Part 13

3.1K 88 3
                                    

Liana menatap jalan raya yang dipenuhi oleh kendaraan yang berlalu lalang, wanita itu berjalan menyusuri trotoar untuk mencari halte.

Tak jauh dari tempatnya berdiri saat ini, Liana melihat bangunan halte di pinggir trotoar. Wanita itu pun berjalan menuju kesana untuk mengistirahatkan dirinya.

Liana pun duduk di halte itu, ia pun langsung memesan kendaraan yang akan mengantarkannya ke butik yang ia punya.

Liana beberapa kali mencoba untuk memesan kendaraan di aplikasi itu namun, entah mengapa dia selalu saja di tolak.

Liana menghela napasnya panjang, moodnya kini telah jatuh akibat kejadian tadi dan di tambah saat ini ia kesulitan untuk mendapatkan driver.

Liana mencoba sekali lagi untuk memesan di aplikasi ojek online itu dan akhirnya ia mendapatkan driver walaupun jarak sang driver cukup jauh dari dirinya.

Liana menghela napasnya lagi, ia melirik ke arah jamnya yang saat ini tengah menunjukkan pukul 08.30 WIB.

Terlambat. Pikirnya, sepertinya ia akan terlambat sampai ke butiknya pagi ini.

Liana pun mengirimkan pesan kepada asistennya bahwa ia akan terlambat datang ke butik akibat sulit mendapatkan driver ojek.

Tinn....tinn...

Suara klakson mobil yang berasal dari depan dirinya membuat Liana mendongakkan kepalanya menghadap ke arah sumber suara itu.

Disana terdapat mobil hitam yang cukup mewah. Dari dalam mobil itu keluar seorang pria yang bersetelan jas kantor.

Kevin. Liana menyebutkan nama pria itu.

Pria itu berjalan menuju ke arah Liana dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana.

Pria itu selalu saja berjalan dengan angkuh. Pikir Liana ketika melihat Kevin berjalan dengan kepala yang mendongak ke atas.

"Ngapain kamu disini? Kayak orang terdampar saja" ucap Kevin ketika pria itu berada di depan Liana.

"Aku sedang menunggu driver ojek online ku" Liana berucap dengan datar. Ia berusaha untuk bersikap jutek.

"Oh" setelah mengatakan itu, Kevin lalu berjalan menuju ke arah tempat duduk di samping Liana. Pria itu duduk tepat di samping Liana.

"Ngapain kamu duduk disini?" Liana bertanya dengan perasaan heran.

"Menunggu driver ojek wanita di sampingku ini" ucap kevin tanpa menatap ke arah Liana. Pria itu sibuk melihat mobil yang berlalu lalang.

"Untuk apa kamu menunggu driver ojek online ku?" Liana menyerngit heran melihat tingkah pria disampingnya ini.

"Aku tidak tega meninggalkan seorang wanita seorang diri dijalan seperti ini" entah menyindir atau bagaimana namun perkataan Kevin cukup membuat Liana mengingat perlakuan kurang ajar Liam yang meninggalkannya di jalan tadi.

"Tidak usah kau ikut menunggu, biar aku saja. Lagi pula drivernya udah dekat kok" Liana melirik ke arah layar handphone nya yang menampilkan keberadaan sang driver ojek itu.

"Nanggung, mending aku nunggu sampai drivernya benar-benar sampai" kevin bersikeras dengan keinginannya.

"Terserah saja" Liana seketika pasrah, wanita itu sudah menyuruh Kevin untuk meninggalkannya namun pria itu tidak mau. Jadi ia berfikir untuk mengalah saja.

"Aku dengar kau sudah menikah?" Kevin bertanya dengan serius.

Liana menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan kevin.

"Dengan si cupu itu? Aku tidak menyangka seleramu turun" Kevin tersenyum mengejek.

"Jaga ucapanmu, jangan menghina suamiku" Liana sangat tersinggung dengan ucapan Kevin. Bisa-bisanya pria itu menghina suaminya di depannya.

"Benarkan? Suamimu itu dulu cupu saat SMA?" Kevin semakin menjadi-jadi pria itu tetap saja mengejek Liam.

"Sudahlah, berhenti berkata yang tidak baik mengenai suamiku. Mungkin dulu ia cukup pendiam saat SMA namun, kini ia berubah. Sudah tidak seperti dulu lagi" Liana berucap dengan sarkas.

"Iya-iya, suamimu itu sudah berubah. Berubah menjadi pria yang brengsek? Benarkan?"

"Ma-maksudmu?" Liana tiba-tiba berubah menjadi gagap.

"Jangan  bodoh Liana, aku tau hubungan suami mu dengan Risa. Walaupun kau tidak mengundang ku saat pernikahanmu namun, aku cukup tau banyak tentang kalian" Kevin berbicara dengan serius. Sepertinya pria itu sakit hati karena tidak di undang.

"Darimana kau tahu tentang itu?" Liana berfikir mengenai bagaimana bisa Kevin bisa tau tentang semua itu.

"Kau kira aku ini siapa Liana? Aku bisa mengetahui semua yang aku ingin tahu dalam sekejap mata Liana" Kevin berkata dengan nada sombongnya

Liana menatap Kevin dengan tatapan horor, apakah pria ini adalah stalker? Bagaimana ia bisa mengetahui tentang dirinya dan Liam banyak sekali?

Tin..tin..

Sebuah mobil terparkir di belakang mobil Kevin, kaca mobil itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dewasa.

"Mbak Liana?" Tanya driver mobil itu.

"Iya pak" Liana pun berjalan menuju ke arah driver mobil itu, ia sengaja tidak berpamitan dengan Kevin. Ia masih merasa horor mengenai mengapa Kevin bisa tahu banyak hal tentang dirinya.

"Hati-hati Liana. Kalau ada apa-apa kau tahu harus menghubungi siapa" itulah yang Kevin katakan sebelum Liana memasuki mobil.

Liana duduk di bangku belakang mobil itu. Wanita itu merasa hari ini sangatlah berat dan aneh.

Ia masih bertanya-tanya mengenai Kevin yang bisa-bisanya mengatakan seperti itu kepada dirinya setelah beberapa lama tidak bertemu, apakah pria itu tahu lebih banyak mengenai dirinya dan Liam?

LIAM ADITAMAWhere stories live. Discover now