Bertemu Lira

3 1 0
                                    


Haiii… 






Ketemu lagi nih… 






Jan bosen yaaa… 





Maapken aku yang menghilang bak ditelen godzila

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Haiii…






Ketemu lagi nih…






Jan bosen yaaa…





Maapken aku yang menghilang bak ditelen godzila..





Reallife lagi hetic banget.




Maapin beneran ya..




Jan tampol sendal..




Sayang sendalnya..





Hihihi..





Yok lah..





*****





Lira berhenti terisak, mengangkat wajahnya untuk menatap Reno. “Kamu … tahu Dito?”

Dari perubahan wajahnya, Reno bisa membaca bahwa Dito adalah seseorang yang berbeda untuk Lira. Reno mengangguk perlahan. Lalu dia berdiri, kembali mendudukkan dirinya di sofa tempat dia sebelumnya berada.


“Aku tahu. Sepertinya, Dito special buat kamu. Maaf selama ini aku berfikir kalo kamu masih  berharap akan hubungan kita, aku bener-bener enggak tau kamu punya pacar. Harusnya aku peka, kalo kamu ngehubungi aku karna mungkin kamu lagi enggak baik-baik aja … maaf Ra.“ Reno mengucapkannya dengan tulus, berharap Lira mengerti akan apa yang selama ini Reno lakukan.


Lira masih diam, lalu kembali terisak. “Aku enggak tau, setelah hubungan kita berakhir, enggak ada laki-laki yang bisa deket sama aku. Mungkin karena aku memang menutup hati buat siapapun, karena yang aku mau itu kamu Ren …,” ucapnya dengan terbata dan isakan yang masih mengiringi air matanya mengalir. Reno hanya bisa mendengarkan dengan mengusap pelan punggung Lira agar dia nyaman bercerita.


“Lalu, aku ketemu Dito … dia, baik banget sama aku Ren, sayang banget malah. Selalu nuruti semua yang aku mau. Selalu sabar ngadepin aku yang, kadang enggak terkontrol. Aku sadar, udah banyak banget nyusahin dia, tapi dia tetep mau dampingin aku Ren, dia mau nerima aku apa adanya. Tapi, aku enggak tega liat dia yang selalu nurut tiap aku jahatin. Kadang aku merasa enggak pantes dapet lelaki baik seperti dia Ren.” Dia menjeda sejenak. “ Makanya aku ngehubungin kamu tiap aku sedih. Pengen kamu kuatin aku, kalo aku juga bisa membalas perlakuan Dito dengan sebaik mungkin. Bukan cuma bisa nyusahin dia, nyakitin dia, yang  hanya melibatkan emosi yang aku sendiri enggak bisa kontrol Ren. Aku bener-bener merasa buruk, untuk … Dito.”



Reno tercengang mendengar penjelasan Lira. Ini benar-benar di luar prediksinya. Reno belum berkomentar, masih ingin menyimak penuturan Lira. Reno hanya merasa sedih melihat Lira yang terpuruk seperti ini dengan kondisi emosi yang tidak stabil.



“Hei, it’s ok … enggak apa-apa, kamu enggak boleh mikir begitu. Dito sayang sama kamu.“ Reno mengusap punggung tangan Lira mencoba menenangkannya. Sedikit berhasil, Lira sudah mulai berhenti menangis, nafasnya sudah berangsur normal.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 20, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MorenoWhere stories live. Discover now