ㅡ dua satu

1.7K 292 5
                                    


"Tuan Bae panggil saya?" irene berdiri di ruang kerja sang papa yanh fokus baca kertas di depannya.

"ini." Tuan Bae memberikan map yang di bacanya dari tadi kepada Irene, "itu kasus Direktur Ha. kamu baca dan pahami. Minggu depan kamu yang akan menanganinya." Tuan Bae berkata. Irene membaca seksama tulisan 'Kasus Pelecahan Seksual'

"tapi ini kasus pelecehan seksual. sayaㅡ" ucapan Irene terhenti karena tuan Bae menaruh pena nya dengan keras ke Meja.

"saya suruh kamu untuk baca dan pahami bukan untuk beragumen dengan saya. menangkan kasus itu bagaimana pun caranya." Perintah tuan Bae membuat Irene mengepalkan jarinya.

"saya mengerti. saya akan berusaha semaksimal mungkin."

"keluar"

Irene berbalik badan. dia menghela napasnya setelah keluar dari ruangan Papa nya itu. dia jalan menuruni tangga. Ibu Tirinya, Alice langsung menghampirinya. Mencoba memegang lengan irene namun gadis cantik itu sudah memasang wajah dinginnya. Alice mengerti itu.

"Papa kamu ngomong apa? dia marahin kamu?" tanya Alice yang dianggap angin lalu sama Irene. dia jalan tanpa memperdulikan Alice yang terus bertanya mengikutinya dari samping.

"kenapa kamu terus giniin Mama? kenapa semua amarah kamu lampiaskan ke Mama? apa salah mama?" tanya Alice membuat irene berhenti berjalan.

"Tidak usah berbicara dengan saya" dingin irene membuat Alice geram. Dia berjalan cepat untuk menarik tangan irene, karena refleks gadis cantik itu tanpa sengaja menarik tangannya membuat Alice jatuh di lantai. Irene sedikit terkejut melihat Inna terjatuh.

"salah Mama yang menggoda papa kamu tapi apa pantas kamu memperlakukan Mama gini Irene?" tanya Alice yang membuat irene tersenyum sinis.

"Tanyakan pada diri anda sendiri." katanya.

"IRENE!" seru tuan Bae yang berjalan cepat ke arahnya. lelaki paruh baya itu membantu istrinya berdiri lalu menatap tajam Irene.

"Apa yang kamu lakukan hah? tidak bisakah kamu sopan santun dengan Mama kamu sehari aja?" bentak Tuan Bae marah.

"saya gak ngelakuin apa-apa" bela Irene tidak berminat untuk ribut lagi hari ini.

"Cukup!" bentak Tuan Bae. "Saya gak mau denger apa-apa dari anak seperti kamu" bentak tuan Bae lalu meriksa istrinya.

Irene berusaha untuk menahan amarahnya. dia lalu berjalan menuju kamarnya bahkan tidak memperdulikan Karina yang jalan menghampirinya.

Irene menutup wajahnya dengan bantal. Menyembunyikan air matanya dan meredam isak tangisnya. dia gak mau satu orang pun denger dia nangis. Ponselnya berdering. Pesan dari Jisoo muncul di layar utama.

Jisoo

|Jadi udah pernah nge club bareng nih ceritanya?

Club apa?|

|sama Seulgi.
|Giliran gue ngajak keluar gak mau👄

saya gak pergi sama seulgi|
saya pergi sama temen saya jisoo|

|Iya tapi pulangnya dapet bonus seulgi💦
|mau informasi gak kak? tentang seulgi loh ini💦

Informasi apa?|

| Traktir gue dulu 3 hari

se worth it apa informasi yang mau kamu kasih sampai saya harus traktir tiga hari?|

|Gue jamin informasi gue ini bisa bikin lo senyum-senyum terus makin demen ama temen gue itu 🌚
|Jadi
|seulgi pernah nanya tentang lo ke gue...
|dan
|dia bilang
|kalo lo bikin dia penasaran 👄

Benar kata Jisoo. Irene sekarang senyum-senyum memegang pipinya. seulgi penasaran sama dia? artinya omongan seulgi pas di kamar itu benaran? bukan cuma karena mabok.

irene meraba lehernya bekas kiss mark beberapa waktu lalu. senyum di wajah cantiknya gak luntur sama sekali.

amarah irene tadi hilang seketika karena seulgi.

"seulgi..."
















seulgi menghela napasnya liat Yoohyeon yang berdiri di pinggir jalan sendirian. seulgi pamitan sama sehun dan kai buat ngehampirin yoohyeon. lagipula gadis itu gak salah apa-apa kan ya.

"itu ada halte, lo bisa duduk" kata seulgi yang berdiri disamping yoohyeon. gadis itu terkejut dan tiba-tiba aja dia jadi salah tingkah.

"kak seulgi?"

"kenapa? lo ngarepin yang lain datang?" tanya seulgi terdengar ketus ditelinga yoohyeon.

"maaf"

seulgi ngehela napasnya terus ngerangkul bahu yoohyeon walaupun kesusahan karena gadis itu lebih tinggi darinya bikin seulgi agak jinjit. ini kalo wendy atau jisoo liat apalagi oknum berinsial Lisa liat, udah diketawain dia mah.

"temenin gue makan yuk. laper gue dengerin matkul seharian" ajaknya yang bahkan belom sempat yoohyeon jawab, udah diseret gitu aja.

yoohyeon bisa liat side profil seulgi yang bikin dia malu-malu.

"gak usah liatin gue begitu, nanti lo suka lagi. gue gak mau tanggung jawab" ucap seulgi tiba-tiba membuat yoohyeon langsung liat kedepan. beruntung rambutnya panjang, kalo gak udah keliatan pipi merahnya.

ㅡ HER ㅡ ✓Where stories live. Discover now