Part 29

2.1K 82 0
                                    

"Semuanya begitu rumit saat ini" Liana memijat dahinya dengan pelan, wanita itu tau setelah ini ia akan mendapat masalah yang lebih besar.

Bukannya menyalahkan Vian karena pria itu berani mendatanginya ke butik, hanya saja ia terlalu takut memikirkan apa yang akan terjadi pada pria itu.

Vian tak tau makhluk seperti apa yang akan dihadapinya saat ini, pria itu begitu baik jika harus menopang seluruh kesadisan yang akan Liam lakukan kepadanya.

"Bu, ada beberapa orang yang sedari tadi memperhatikan butik kita. Saya jadi takut melihat gerak-geriknya" Mutiah mengadu kepada bosnya, gadis itu sedari tadi memperhatikan ada gelagat yang aneh dari beberapa pria yang sedari tadi bolak-balik tanpa tujuan di depan butik tempat kerjanya.

Liang mengerutkan keningnya, tidak biasanya ada orang yang berperilaku aneh di sekitarnya wilayah ini.

Wanita itu berjalan menuju ke arah pintu butiknya, ia tidak melihat sesuatu yang mencurigakan seperti yang dikatakan oleh Mutiah. Ia juga sempat keluar dari butiknya hanya untuk memastikan tidak ada seseorang yang memantau disekitaran tempatnya.

Apakah mereka sudah pergi?. Liana kembali masuk ke butiknya, ia menjelaskan ke Mutiah jika tidak ada sesuatu yang mencurigakan yang ia temukan diluar.

Liana menyuruh seluruh karyawannya untuk kembali bekerja, hari ini mereka akan lembur dikarenakan banyaknya pengunjung yang datang hanya untuk berbelanja ataupun sekedar melihat koleksi gaun-gaun yang Liana miliki.

"Mutiah, kamu urus semua yang ada di butik. Saya ada urusan di dalam kantor" Liana kembali memasuki ruangan kerja miliknya, untuk saat ini hanya ruangan ini saja yang menjadi tempat teraman baginya setelah semua kejadian yang ia alami.

"Genre hidupku seperti thriller saja, dihadapkan dengan orang gila seperti Liam bisa membuatku ikut gila juga. Apa yang sebenarnya ingin dilakukan makhluk itu? Mengapa semuanya seperti abu-abu" Liana menatap foto dirinya yang ada di dinding ruang kerjanya. Ia nampak begitu bahagia disana, senyuman yang ia tampakkan begitu tulus.

oOo

"Kenapa kau begitu suka dengan buku-buku itu? Apakah kau tidak takut jika kaca matamu akan semakin tebal?" Liana bergurau, wanita itu sedari tadi hanya menatap pria di depannya yang sejak tadi hanya membaca saja.

Pria itu tidak menjawab apa-apa, ia tidak berniat menimpali perkataan gadis disampingnya itu. Ia masih saja fokus dengan buku yang ia baca.

"Apakah kau tidak bosan? Aku yang melihatmu sejak tadi membaca, menjadi mengantuk melihatnya. Apakah kau tidak mengantuk?" Liana tidak peduli jika harus berbicara seorang diri, ia begitu senang mengganggu pria yang ada di depannya ini.

"Tidak, apakah kau tidak ingin membaca juga? Terdapat banyak buku-buku bagus disini. Apakah kau mau ku bawakan satu?" Liana menggeleng dengan cepat ketika pria itu menawarkannya buku akademik, ia tidak tertarik dengan buku-buku tebal itu. Bisa-bisa ia muntah jika kebanyakan membacanya.

"Lebih baik aku membaca novel romantis,  itu lebih baik dibandingkan buku-buku yang kau punya" Liana berdiri, ia berjalan menuju ke rak yang cukup jauh dari tempat duduk yang ia tempati tadi. Ia berencana untuk mencari buku fiksi yang ada di perpustakaan ini.

Wanita itu sibuk mencari novel yang sesuai keinginannya, terlalu banyak novel tua yang terpajang di perpustakaan ini. Sangat tidak menarik menurutnya.

Liana berjalan kembali menuju kursinya, namun ia bingung mengapa terdapat banyak siswa disana.

Liana berjalan dengan lebih cepat, ia berjalan dengan terburu-buru. Ada apa sebenarnya, mengapa banyak sekali orang disana.

"Ckckckck, nyalimu besar sekali? Sudah mau jadi jagoan lo?" Kevin bersama teman-temannya berdiri mengelilingi pria itu.

Salah satu dari siswa itu menatap dengan penuh amarah ke arah pria yang duduk itu. Liana melebarkan tatapannya melihat siapa pria yang sedang dirundung, itu temannya.

"Kenapa kau diam saja? Bukannya nyalimu sudah besar sehingga berani duduk berdua dengan Liana? Hah? Apakah kau tiba-tiba bisu? Apakah kau mulai tuli?" Siswa itu mendorong dengan kencang pria yang berada dihadapannya itu. Suara benturan itu begitu besar hingga mengagetkan begitu banyak pengunjung perpus.

Liana menutup mulutnya, ia begitu takut apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Berhenti,  apa yang kalian lakukan" Liana mencoba untuk menolong pria itu, namun dirinya tak bisa. Begitu banyak siswa yang menghalangi dirinya.

"Tolong jangan ganggu dia!" Ucapan Liana menarik perhatian siswa itu, ia semakin marah setelah mengetahui jika Liana membela pria cupu didepannya.

Bug....

Tendangan pertama yang siswa itu berikan, hal itu membuat Liana menjerit ketakutan. Ia begitu takut saat ini, takut jika temannya kenapa-napa.

"Dimana penjaga perpustakaan? Kenapa tidak ada yang memberhentikan dia melakukan ini" Liana meracau, kini ia begitu takut.

Buggg.....

Pukulan ini lebih nyaring dari tendangan yang tadi, Liana semakin takut mendengarnya.

Liana memberontak, Ia semakin tidak kuat melihat temannya disiksa. "Tolong berhenti, jangan seperti ini. Tolong!" Liana berusaha lepas, namun dirinya dipaksa untuk menjauh dari kerumunan itu.

Ia hanya bisa melihat pria itu, dipukul dan ditendang tanpa bisa melakukan apapun. Ia menangis, temannya akan terluka jika terus begini.

oOo

"LIAM!!" Liana terbangun dengan keringat yang berukuran di dahinya. Wanita itu tidak sadar jika sedari ia tertidur diruangannya.

"Bu, ibu. Apakah ibu tidak apa-apa" Suara itu berasal dari luar, sepertinya para karyawannya takut dirinya kenapa-napa.

"Ah, maaf. Saya tidak apa-apa" Liana berucap dengan sedikit nyaring.

Wanita itu mengusap dahinya dengan tisu, begitu banyak keringat yang bercucuran dari dahinya.

Mengapa semua itu seperti nyata, kenapa aku bermimpi seperti ini. Pertanyaan-Pertanyaan itu terus saja ada diotaknya, apa arti dari mimpi itu sebenarnya.

"Sebaiknya malam ini aku bermalam disini saja, tidak baik jika aku pulang dengan keadaan seperti ini" Sepertinya Liana akan menghindari Liam selama yang ia bisa. Ia harus tetap waras selama yang ia bisa.

_____

Hi semua! Lama tidak ketemu hihihi, maafin author ya. Soalnya author sibuk dengan kuliah akhir-akhir ini. Semoga kedepannya bisa upload lagi ya.

Kasih saran ya, apakah ada yang kurang atau gimana supaya author bisa lebih baik lagi.

See you.... ♡

LIAM ADITAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang