Damn Novel || Prolog

346 67 76
                                    

Bugh...

"Mati aja lu sialan!"

Bugh...

"Lu itu nggak pantes buat hidup!"

Bugh...

"Lu itu disini cuma nyusahin dan malu maluin nama keluarga!"

Bugh...

"Semenjak kehadiran lu,kasih sayang bunda ke gue lu rebut!bunda jadi nggak perduli lagi sama gue!"

"DAN ITU GARA GARA LU SIALAN!"

Bugh...Bugh...Bugh

Dengan kesetanan seorang perempuan dengan bringas nya membenturkan kepala seorang gadis ke dinding pembatas rooftop,yang kini dapat dilihat bahwa cairan bewarna merah pekat itu mengalir penuh membanjiri kepalanya.

Pandangan gadis itu mulai memburam,ia menggelengkan kepalanya samar agar penglihatannya nampak jelas.

Ia menatap perempuan didepannya yang masih dikuasai amarah dan jangan lupakan sorot mata tajam yang dilayangkan untuknya.

Kekehan kecil lolos dari bibir mungil dan berisinya.

Sontak perempuan di depannya itu merasa bahwa dirinya sedang di ejek,ia kembali menatap tajam gadis yang mungkin akan segera mati di depannya itu.

"Oh,ayolah kakak,kak Ara yang cantik dan manis." ucap gadis tersebut.

Dengan nyalang,perempuan yang dibpanggil Kak Ara tadi langsung mencengkram pipi gadis didepannya dengan kencang.

"Lu di baikin makin ngelunjak ya!"

Bugh...

Dengan ringanya perempuan yang di panggil Ara lebih tepatnya Amara,kembali menghantamkan kepala sang gadis ke dinding pembatas yang tingginya mungkin hanya sampai pusar.

Sedangkan gadis di depannya kembali memegang kepalanya yang terasa semakin pusing.

Tes tes tes

Sontak gadis tersebut langsung menundukkan pandanganya.

Cairan merah pekat nan kental telah merembes keluar dengan derasnya  dari hidungnya yang mancung dan mengenai lantai rooftop yang penuh dengan debu.

Emily.

Yah,namanya Emily,gadis ceria dan selalu menebar senyum ke semua orang bahkan ia di juluki sebagai sang happy virus,karena siapa saja yang melihat senyuman yang mengembang dari bibirnya maka mereka akan tanpa sadar membalas senyum gadis manis tersebut.

Tapi jangan kira bahwa sosok Emily atau yang kerap dipanggil Emil ini adalah sosok yang biasa saja atau bahkan berhati malaikat,karena nyatanya banyak yang tak tau tentang segala sesuatu tentangnya.

Misterius

Satu kata yang akan terlintas ketika kamu ingin mencoba masuk ke dunianya.

Dia bukan sosok sederhana,tapi dia adalah sosok yang rumit ketika kamu ingin memahaminya.

Emily mengusap hidungnya kemudian mendongakkan pandangannya hingga bertemu dengan wajah kakak tirinya,Amara.

Emily menatap tajam tepat di mata Amara,ia mengangkat dagunya yang menunjukkan bahwa ia tidak mudah di tindas,raut wajahnya yang datar.

Membuat Amara yang melihatnya sontak menegang,karena baru kali ini ia melihat adiknya menampilkan wajah datarnya.Biasanya gadis kecil itu selalu menunjukkan wajah seolah dia lah wanita terbahagia di dunia ini dengan binar matanya yang seolah tak pernah redup.

Damn NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang