Part 57

1.7K 63 10
                                    

"Apa kau sudah bangun? Aku memasak sarapan untuk kita" Liana menyapa Salsa yang baru saja keluar dari kamar tidurnya. Wanita itu tampak berantakan setelah tertidur pulas sejak semalam.

"Kenapa kamu masak sebanyak ini? Ini pasti merepotkan" Salsa merasa tidak enak dengan sahabatnya ini karena sudah membuatkannya sarapan.

"Tidak apa, sekali-kali seperti ini tidak akan merepotkan bagiku" Liana meletakkan piring ke atas meja. Ia lalu mengambil mangkuk yang berisikan sup ayam.

"Makanlah, bukannya hari ini kita akan berbelanja? Aku sudah tidak sabar!" Liana berseru, ia tidak sabar untuk menghabiskan harinya dengan bersenang-senang.

"Aku tidak akan lupa soal itu, mari kita memanjakan diri ini dengan berbelanja" Salsa menyahutinya dengan penuh semangat. Ia tidak sabar untuk mencuci matanya dengan barang-barang yang ada di mall.

oOo

Liam tersenyum memandangi foto yang baru saja dikirim oleh bawahannya. Difoto tersebut terlihat Liana dan Salsa sedang memasuki sebuah toko pakaian di sebuah mall yang cukup terkenal.

Melihat keadaan Liana yang baik-baik saja dan terlihat bahagia membuat Liam juga turut bahagia karenanya. Setidaknya saat ini Liana nampak bahagia walaupun bukan dengannya.

Tokk...tok...

Suara ketukan berasal dari pintu ruang kerja milik Liam, pria itu kini berada di ruang kerja kantornya. "Masuklah" Liam membiarkan orang yang mengetuk itu untuk masuk ke dalam ruang kerja miliknya.

seorang pria dengan rambut gondrong berjalan menuju ke Liam, pria itu membawa sebuah map kuning di tangannya. "Selamat siang, Pak. Maaf mengganggu waktu bapak, semua data yang bapak inginkan telah saya simpan di dalam map ini" Pria itu memberikan map kuning tersebut ke Liam.

Liam membaca satu persatu isi dari berkas-berkas tersebut, ia lalu tersenyum sinis setelah mengetahui inti dari berkas-berkas tersebut. "Usut kembali perihal kasus ini, saya ingin mengetahui semuanya tanpa terkecuali" titah Liam.

"Baik Pak, saya akan melakukan sesuai perintah Bapak" pria itu berjalan keluar dari ruangan.

"Pria itu benar-benar menantangku, tak akan ku biarkan hidupnya baik-baik saja setelah ini. Dia harus tahu merasakan permainan dari keluarga aditama" Liam tidak akan membiarkan rumah tangganya rusak hanya karena ulah Brendo. Ia akan melakukan apapun demi mempertahankan rumah tangganya ini.

Liam memandang foto Liana yang baru saja ia pajang di meja kerjanya, ia tersenyum tipis melihatnya. Rasanya ia begitu rindu dengan Liana karena tidak berjumpa dengan wanita itu selama 2 hari ini.

"Bagaimana bisa kamu memintaku untuk melepaskanmu? Aku begitu menyesal karena telah menyakitimu, tapi aku akan lebih menyesal jika melepasmu. Aku memang egois, tapi ini demi hubungan kita" pria itu mengelus bingkak foto tersebut dengan lembut.

oOo

Liana menenteng dua paper bag besar dikedua tangannya, hari ini ia begitu kalap dengan membeli banyak pakaian dan tas. Perilaku konsumtifnya muncul akibat ulah Salsa yang sedari tadi menawarkan barang-barang lucu kepadanya sehingga ia tidak dapat menolak untuk membelinya.

"Tau nggak? Tanganku pegel banget karena bawa ini semua" keluh Salsa, wanita itu menurunkan paper bag miliknya. Ia merenggangkan tangannya yang pegal.

"Mau gimana lagi, hari ini kita kayak orang kesetanan belanjanya. Mana banyak banget" Liana ikut menurunkan paper bag miliknya.

"Sekali-kali gini mah nggak apa-apa, daripada stres karena beban hidupkan? Mending stres karena susah bawa banyak belanjaan" timpal Salsa, perkataan wanita itu disetujui oleh Liana.

Setelah berisitirahat sebentar, keduanya melanjutkan perjalanan mereka menuju pintu keluar mall tersebut.

"Senang bertemu denganmu disini, bagaimana kabarmu?" Wanita itu memandang sinis ke arah Liana, ia melirik Liana dari atas hingga bawah.

Liana menatap tajam orang tersebut, sejujurnya ia begitu malas bertemu dengan wanita tersebut disaat-saat seperti ini. "Tolong jangan menggangguku, aku tidak ada waktu untuk meladenimu" Liana mengode Salsa untuk tetap berjalan dan mengabaikan wanita itu.

"Selamat atas perpisahanmu dengan Liam, aku dengar dari Liam kalian akan berpisah. Selamat atas itu" Risa tersenyum sinis, ia dapat melihat dari ujung ekor matanya jika Liana berhenti berjalan setelah mendengar perkataannya barusan.

Salsa mengerutkan keningnya, ia menatap Liana penuh pertanyaan. Sedangkan Liana, wanita itu tertegun mendengar kalimat yang dilontarkan Risa.

Risa membalikkan badannya menghadap Liana, ia lalu berjalan menuju ke arah samping wanita itu. "Kenapa reaksimu begitu terkejut? Bukankah itu yang kamu inginkan? Kenapa begitu shock dengan perkataanku, kamu tidak menyangka jika aku mengetahui semuanya?" Risa menggelengkan kepalanya seolah-olah mengasihani Liana yang seperti tidak tahu apa-apa.

"Liam yang memberi tahuku, sepertinya rencana Liam kepadamu berjalan dengan lancar ya? Gimana rasanya, sakit? Kasihan" Risa berbicara dengan nada mengejeknya, hal itu membuat Salsa jengkel mendengarnya.

"Heh?! Dasar tidak tahu malu, kalau gatal sini ku garukin deh" Salsa berucap dengan penuh marah.

"Kamu tidak tahu apa-apa mengenai rumah tanggaku Risa, tidak usah berlagal seperti yang paling tahu. Aku tahu kamu merasa sakit hati kan Liam lebih memilihku dan mulai meninggalkanmu? Makanya kamu jauh-jauh kesini untuk memanas-manasiku agar aku marah kan? Ini bukan sinetron yang akan berjalan sesuai dengan skenariomu, lebih baik kamu tidak menggangguku lagi" Liana kembali berjalan bersama Salsa dan meninggalkan Risa yang terdiam disana, wanita itu tidak menyangka akan mendapat balasan seperti itu dari Liana. Ia kira wanita itu akan termakan dengan omong kosongnya.

"Kamu baik-baik saja?" Salsa bertanya ketika keduanya telah memasuki mobil. Liana tersenyum, "aku baik-baik saja, aku sudah terbiasa menghadapi kegilaan wanita itu. Jadi tidak usah dipikirkan"

Benarkah Liam berkata seperti kepada Risa, ia benar-benar ingin berpisah dariku? Bukankah ia masih ingin memperbaiki semuanya. Pertanyaan itu terus menghantui Liana selama perjalanan menuju ke apartemen milik Salsa.

-----
Hi guys, hehe. Jangan lupa vote ya.

Tolong berikan masukan kalian terhadap cerita aku ya, terima kasih :).

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIAM ADITAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang