Girlfriend's Daddy

853 47 3
                                    




Son memperhatikan sosok tampan yang baru selesai makan bersama dengannya dan sang kekasih disebuah cafe seberang jalan sekolahannya.

Sosok tampan tersebut adalah Perth Tanapon, daddy dari kekasihnya.
Son merasa gugup karena ini baru pertama kali dia berhadapan langsung dengan daddy sang kekasih yang baru saja menjadi pacarnya.

Prim Tanapon, dia adalah kekasih Son.
Berawal dari Son yang mengagumi Prim, hingga berani menyatakan perasaannya.
Jadilah seperti sekarang ini.

"Jadi, sudah berapa lama kalian berkencan?"
tanya Perth.

"Baru dua hari dad."
ucap Prim dengan santai.

Perth membulatkan matanya kaget dengan ucapan putrinya.

"Baru dua hari katamu?"

Prim menampilkan cengirannya,

"Hehe, aku ingin sekali mengenalkannya pada daddy, agar Son bisa dekat denganmu."
ucap Prim.

Son hanya menunduk malu.
Wajar saja dia malu, dia baru beberapa hari berkencan dengan Prim tapi kekasihnya itu bersikukuh ingin mengenalkan Son pada Perth.

"Daddy pikir kalian sudah lama berkencan, apakah
ini hanya cinta monyet saja?"
tanya Perth.

"Ini bukan cinta monyet daddy, kami sama-sama
saling menyukai. Benarkan Son?"
ucap Prim.

"Benar, Umm.. Om Perth."
ucap Son gugup sambil menundukkan kepalanya.

"Haha.. kenapa sangat gugup begitu Son? Aku pikir kau tidak cocok menjadi pasangan putriku."
ucap Perth sambil menatap Son yang menunduk.

Son yang terkejut mengangkat kepalanya, dan
matanya menatap ke arah Perth.
Tidak ada kebohongan disana, apa Perth tidak menyukai hubungannya dengan Prim?

"Um maaf, bukannya aku tidak menyukaimu
berhubungan dengan putriku. Tapi aku pikir kau
lebih cocok menjadi submissive untukku."
ucap Perth.

Prim yang berada disamping Perth mendengus kesal dan memukul kecil tangan Perth.

"Daddy jangan mulai menggodanya, dia itu
kekasihku. Kau mau merebutnya dariku?"
tanya Prim.

Son semakin bingung, kenapa Prim santai saja
setelah daddynya bicara seperti itu? seharusnya dia
marah bukan?

"Hehe maaf ya Son, daddy memang suka begitu." ucap Prim.

Son hanya mengangguk, wajahnya terasa panas karena ditatap intens oleh seorang dominan didepannya.

"Iya Prim, tidak apa."
ucap Son gugap,
Perth benar-benar belum mengalihkan tatapannya dari Son.

"Ah, bagaimana ini? Aku pikir, aku menyukaimu Son!"
ucap Perth.

"Daddy, sudah aku peringatkan jangan menggoda Son. Dia sangat pemalu."

Son benar-benar hilang akal dibuatnya, dia sudah tidak tahu lagi harus berkata apa.
Seketika lidahnya kelu.

"Oh iya Son, kamu bilang jam 2 ini ada kerja part-time, bukan?"
tanya Prim.

Son seketika sadar dan berdiri dari duduknya,

"Ah maaf aku lupa, aku harus pergi sekarang. Prim, aku pergi dulu ya."
ucap Son.

"Apa perlu aku mengantarmu Son?"
tanya Perth.

"Umm. Tidak perlu om Perth, aku bisa sendiri. Aku pamit, permisi"
ucap Son lalu bergegas pergi meninggalkan cafe.

"Ah lucunya. Daddy pikir, daddy benar-benar
menyukainya, Prim."
ucap Perth.

OneShootWhere stories live. Discover now