Chapter 7 : Samudra.

17 8 0
                                    

Sakusa POV

1 bulan kemudian...

"Samudra! Ini kotak punya kamu,"

Langkah ku berhenti dan kemudian berbalik berlari mengambil sebuah box yang sedang dipegang oleh Ibu ku. "Makasih, Bu! Sam pamit pergi ya!" Aku melambaikan tangan ku ke arah Ibu, Ayah, Kakek, dan yang lainnya. Aku pun segera masuk ke dalam taksi dan pergi menuju bandara. Setelah satu bulan berlalu, kini hari yang ku tunggu-tunggu telah tiba. Hari ini adalah hari dimana aku akan pulang ke Yogyakarta dan bertemu kembali dengan Aruna, sekaligus merayakan hari kelulusannya.

Aku sengaja mengambil penerbangan pagi agar aku tak terlambat datang ke Kampus, dan tentu saja masih tersisa waktu untuk aku menyimpan koper ku di apartment ku sebelum pergi ke Kampus. Aku menatap ke arah luar jendela, menerka-nerka sedang apakah Aruna saat ini. Apakah ia masih menunggu namanya untuk dipanggil? Apakah ia kini sedang menunggu acara wisudanya selesai?

Setelah menempuh perjalanan selama empat puluh menit, kini aku tiba di bandara. Aku melihat ke arah sekitar ku dan menghirup udara segar, ah rasanya hati ku benar-benar bahagia hari ini. Tanpa menunggu lagi, aku pun segera pergi menuju ke Ruang Boarding untuk menunggu. Aku pun membuka ponsel ku untuk mengabari Aruna bahwa aku akan segera pergi menuju Yogyakarta. "Yah anjir gak ada kuota..." Gumam ku kesal. Ah sial sekali... Padahal aku ingin memberinya kabar, namun paket data dan pulsa ku habis di waktu yang bersamaan.

Aku kembali teringat dengan kejutan yang telah ku siapkan di dalam box yang sudah ku persiapkan, ku buka box tersebut dan tersenyum. "Aruna pasti suka sama ini," Ku usap sebuah bracelet dengan motif sederhana namun terlihat cantik.

 "Aruna pasti suka sama ini," Ku usap sebuah bracelet dengan motif sederhana namun terlihat cantik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dia pasti tambah cantik kalo pake ini..." Lirih ku pelan. Rasanya aku benar-benar tidak sabar untuk segera tiba disana dan memasangkan langsung bracelet ini untuknya. Ku lirik sebuah botol yang berisikan surat yang terletak di samping box bracelet nya. Aku telah menyiapkan banyak kejutan untuknya hari ini, termasuk di dalam surat itu. Setelah ia beres membaca surat dari ku, maka aku akan langsung melamarnya.

"Mohon perhatian, panggilan terakhir untuk para penumpang pesawat Cloudness Air dengan nomor penerbangan ID437 tujuan Yogyakarta dipersilahkan untuk segera naik ke pesawat udara melalui pintu tiga. Terima kasih."

Setelah mendengar pengumuman tersebut, dengan buru-buru ku tutup kembali box tersebut dan menarik koper ku menuju arah pintu tiga. Aku pun segera masuk ke dalam pesawat dan mencari-cari tempat duduk sesuai urutan nomor yang ku dapat, kebetulan sekali aku mendapatkan tempat duduk di dekat jendela yang tak jauh dari sayap dari pesawat terbang itu sendiri, jadi aku segera duduk di kursi tersebut.

Para penumpang pesawat yang terhormat, selamat datang di pesawat Cloudness Air dengan destinasi dari Denpasar ke Yogyakarta. Saat ini kami berada di urutan kedua untuk lepas landas dan diperkirakan akan mengudara dalam waktu sekitar satu jam dua puluh menit.

[✓] 1001 Kisah Untuk Aruna ¦¦ Sakusa Kiyoomi.Where stories live. Discover now