The Secretsry. 1

1.1K 56 2
                                    




"AHHH!"

"Ohhh!!!"

Tubuh Ming terguncang hebat. Meja yang biasanya berisi kertas-kertas sudah berhamburan karena ulahnya.

Pria itu tidak dapat menahan kenikmatan yang dia
rasakan saat ini. Pria itu memilih melampiaskannya
dengan menyentuh apapun yang dia temukan, membuat benda-benda disana berserakan.

Seorang pria berdiri di antara kedua kaki Ming,
memasuki milik pria itu, mencari sebuah kenikmatan.

Pakaian rapi pria itu tidak ada lagi. Mereka berdua benar-benar berantakan. Namun akal sehat mereka benar-benar hilang sat ini.

Mereka benar-benar sudah tenggelam dalam nafsu.
Saat milik pria itu memasuki milik Ming, tangan berurat milik pria itu merambat meraih dada Ming, walaupun rata tapi nampak sedikit berisi dan meremasnya lembut, membuat pria itu makin mendesah.

Mulutnya terbuka lebar, matanya sayu benar-benar hanyut dalam permain pria itu.

"Ahhhh!!!"

"Arghhhh!!!!"

Goncangan tubuh mereka makin kuat, gerakannya
tidak terkontrol lagi, puncak orgasme mereka datang, dua orang itu memekik kencang, cairan hangat dari pria itu keluar, memenuhi milik Ming. Pria itu sudah terkapar dengan nafas menderu.

Pria itu dengan nafas yang juga masih tersenggal,
menjauh, memukul paha terbuka Ming.

"Aku ada rapat satu jam lagi, sebaiknya kita bersiap." ucap pria itu.

Ming yang sudah berhasil mengontrol dirinya bangkit, duduk di meja dengan tubuh yang masih telanjang.

"Biarkan aku bernafas beberapa saat." ucap Ming, pria itu memungut pakaiannya.

Krit mendengus melihatnya.

"Lupakan pakaian itu, nanti akan kubelikan. Bersama pakaian dalammu." ucap pria itu.

Ming menganga tak percaya melihat pakaian dalamnya yang ternyata sudah tidak berbentuk lagi.

"Pak! Sudah kubilang jangan pernah merobek pakaian dalamku!" teriaknya murka.

Krit tampak tak peduli.

"Dia mengangguku, makanya aku robek. Sudahlah, lupakan pakaian dalam murahan itu, aku akan membeli yang lebih bagus dari itu." pria itu lalu
mendekat kearah Ming, menggendong pria itu.

"Kenapa menggendongku?!" pekik Ming.

"Kita harus membersihkan diri, kita akan ada rapat,
bukan?" tanya Krit dengan senyum menggoda. Ming
memutar bola matanya. Sudah dipastikan mereka tidak akan mandi saja di dalam sana.

"Aku harap kamu tidak terlihat bodoh, kita ada rapat
satu jam lagi."

Krit menyeringai.

"Tenang. Ini akan cepat. Tenang aja." ucap pria itu.

Ming tidak punya kuasa lagi untuk melawan. Dia hanya pasrah, mengikuti perintah sang bos yang sudah membawanya ke kamar mandi di dalam ruangan sang Direktur.

Air hangat membasahi tubuh keduanya. Makin panas saat Krit mencoba menyentuh dadanya dengan jari.

Ming mendesis.

"Ingat rapatnya!" bisiknya.

Krit bergumam serak, tidak pernah sanggup membiarkan tubuh indah Ming di depan matanya. Dan mereka kembali melakukan percintaan panas disana.

***

"Baiklah, kalau begitu saya menyetujui perjanjian kita. Cukup menguntungkan kurasa." Krit menatap seorang pria rekan kerjanya dengan wajah sombong.
Pria itu selalu begitu. Terlihat angkuh dan penuh kuasa.

OneShootWhere stories live. Discover now