My Little Saint 2

750 58 3
                                    



"Kamu mahu kemana?" tanya Perth melihat Saint yang sudah membersihkan diri sehabis pencintaan panas mereka.

Sudah bertahun-tahun mereka melakukan hubungan layaknya sepasang kekasih atau berkahwin.

Perth tidak dapat mengelak bahwa dia benar-benar jatuh cinta dengan adik angaktnya saat ini.

Saint pun begitu, dia juga telah menganggap Perth
sepenuhnya sebagai seorang kekasih, aling-aling seorang kakak laki-lakinya. Apalagi sejak mengetahui statusnya hanya batas sebagai seorang adik angkat pria itu.

Saint tidak sepolos dan sebodoh yang dulu. Apalagi sejak Perth mengambil keperawanannya saat dia awal masuk kuliah.

Dan kini, dia baru beberapa bulan yang lalu wisuda
dan sekarang tengah mempersiapkan diri untuk bekerja di perusahaan Ayah mereka.

"Temanku berulang tahun hari ini," ujar Saint sembari mengenakan pakaiannya di depan Perth yang masih di atas ranjang.

Bertahun-tahun pula, mereka melakukan hal itu. Entah di kantor Perth, di apartemen Perth ataupun hotel. Saint tahu ini salah, tapi dia tetap tidak dapat menolak itu.

Perth menatap arloji di nakas.

"Semalam ini? Dan kenapa harus berpakaian seperti itu?!" Perth memiliki tingkat kecemburuan yang tinggi.

Saint menatap pakaian miliknya. Sebenarnya masih
tergolong biasa saja, namun Perth tak akan setuju hal itu.

"Apa ada yang salah? Aku bukan anak-anak lagi, temanku juga." jawab Saint.

Perth menghela nafas kasar.

"Dimana pestanya?"

Saint terdiam. Membuat Perth menatapnya tajam

"Aku tanya dimana pestanya, Baby?"

Saint menghela nafas kasar. "Di klub."

Perth langsung berlari mendekati Saint, mendorong tubuh Saint hingga punggungnya menyentuh dinding.

"Jangan pernah main-main denganku!"

Saint menatap Perth tidak suka.

"Sampai kapan aku selalu dibatasi?! Jujur saja aku mulai lelah, phi!" mata Saint berkaca-kaca.

Perth langsung membeku.

"Sayang," panggilnya, merangkum pipi Saint.

Saint langsung menepisnya kasar.

"Aku muak!" Saint berteriak, matanya berkaca-kaca.

"Phi selalu mengekangku seperti seorang kekasih, menciumku, menyentuhku. Tapi, pada dunia, phi tidak bisa menunjukkan itu! Dan aku tidak dapat melakukan apa-apa. Aku hanya bisa diam!"

Perth membeku.

"Baby, aku tidak suka kita membahas ini!"

Itu hal sensitif bagi Perth. Karena sesungguhnya, dia
begitu pengecut untuk mencoba mengubah Saint yang notabenenya seorang adik menjadi seorang kekasih di mata dunia.

"TAPI KITA HARUS!" pekik Saint, air matanya sudah mengalir.

"Aku sudah berumur dua puluh tiga! Aku sudah
dewasa! Apa phi pikir kehidupan kita hanya akan seperti ini kedepannya? Selalu bersembunyi? Apa phi tidak berpikir apa yang terjadi beberapa tahun kemudian? Apa phi pernah memikirkan posisiku?!"
Perth terdiam, namun paham betul maksud Saint.

"Baby, aku hanya perlu-"

"Waktu? phi butuh waktu berapa lama lagi?" isak Saint.

"Berapa lama sejak kita memulai semuanya? Aku-"

OneShootWhere stories live. Discover now