Dua Puluh Tujuh

183 23 6
                                    

Marah Rusli, mantan guru yang telah menodai Aisyah itu telah dibui dengan dakwaan kasus kejahatan yang dilakukannya. Bersamaan dengan itu, orang yang menjadi otak dari kejahatan Marah Rusli itu pun telah tertangkap. Dia-lah otak dari kejahatan-kejahatan yang selama ini dilakukan pada keluarga mendiang Kyai Suja'. Kejahatan itu sendiri dilakukan karena ada motif sentimen agama, selain karena ada bisnis orang etnis Cina itu yang dihalang-halangi oleh mendiang Kyai Suja' lantaran merugikan perekonomian orang-orang kecil.

Penjahat itu telah menjadi buronan polisi padahal masih beberapa bulan baru keluar dari penjara, dengan kasus yang sama. Keluarga mendiang Kyai Suja' pun berkali-kali dihadirkan di persidangan untuk mengusut kasus itu. Sebagai hasil final persidangannya adalah Marah Rusli dibui selama 10 tahun sedangkan bosnya diganjar hukuman mati karena berbagai kasus kejahatan luar biasa yang dia lakukan. Yang sempat viral diperbincangkan orang adalah ketika proses awal penangkapan Marah Rusli yang biasanya selalu lolos dari kejaran polisi. Kali itu dia berhasil ditangkap oleh Fans setelah terjadi perkelahian yang hebat diantara keduanya karena Marah Rusli memakai senjata tajam melawan Fans yang hanya tangan kosong. Fans lantas menyerahkannya pada pihak yang berwajib.

☄️☄️☄️

Waktu pun terus berlalu. Lima tahun kemudian banyak hal yang telah terjadi. Aisyah yang lebih sering dipanggil Ica itu telah melahirkan seorang anak lelaki yang diberi nama Uwais al Qorni, tafa'ulan pada salah seorang tabi'in yang kewalaiannya telah diungkap sendiri oleh Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wasalam. Uwais al Qorni merupakan sosok luar biasa yang hidup di masa Rasulullah, akan tetapi karena tidak pernah bertemu langsung dengan Nabi maka dia tidak bisa digolongkan sebagai kalangan sahabat Nabi. Kehebatan Uwais dapat diketahui dari perintah Nabi pada Sayidina Umar bin Khotob untuk meminta doa pada Uwais yang padahal ketika itu tidak diketahui identitasnya oleh para sahabat. Belakangan diketahui bahwa tingginya derajat Uwais al Qorni itu lantaran baktinya pada ibunya yang luar biasa.

Sedikit ditarik ke belakang, saat pernikahan Ica dengan Fans berlangsung lima tahunan yang lalu, di tengah-tengah masyarakat terjadi kehebohan tentang pernikahan Ica yang dikelilingi berita miring. Hal itu menjadi penyebab Fans dan Ica membuat rumah di pelosok desa tempat ayah Fans dulu pernah berjuang menyiarkan agama. Di sisi lain memang penduduk setempat meminta Fans dan istri untuk mendirikan pesantren di sana. Lahan telah disiapkan oleh warga setempat, proses pembangunan pesantren pun tidak lepas dari campur tangan masyarakat yang begitu peduli demi terwujudnya keberadaan tempat menuntut ilmu agama di wilayah mereka, padahal sebelumnya penduduk wilayah itu terkenal sebagai masyarakat abangan. Dan memang masyarakat di pesesir selatan itu melakukannya untuk menebus kesalahan di masa lalu yang diperbuat pada ayah dan ibu Fans.

Sementara itu Malik tinggal bersama Bu Nyai Zainab sebagai pengasuh utama pesantren peninggalan Kyai Suja'. Jumlah santri, khususnya santri putra meningkat pesat hingga kini telah berjumlah lebih dari seratus orang santri. Demi terwujudnya pesantren yang dapat menjawab tantangan zaman akhirnya dibuatlah sekolah di bawah naungan pondok pesantren. Amir didapuk menjadi arsitek pembangunan gedung sekolah itu. Hampir setiap hari dia datang ke kediaman Gus Malik untuk membahas pembangunan gedung baru itu.

"Mungkin dua bulan lagi pembangunan rampung, Gus. Jadi tahun ajaran baru nanti sudah bisa menerima peserta didik. Anak-anak pondok tak perlu lagi untuk sekolah di luar. Kurikulum bisa disesuaikan dengan pelajaran pondok. Keduanya bisa saling menunjang," ucap Amir.

"Alhamdulillah," Gus Malik menimpali sahabatnya itu dengan jawaban singkat.

Amir meminum kopi yang tersaji di depannya. Ia hisap sebatang rokok di jemari tangannya.

"Siapa yang membuatkan kopi ini Gus?" Tanya Amir dengan nada cibiran.

"Cah ndalem," jawabnya singkat.

Ruang SunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang