalan remaja diusianya dan merengek untuk dibelikan sebuah motor, namun Arka berbeda, maka dari itu aku senang berteman dengannya sejak masih kecil, meskipun usia kami terpaut jauh.

Saat Arka sudah terlewat, aku baru sadar, kalau Arka tidak sendiri.

Di belakangnya ada seorang gadis berseragam putih biru, dengan rambut dikuncir 2, dan pita berwarna pink, menenteng tas selempang warna ungu bergambar bunga, duduk di boncengan penumpang dibelakang Arka.

Gadis cantik itu menoleh kebelakang kearahku, melihatku sekilas, lalu pandangannya kembali berbalik ke depan, sambil mulutnya terlihat sedang berbicara pada Arka.

Aku tahu gadis itu, adik kedua Arka, yang masih duduk dibangku kelas satu SMP. Gadis yang sudah terlihat cantik namun berwajah polos, yang sudah beberapa kali mencuri perhatianku saat bertandang kerumah Arka, walaupun tidak pernah benar-benar sengaja ingin bertemu, atau bertegur sapa seperti mengobrol lama, karena gadis itu selalu berada dikamar saat aku main kerumahnya.

Setiap kali mengingatnya, aku menahan diri untuk tidak mendekatinya.

Karena aku sadar, betapa jauhnya perbedaan usiaku dengannya.

Aku hanya berusaha untuk bersabar, mungkin suatu hari nanti Tuhan akan mengizinkan aku untuk dekat dengannya, mungkin tidak sekarang.
 

MorenoWhere stories live. Discover now