22. Buang aja aku

1K 154 27
                                    

Vote dulu sebagai uang parkir...
Vote!!

Cairan putih didalam suntikan telah masuk seluruhnya ditubuh Vando, pria berjubah hitam tadi tersenyum puas.

''Ga akan ada lagi hama dalam kebahagian ku..''

Membersihkan jejak dengan merapikannya dengan seapik²nya. ''Beres, baik baik anak sialan.''

''Dada...''

Melambai lambai ke Vando dan beranjak pergi dari ruangan itu. Dan setelah peningalan orang aneh tadi suster datang untuk mengecek infus Vando.

''Sshgghh..''

Rintihan Vando terdengar, dengan mata masih tertutup.

''Vando? Kamu dengar saya'' ujar suster tadi.

Perlahan lahan matanya yg legamnya itu terbuka secara perlahan, ''sakhit...'' ujar Vando dengan gerakan beranjak untuk duduk.

Suster nampak membenarkan posisi Vando disana, ''pelan pelan aja, kondisi mu belum stabil.''

Vando patuh dan langsung mengikuti intruksi yg diberikan sang suster. ''Kepala Vando sakit sus.'' Ujarnya sambil memegang kepalanya.

''Sebentar saya pangilkan dokter'' ujarnya sambil memencet  tombol untuk memangil dokter.

5 menitt kemudian..

Dokter datang dengan tetoskop yg selalu menemaninya, mendekat langsung mengarahkan tetoskopnya keVando.

''Di cek dulu yaaa''

''Kondisi kamu udah baikan dari pada sebelumnya, tapi jangan dulu banyak gerak. Kepalanya belum pulih sepenuhnya.'' Ujar dokter Ridho.

''Iya dok,'' ujar Vando sambil melihat sekitarnya, manik matanya melihat kekanan kekiri mencuri gelagat aneh yg membuat dokter dan suster bingung.

''Kamu mencari apa Vando?" Tanya dokter Ridho.

Vando menatap dokter, ''yg bawa Vando kesini siapa dok?" Tanya nya memberanikan dirinya.

Dokter ridho mendekat, ''tadi kamu dianter sama orang yg menabrak mu."

''Trus orangnya kemana sekarang?"

''Dia izin sama saya tadi ingin pulang sebentar untuk membersihkan badan'' Ujar suster.

''Oalah..''

Vando melirik jam menujukan pukul delapan malam, Vando terjingkat kaget. Membuka selimutnya dan menarik paksa  infus yg tertancap ditangannya.

''Aduhh..'' rintihnya kecil

''EH VANDO KAMU MAU KEMANA??" Tanya dokter ridho sambil gerakan mencegah.

Vando menoleh kedokter dan menunjukan cengiran khasnya, ''dok saya harus pulang dulu, saya ada urusan yg ga bisa ditinggalin.''

''Tapi kan kamu baru sadar?, jugaan keadaan kamu belum baik benar!, menginap lah disini dulu untuk semalam!'' Ujar tegas dokter Ridho yg diangguki suster.

Arvando Bramasta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang