ㅡ enam sembilan

1.3K 312 24
                                    

"kamu kang seulgi?"

Seulgi di cegat nyonya kim pas mau jalan ke halte nunggu bus.

"iya saya sendiri" jawab seulgi lalu pintu mobil terbuka, pria agak tinggi yang merupakan supir itu menyuruh seulgi untuk masuk ke dalam mobil.

Seulgi menyerngit bingung karena nyonya Kim membawanya ke butik miliknya. Seulgi mengagumi kecantikan nyonya Kim di umurnya yang tidak muda lagi, dia masih memiliki visual yang luar biasa. Gak heran kalo irene sangat cantik. Gen yang di dapatnya luar biasa.

"langsung saja ke intinya, saya gak suka basa-basi" nyonya kim duduk di hadapan seulgi.

"kamu butuh uang?"

"ya?" tanya seulgi bingung.

"saya tau tipikal orang seperti kamu, berteman dengan anak saya lalu mengincar tunangannya yang mapan, iyakan?" tanya nyonya Kim mengintimidasi.

seulgi cengo mendengarnya, berteman dengan anaknya lalu mengincar tunangannya?

Oke seulgi merasa harus menarik pujiannya tadi tentang mama nya Irene ini.

"kamu tau? karena kamu, hubungan anak saya dan tunangannya berantakan."

seulgi paham sekarang, yang dimaksud nyonya kim adalah irene dan suho

"nyonya sㅡ"

"Berapa banyak?" tanya nyonya Kim membuat seulgi mengerutkan keningnya karena nyonya kim mengeluarkan amplop coklat berisi uang dari tas nya.

"15 juta cukup kan untuk kamu" katanya membuat seulgi kesal.

ini dia baru aja di rendahkan dengan uang? seulgi?????? kang seulgi???? anaknya papih yuri and mamih jessica??????

"nyonya sayaㅡ"

"saya tau gadis seperti apa kamu, ini" nyonya kim memberikan cek kosong ke seulgi, "tulis berapapun yang kamu mau lalu menjauh dari suho dan anak saya selamanya" kata nyonya Kim membuat seulgi memejamkan matanya kesal.

Jadi ini adalah sosok orang tua irene?

seulgi meraih pena dan menuliskan sesuatu di dalamnya.

"perlu anda tau nyonya, saya sama sekali tidak pernah mengincar Suho dan berteman dengan kak irene bukan untuk manfaatin dia" kata Seulgi yang selesai dengan tulisannya.

"uang? apakah semuanya menurut anda bisa di ukur dengan uang?" tanya seulgi tajam. kalo gak inget wanita paruh baya di depannya ini adalah ibu dari gadis yang di sukainya dan mengingat mamihnya di Bandung sana, seulgi udah akan melontarkan kemarahan lain untuknya.

"berikan yang saya tulis jika anda bisa" kata seulgi lalu beranjak pergi dari hadapan nyonya Kim. dia menatap tajam supir yang menyuruhnya masuk tadi.

"apa lo liat-liat, mau gue colok biji mata lo hah?" kesal seulgi karena pria itu menatapnya sinis.

"loh kak seulgi?" sapa Giselle yang baru turun dari lantai 2, dia liat muka temen kakaknya itu kesal bahkan hanya melewatinya saja.

"Mami kok kak seulgi ada disini? mami kenal dia?" tanya Giselle langsung.

Nyonya Kim menatap anaknya itu, "kamu kenal seulgi?" tanya nyonya Kim balik.

"bisa di bilang gitu, dia temennya kak irene" jawab Giselle.

Nyonya Kim menyilangkan kakinya kembali, "mulai sekarang jangan deket-deket gadis itu lagi, dia bawa pengaruh yang buruk buat kakak kamu, nanti kamu bisa-bisa ikut kayak dia lagi." Kata nyonya Kim

"loh? setau aku kak seulgi anak baik-baik"

nyonya Kim tertawa kecil, dia memberikan cek yang di tulis seulgi tadi ke Giselle.

ㅡ HER ㅡ ✓Where stories live. Discover now